Bali Banana, Alternatif Oleh-oleh Kekinian Khas Bali
Daftar Isi
Credit arinamabruroh.com |
Welcome to Bali!
Now I'm in Bali
Mural-mural yang menampakkan keindahan alam dan budaya Bali akan memanjakan mata setiap orang yang keluar dan masuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Gambar-gambar yang diganti secara berkala itu ikut menciptakan aura bahagia bagi sesiapa yang melihatnya. Lihatlah di sepanjang dinding lobi keberangkatan maupun kedatangan, rasanya sangat sayang untuk dilewatkan. Selain membawa oleh-oleh khas Bali, agaknya mengabadikan gambar-gambar itu juga bisa menjadi 'oleh-oleh' yang berkesan.
Pulau Dewata agaknya memang menjadi tempat wisata impian hampir setia orang terutama masyarakat Indonesia. Tak cukup 1-2 kali berkunjung, pesonanya akan selalu menarik untuk terus didatangi.
Kamu pernah ke Bali, Temans? Pasti setuju dong kalau Bali selalu ngangenin meskipun tak terhitung banyaknya tempat wisata di seluruh Indonesia yang tak kalah memukau.
Buat Kamu yang belum pernah ke Bali, saya doakan semoga segera bisa berkunjung ke sana.
Btw saya yang belum lama ini tinggal di Bali tepatnya di Kota Denpasar malah jarang berwisata lho, maklum masih rempong dengan 2 krucils dan agak susah menyesuaikan jadwal kerja suami.
Berkunjung ke suatu tempat pasti tidak afdhol jika tidak membawa pulang buah tangan. Buah tangan khas Bali sudah tentu barang-barang yang 'Bali banget' mulai dari kain pantai, bed cover, hingga pernak-pernik lucu semacam gantungan kunci. Tapi biasa banget kan ya?
Oia jangan lupakan aneka kuliner khas seperti ayam betutu dan pie susu. Bosan dengan kedua makanan tersebut? Cobalah membawa buah tangan bolu pisang yang diberi nama 'Bali Banana'.
Penampakan Bali Banana rasa cokelat Foto koleksi pribadi |
Bali Banana ingin memberikan alternatif baru bagi para pelancong untuk membawa buah tangan setelah berlibur di Bali. Bosan kan jika sering ke Bali bawa oleh-oleh itu-itu lagi. Atau jika memang senang membawa banyak oleh-oleh, bisa nambah pilihan 1 lagi.
Bali Banana dengan tagline 'baked in Bali with love' ini bukan cake kekinian dengan artis atau selebriti sebagai brand ambassadornya. Bentuknya mirip sih, cukup bersaing dengan cake kekinian yang diusung oleh artis di berbagai kota di Indonesia.
Sesuai namanya, Bali Banana adalah bolu berbahan dasar pisang dengan berbagai tambahan rasa. Selain rasa original, ada rasa cokelat, keju/cheese, dan blueberry. Katanya sih bakal ada rasa-rasa yang lain, tapi bukan rasa yang dulu pernah ada *eh.
2 kali saya membeli Bali Banana tapi pilihan selalu jatuh pada si Cokelat. Hm.. Saya memang susah berpindah ke lain hati dari si Gelap legit itu. Jika ada pilihan rasa cokelat, hampir pasti itu yang akan saya pilih. Sempat ingin mencoba rasa original-nya tapi suami juga kadung suka yang cokelat.
Oleh-oleh lain yang tersedia di outlet Bali Banana Foto koleksi pribadi |
Dengan box eksklusif ukuran kurang lebih 25cm panjangnya, Bali Banana cocok sebagai hadiah untuk sahabat, tetangga atau saudara setelah berkunjung ke Bali.
Warna khas kuning cerahnya bikin pengen segera membuka dan menggigit cake-nya. Hihi.
Isinya adalah cake pisang rasa cokelat dengam balutan cokelat dan crumble dari kulit pastry. Menurut saya, crumble ini bikin tampilannya makin cantik dan unik.
Tergoda nggak sih lihat ini?! Foto koleksi pribadi |
Bagaimana cara mendapatkannya? Bisa di outlet pusatnya di jalan Dewi Sri atau di bandara I Gusti Ngurah Rai terminal keberangkatan domestik. Enak banget kalau beli di bandara, karena tidak pelu repot membawa oleh-oleh dari luar. Di area toko sekitar ruang tunggu, gerai Bali Banana berdiri cantik. Kita bisa mendapatkannya langsung di sana dengan harga yang sama seperti di outlet pusat. Selain tersedia cake pisang khas Bali Banana, di outlet ini juga tersedia aneka oleh-oleh khas Bali lainnya. Jadi semacam one stop shop gitu.
Sayang saat itu saya tidak sempat banyak ngobrol dan tanya-tanya sama karyawan gerai-nya. Coba kalau waktunya lebih banyak, nggak keburu-buru jadwal penerbangan dan nggak riweuh sama krucils Duo Kurnia, pasti saya bakal tanya macam-macam. Ntar deh ya, kapan-kapan kalau ke sana lagi.
Selain di gate 6 terminal keberangkatan yang buka selama 24 jam, Bali Banana juga membuka gerai di kedatangan domestik.
Kemarin sempat lewat sih, dan lihat ada spot selfie unyu dengan ayunan dan replika pisang yang digantung di seluruh area selfie. Ih lucuk banget spot selfi-nya, tapi sayangnya nggak bisa mampir karena sudah full bawa barang bawaan dan sedang ngejar waktu salat jadi buru-buru jalan ke masjid bandara.
Oia, nggak perlu takut basi karena Bali Banana tahan hingga 4 hari di suhu ruang dan 7 hari di lemari pendingin. Aman banget kan buat dibawa pulang?
Rasanya juga enak, manisnya tidak keterlaluan. Cokelatnya berpadu dengan cake pisang yang lembut. Hm.. Yummy!
Dan yang paling penting nih.. Harganya sangat reasonable! 35K - 40K/box! Terbilang murah kan?! Apalagi jika dibandingkan dengan cake kekinian sejenis. Murah tapi nggak murahan.
Kalau beli beberapa box, akan dikemas dengan tas yang bisa dipakai ulang. Tasnya sudah dilengkapi tali di bagian atasnya jadi nggak perlu takut box-nya jatuh atau tumpah-tumpah.
Gimana? Semoga bermanfaat. Atau jadi makin mupeng ke Bali?
Yes! Saya berhasil nebar ratjoen! Hahaha.
Atau saya buka jasa titip Bali Banana aja kali ya? Wkwkwkwk. Yang terakhir ini becanda ko, ngurus 2 krucils masih kerempongan, Olshop sendiri pun masih mati suri.
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Yuk mbak qta ngerumpi bareng, sambil ngemil Bali Banana...