Merajut Harapan 2018, Membingkai Kenangan 2017
Daftar Isi
Assalamu'alaikum, Temans.
Tahun baru sudah berlalu sekian hari, tapi saya baru bisa menuliskan
beberapa resolusi 2018 dan kaleidoskop 2017. Tak apalah, kali ini berprinsip
better late than never. Emak lagi menikmati masa-masa riweuh bersama bayi dan
kecemburuan si Kakak. Biar nggak makin stress, mari dibuat enjoy dan santai.
Selain memang ingin mengabadikan momen spesial di tahun 2017, tema ini
juga cocok dengan #ArisanBlogGandjelRel yang masih berlangsung. Kali ini yang
mendapat arisan adalah Mba Tanty dan Nuzha.
Mba Tanti, yang nama penanya Mba Mechta Deera ini adalah penulis yang
sudah menerbitkan beberapa buku. Saya mengenal namanya sejak pertama kali
mengikuti workshop yang diadakan oleh IIDN Semarang dan Komunitas Gandjel Rel. Waktu
itu saya mendapat doorprize berupa buku Mba Mechta yang berisi kisahnya
melakukan perjalanan ibadah ke tanah suci. masyaALlah...setelah itu beberapa
kali bertemu dalam event blogger dan sekaligus bersama dalam komunitas
fotografi meskipun sekarang saya jarang sekali aktif.
Sedangkan Nuzha, atau yang akrab disapa Ujha adalah blogger muda yang
anergik dan ceria. Passion-nya pada
food, photography dan traveling menjadikannya memiliki blog khusus untuk
mengabadikan pengalamannya icip-icip dan menjelajah pesona kuliner Indonesia. Semangat
berkarya, ya Ujha!
Resolusi 2018
Saya ingin membangun mimpi dan harapan di tahun 2018 terlebih dahulu,
sebelum mengumpulkan serpihan-serpihan kenangan di tahun 2017. Tak muluk-muluk,
paling utama adalah saya ingin menjadi
ibu yang lebih baik untuk anak-anak. Kenapa ini menjadi penting? karena
entah sejak kapan, rasanya saya gampang sekali tersulut emosi menghadapi
tingkah polah anak pertama yang aktif dan selalu kelebihan energi.
Sejak bangun tidur hingga menjelang tidur, ada saja tingkahnya yang
membuat seisi rumah naik pitam. Parahnya lagi, jika kedua Mbahnya marah, saya
pun ikut marah karena merasa malu sekaligus tak enak hati sedangkan saya masih
tinggal menumpang di sini.
Menjadi istri yang taat, juga tak
semudah yang diucapkan. Hakikatnya taat kepada suami adalah melaksanakan
perintahnya sejauh tidak melanggar aturan Allah. Namun para praktiknya,
seringkali justru mendebat maupun beralasan untuk tidak mengikuti saran-saran
maupun perintahnya. Ya, meski urusan kecil tapi juga dicatat oleh malaikat,
bukan? Hiks.
Tahun 2018, entah masih akan tinggal di Semarang atau tidak saya harus
mulai belajar untuk hidup lebih teratur,
memiliki manajemen waktu yang baik, dan harus belajar sabar menghadapi dua
anak tanpa bantuan orang lain (selain suami maksudnya). Terlebih Hasna akan masuk TK maka saya pun harus
mulai menyiapkan banyak hal untuk mendukungnya menapaki setapak lagi tangga
pendidikannya.
Saya pun ingin konsisten mengelola blog tapi mungkin harus lebih santai dan
akan jarang mengikuti event bersama blogger
terutama jika tidak memungkinkan membawa bayi. Menjelang akhir tahun kemarin
ingin sekali menjadikan momentum tahun baru untuk membeli domain dotcom lagi. Blog
www.istanarina.blogspot.com
ingin kujadikan TLD (Top Level Domain). Kenapa harus tahun baru juga karena
blog ini harus update setiap bulan Juli, supaya ada jarak kurang lebih 6 bulan
masa update-nya. Namun setelah
dipikir-pikir, sayang jika blog parenting itu masih belum terkelola dengan baik
jika saya memaksakan diri membeli domain (lagi).
Atau harusnya logikanya dibalik ya, supaya lebih rajin ngeblog, pakai TLD
(hahaha. Alasan aja ini sih).
Selain itu, ingin lebih sehat, lebih nyaman dan semangat beribadah, lebih
banyak tersenyum dan ceria. Hm... apa lagi ya? Intinya sih to be better and to do the best, not to be perfect.
Harapan yang receh banget ya? Nggak apa-apa deh, yang penting emak
bahagia. Hihi. Sebenarnya masih banyak mimpi yang sering dibahas bersama suami
atau selalu menjadi doa namun terlalu panjang untuk menuliskannya di sini. Mohon
doanya ya, supaya tercapai. Aamiin...
Sejumput Kenangan di Tahun 2017
Momen apa yang paling berkesan di tahun 2017?
