THE LORAX, Makhluk Kecil Penjaga Hutan
Daftar Isi
Nonton
film, itu kesukaanku sejak dulu meskipun dulu hanya bisa nonton lewat TV. Saat SMA,
lebih banyak nonton film India bareng teman-teman se-gank. Lalu saat kuliah dan bertemu dengan hampir semua orang
pecinta film apalagi kuliah di sastra yang tak jarang membahas film, mau tak
mau jadi sering nonton.
Oia,
waktu itu bagi mahasiswa seperti saya, tidak ada budget untuk nonton film di bisokop tapi selalu update DVD film
terbaru dari rental film langganan. Bayar sewanya pun patungan orang se-kost.
Setelah
menikah kadang nonton di bioskop bareng suami. Hampir semua film aku suka
terutama yang alurnya mengena di hati. Nonton film laga bareng suami, nonton
drama sendirian sampai termehek-mehek pun sering, film korea yang bikin gemes
dan berderai pun dijabanin, apalagi dulu film india sampai hafal lagu dan
adegan-adegannya. Tapi yang selalu jadi
favorit adalah film animasi, termasuk kartun anak-anak yang lucu. Hihi
(emak-emak apa anak-anak nih?!)
Saat
pulang kampung dua pekan yang lalu adikku
menyodori film lama, tahun 2012 berjudul THE
LORAX yang katanya bagus, tentang penjaga hutan, promo adikku waktu itu. Karena penasaran,
aku pun segera melahapnya. Dan benar, banyak hal yang membuat tersentak dari
dialog-dialog dan adegan dalam film itu.
Oia,
ini ulasan filmnya,
Film
animasi 3D ini diangkat dari buku cerita karangan DR.Seuss dengan judul yang sama. Film yang disutradarai oleh Chris
Renaud dan Kyle Balda ini dirilis tahun 2012 bertepatan dengan peringatan ulang
tahun Dr.Seuss ke 108.
Film
ini diawali dengan gambaran keceriaan dan kegembiraan warga ‘Thneedville’ sebuah kota yang nyaman, tentram
dan damai. Dari sini mulai digambarkan keanehan Thneedville, yaitu pepohonan
yang terbuat dari platik dan dipompa dengan angin, juga penjual galon yang
isinya udara, bukan air.
Tokoh
utamanya, Ted Wiggins (Zac Efron) mempunyai
seorang sahabat perempuan, Audrey
(Taylor Swift) yang diam-diam ditaksirnya. Ted melakukan berbagai cara agar
ia bisa bertemu dan ngobrol dengan gadis pujaannya itu hingga ia mengetahui
sahabatnya itu menginginkan untuk melihat keindahan pohon yang asli, bukan
plastik seperti yang selama ini mereka lihat. Ya, kehidupan di Thneedville
adalah kehidupan yang damai tapi penuh misteri dan terisolir dari dunia luar. Kehidupan
yang seolah sempurna tapi sebenarnya tidak.
Ted
bertekad akan mewujudkan keinginan Audrey. Satu-satunya orang di rumah yang
memahami Ted adalah neneknya (Betty
White), yang bercerita bahwa di luar kota masih ada biji pohon. Hal ini
membangkitkan semangat Ted untuk menjelajah ke luar dan mencarinya.
Nekad,
Ted menerobos batas kota untuk mencari biji itu tanpa mengetahui bahwa ia
dimata-matai oleh Mr. Aloysius O’Hare
pengusaha udara kaya-raya di kota. Begitu keluar dari pagar pembatas, Ted
mendapati kenyataan di sektarnya yang hitam pekat berasap tanpa ada kehidupan,
yang ada hanya kayu-kayu tua dan sisa-sisa pabrik berserakan. Ia pun bertemu
dengan Mr. Once-Ler yang tidak mau
menampakkan wajahnya.
Dengan
bujukan Ted, Oncy bercerita bahwa ia lah yang paling bertanggung jawab terhadap
kerusakan alam yang terjadi. Dulu ia adalah seorang pecundang yang selalu
diremehkan dan tidak dianggap oleh keluarganya, namun mempunyai mimpi untuk
menciptakan sesuatu. Pergilah ia hingga menemukan ‘taman surga’ yang dihiasi
rerimbunan ‘truffula tree’ dengan
daunnya yang berwarna-warni dan sangat lembut. Binantang di sekitarnya pun
hidup damai dan rukun. Tanpa dosa, Oncy menebang pohon meski sudah dicegah oleh
para binatang. Setelah ia tebang satu pohon tiba-tiba langit menjadi gelap dan
muncullah The Lorax, makhluk kecil
penjaga hutan yang kembali mengingatkan Oncy untuk tidak menebang pohon. Tapi lagi-lagi
dia beralasan hanya menebang sedikit.