Seperti harapan saya di tahun 2018, kenangan selama setahun kemarin juga
sangat banyak dan tidak cukup untuk dituliskan di sini. Namun yang paling
berkesan adalah moment hamil dan melahirkan baby
Salsabila. Selain itu, tahun 2017 juga pertama kalinya saya mendapat hadiah dari
blog yang (bagi saya) cukup wow! Yakni Smartphone
dan hadiah liburan ke Labuan Bajo.
Selama menjalani 365 hari di tahun 2017, saya kembali mendapat ‘tepukan
lembut’ bahwa Allah sudah menyiapkan segala hal dengan baik untuk setiap
hambaNya. Hanya saja kita mau mengikuti setiap skenarioNya atau mau ngotot jika
ternyata tidak sesuai harapan, itu pilihan.
Awal 2017 tepatnya bulan Februari saya mendapati 2 garis di test pack.
Antara terkejut, senang sekaligus takut menjalani masa kehamilan dengan riwayat
operasi sectio sebelumnya. meskipun sudah berlalu 3,5 tahun yang lalu masih
banyak dokter yang tidak menyarankan untuk melahirkan pervaginam. Dan alhamdulillah
dengan izin Allah saya berhasil melahirkan normal.
Sebulan setelah saya hamil, bapak mertua purna tugas dan
pulang ke Semarang. Itulah kenapa selama 2017 saya sering sekali mengikuti
kegiatan blogger karena ada yang bisa dititipi Hasna dan saya pun ingin bisa
menikmati masa-masa bertemu teman-teman blogger. Tahu sendiri kan, mood dan
emosi ibu hamil itu sangat tidak menentu? Bertemu dengan teman-teman membuat
hormon endorphin kembali muncul deras. Alhamdulillah, terimakasih teman-teman
Gandjel Rel! Aku padamu...! unch unch!
Tahun 2017 memang banyak sekali event, dan beberapa kali mengikuti lomba
blog/giveaway namun lebih sering gagal. Tak dinyana, saat Gandjel Rel
mengadakan lomba dalam rangka ultah ke-2, tulisan saya mendapatkan takdirnya dan
berjodoh dengan smartphone ASUS Zenfone Max ZC 550 KL (nahloh! Sampai sekarang
masih apal serinya *LOL)).
Rasanya masyaAllah, meskipun saya yakin pencapaian ini adalah karena do’a
saya yang jika menang saya akan memberikan HP untuk adik saya yang sedang butuh
perangkat untuk usaha craftingnya. Dengan izin Allah, saya mendapat hadiah itu.
Namun si Adik menggunakan HP yang sebelumnya dipinjam dari saya, sudah
terlanjur nyaman dan jatuh cinta, halah.
Lalu November yang lalu, saya menjadi bagian dari 20 pemenang hadiah
liburan ke Labuan Bajo. Batapa ini adalah mimpi-mimpi yang mulai diwujudkan
oleh Allah, meskipun akhirnya saya batal berangkat karena belum memungkinkan
untuk traveling membawa bayi usia 1 bulan. Tak apa, semoga ini pun bagian dari
rencana Allah dan Dia telah menyiapkan ganti yang lebih baik, lebih berkah dari
hadiah ini. aamiin...
Apa lagi ya?
Hm... tahun 2017, Hasna pertama kali masuk PAUD setelah sebelumnya
berkontemplasi dengan diri sendiri untuk jadi melanjutkan homeschooling atau tidak, dan saya akhirnya memilih memasukkannya
ke PAUD islam terdekat dari rumah.
2017 saya mulai percaya diri untuk lebih banyak belajar photografi lewat
smartphone. Apalagi setelah mendapat pencerahan bahwa kamera terbaik adalah
kamera yang dimiliki. Saat ini perangkat saya masih HP, maka itulah yang
terbaik untuk saya. Doakan ya, semoga bisa segera punya mirrorless. Aamiin..
Di luar itu, juga tak sedikit air mata yang harus terkuras saat lemah dan
merasa selalu mendapati jalan buntu. Dimulai dari suami yang resign dari
pekerjaannya, lalu memulai merintis usaha bersama teman-temannya. Juga urusan
ini-itu yang tak perlu saya ceritakan, hihi.
Namanya hidup tentu akan terus bergumul dengan masalah demi masalah. Itulah
cara Allah untuk mendewasakan dan merangkul kita.
Saya pun belajar untuk lebih legowo,
terutama saat kenyataan yang ada di hadapan tak seindah bayangan harapan. Saya hanya
harus lebih banyak bersabar, ikhtiar, berdoa, dan menjalani dengan bahagia. Atau
berpura-pura (baca: berusaha) bahagia agar bahagia (apasih).
Tarik nafas dalam-dalam, hembuskan. Seperti itulah kurang lebihnya.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Congrats pencapaian 2017 nya keren banget dan semoga resolusi 2018 semuanya tercapai! :D