Surga 'Truffula Tree' gambar dari sini |
Daun
pohon yang lembut itu ia pintal dan dijadikan ‘Thneed’ sebuah syal rajutan istimewa yang bisa digunakan untuk apa
saja karena seratnya yang alami dan sangat halus. Dengan hasil karyanya itu ia
menjual ke kota namun tak seorang pun menanggapi. Hingga ia kedatangan
keluarganya yang merasa akan mendapatkan untung darinya. Karena merekalah ia
dengan tanpa beban membabat pohon satu-persatu demi meraup keuntungan
berlipat-lipat. Oncy tak bia berhenti menebang pohon, hatinya telah dibutakan
oleh bujukan keluarganya dan rayuan dollar yang terus mengalir ke tangannya.
Meskipun
ada perang batin dalam diri Oncy, tetapi ia selalu menemukan pembenaran bahwa
dia hanya mengambil sedikit pohon, dirinya tak seberapa jahat karena ia juga
memberikan dana CSR bagi orang di sekelilingnya, dan ia sangat mencintai binatang. Alasan yang terus
membuatnya menebang pohon hingga satu-satunya hal yang membuatnya berhenti
adalah: POHON TERAKHIR TELAH DITEBANG!
Setelah
semua pohon lenyap barulah ia meratap dan menyesal sepanjang hidupnya. Sesal yang
tak berguna karena surga itu telah hancur, berganti dengan asap hitam dan tebal
dengan sungai yang tercemar limbah hingga tak ada satu pun binatang dan
tumbuhan yang bisa hidup di sana.
Setelah semua pohon ditebang. sumber gambar disini |
Mr.
Once-Ler tak mau menyerahkan biji yang ia miliki dan meminta Ted kembali
keesokan harinya.
Ted,
meskipun telah mendapatkan ancaman dari Mr.O’Hare tetap melanjutkan
perburuannya. Ia pun mendatangi lagi Mr.Once-Ler lagi untuk mendapatkan biji yang tersisa.
Mengetahui
hal itu, Mr.Ohare pun mengejar dan berniat membunuh Ted. Adegan lucu terjadi saat
kejar-kejaran menyelamatkan biji pohon.
Akhirnya
Ted, Ibunya, Neneknya dan Audrey berhasil menyelamatkan benih dan meyakinkan
penduduk tentang betapa pentingnya pohon bagi mereka. Ya, selama ini mereka
telah dihasut oleh O’Hare si penjual udara bahwa pohon itu menjijikkan dan tak
perlu lagi ada pohon karena ia sadar jika ada pohon artinya ada oksigen maka
usahanya akan bangkrut.
Saat
menonton film ini, tiba-tiba teringat dengan darurat sipil yang tengah dialami
masyarakat Indonesia khususnya di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan. Asap
yang ditimbulkan oleh ‘kebakaran hutan’ yang notabene adalah ulah oknum yang ingin meraup keuntungan
sebesar-besarnya. Tapi korban dari ulah oknum ini adalah jutaan manusia berikut
ekosistem di sekitarnya bahkan mengancam keutuhan hubungan bilateral Indonesia
dengan beberapa negara tetangga.
Ah,
waktu itu sampai menangis terlebih saat teringat saudara-saudara kita di sana
yang tak lagi bisa menghirup udara segar.
Dari
film ini aku pun merasa diingatkan lagi untuk lebih menjaga lingkungan sekitar,
menanam pohon, menghemat air, dan mengolah sampah agar sumber daya alam terjaga
dan tetap ada untuk generasi selanjutnya.
Sebuah ungakapan yang sangat
menyentuh diucapkan oleh The Lorax: “Biarkan
cintamu bersinar, tanamlah biji di dalam bumi. Let it grow”
"Unless
someone like You cares about whole awful lot, nothing is going to get better.
It's not"
_Dr. Seuss_
_Dr. Seuss_
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam