Hati-Hati! Malu Bertanya Bisa Bikin Malu
Daftar Isi
Peribahasa ini agaknya memang tepat sekali menggambarkan keumuman
masyarakat Indonesia. Ehm. Aku
termasuk dari sebagian orang yang sering main selonong boy. Malu bertanya dan takut dikibulin karena dulu sering
tanya jurusan ke sopir angkot/kernet dan hasilnya diberhentikan di jalan
disuruh ganti angkot lagi padahal ada angkot yang bisa langsung menuju ke
tempat tujuan tanpa berganti. Fyuuh! Apa
kamu pernah mengalami kejadian begini juga? Mengesalkan sekali, bukan?.
Tapi ada kejadian selain berkali-kali tersesat di jalan karena malas
bertanya. Kejadian yang menohok dan sangat membuat malu.
Tahun 2009, masa-masa menjadi mahasiswa tingkat akhir aku menjadi lebih
sering ikut organisasi karena keleluasaan waktu. Terkadang ikut meramaikan
acara komunitas atau menjadi volunteer
di lembaga sosial.
Suatu hari seorang teman meminta bantuan untuk menjadi pembaca Al-Qur’an
dalam sebuah acara launching
komunitas peduli lingkungan yang akan mengenalkan biopori. Tilawah sedikit,
insyaAllah bisa, batinku.
Maka setelah mencari ayat Al-qur’an yang tepat dan berkaitan dengan lingkungan
dan mempelajari sebentar aku pun telah siap untuk melaksanakan tugas dua hari lagi
. Hari H-aku berangkat ke sana bersama seorang teman kos. Sayangnya, tidak
bertemu dengan teman yang meminta tolong. Jadilah kami celingak-celinguk
kebingungan karena tidak ada satu pun panitia yang kami kenal.
“Hubungi Bu Intan saja,” Jawabnya saat ia kutanya lewat telepon. (Nama
Ibu yang disebut lupa, kalau tidak salah namanya Intan).
“Bu Intan siapa?”
“Pokonya di sana ada satu panitia yang namanya Bu Intan, nggak ada
lainnya”.
Waduh, gimana nih?! Mana panitia sibuk semua, dan antara panitia dengan
peserta hampit tidak terlihat bedanya. Sama-sama memakai jilbab putih dan
slayer hitam-putih yang dikalungkan di leher. Saat mengedarkan mata mencari
sosok yang dikenal diantara panitia dan peserta, tiba-tiba bertemu dengan
seorang kenalan. Alhamdulillah... seolah mendapat setetes air saat berjalan di
tengah gurun pasir (lebay dikit).
“Mba, tahu Bu Intan yang mana nggak?” tanyaku setelah berbasa-basi
sebentar.
“Kalau nggak salah sih yang pakai jilbab putih di depan itu, Dek” katanya
sambil menunjuk deretan ibu-ibu di kursi depan. Deretan depan berarti kursi VIP
dong, batinku. Duuh.. yang mana nih? Semuanya pakai jilbab putih, mana tadi
main ngeloyor aja, nggak memastikan yang mana Bu Intan.
Bismillah... semoga ibu yang ini, batinku seraya mendekati seorang Ibu
yang tampak sibuk.
“Assalamu’alaikum, Maaf Bu, saya Arina kemarin dihubungi untuk membantu
acara,” sapaku sok kenal sok dekat.
“Wa’alaikumussalam, Oh iya Mba, silakan..” jawab beliau ramah. Tapi aku
masih melihat mimik beliau yang agak kaget dan mungkin heran melihat kelakuanku
yang tiba-tiba tanpa basa-basi. Beliau pun melanjutkan lagi aktivitasnya,
sementara aku berdiri tak jauh dari kursi paling depan, di luar tenda sambil
mengamatinya.
‘Duh... ini beliau siapa sih?! Ko hampir setiap yang datang dan duduk di
kursi depan selalu menyalami beliau dengan penuh penghormatan, dan beliau pun
terlihat memberi instruksi sana-sini. Jangan-jangan beliau ketuanya? Duuh..
malunya diriku tadi’ batinku tak karuan.
“Bu, nanti sambutannya dikurangi satu, karena bla..bla..bla..”.
Seseorang datang mengahampiri beliau dan aku memasang telinga
lebar-lebar. Matilah! Memang beliau ketua organisasi perempuan ini, tingkat
Jawa Tengah! Bukan hanya tingkat Semarang.
Aduh, mau ditaruh dimana mukaku ini?! Sepanjang acara benar-benar tidak
bisa konsentrasi, menahan malu dan sangat menyesal tentu saja. Terlebih saat
namaku dipanggil untuk naik ke panggung membaca Al-Qur’an, panas dingin seluruh
tubuh; meskipun Ibu Ketua itu tidak lagi memandangku dengan pandangan seolah
berkata ‘siapa lu?!’
“Kamu ko kelihatan grogi banget, nggak biasanya gitu...,” kata temanku
begitu aku turun dari panggung. Dan mengalirlah ceritaku tentang kejadian
bersama Ibu Ketua tadi.
Fyuuh... meski setelah curhat perasaan jadi lebih ringan, tetap saja malu
dan menyesalnya masih membeka di hati, sampai sekarang. Apalagi suaraku jadi
bergetar menahan perasaan campur aduk antara malu, takut dan nggak enak hati.
Setelah kejadian itu, aku menjadi lebih rajin belajar unggah-ungguh Jawa.
Bagaimana bertanya kepada orang yang lebih tua, bagaimana bersikap, dll. Yang
pasti, kebiasaanku malu bertanya sejak saat itu mulai berkurang. Sedikit-sedikit aku berani untuk bertanya rute
angkutan umum kepada sesama penumpang, orang di pinggir jalan, bahkan bapak
polisi di pos-nya.
Biar nggak salah dan nggak malu gimana? Ya Tanya doong..! begitulah
kira-kira. Kalau ada yang bilang ‘malu bertanya sesat di jalan banyak bertanya memalukan’
cuekin aja, orang nyinyir mah biasanya cuma omdo alias omong doang.
Tepat banget lho, BNI mengeluarkan layanan berbasis internet dengan
hastag #AskBNI. Tagline-nya itu lho..
‘Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan#AskBNI’ setuju banget deh...!
Btw pernah juga punya pengalaman datang ke kantor BNI Syariah di waktu
yang kurang tepat, saat menjelang jam pulang kantor dan ke Customer Service. bayangkan
lamanya antrian di CS sambil jagain si-Kecil yang super aktif lari sana-sini. Fyiuuh... padahal waktu itu cuma mau
tanya cara buka tabungan anak.
Awalnya cuma penasaran karena obrolan bareng ibu-ibu di salah satu grup,
mereka heboh membuat ATM untuk bayinya yang baru berusia 1 tahun. Jadi kepo dan
mupeng gitu deh... apalagi kondisi ekonomi yang masih carut-marut, rasanya jadi
wajib untuk menyisihkan sebagian penghasilan khusus buat anak. Biar mantap, langsung
datang ke kantor dan tanya CS, daripada googling
tapi infonya kurang valid; saran suami. Mau nggak mau kudu datang ke kantornya
juga, meskipun jauh dari rumah. Alhamdulillah, akhirnya punya juga tabungan
khusus plus ATM perdana punya si-kecil Hasna.
Ini dia ATM perdana Hasna |
Nah, nggak mau kan antri lama di CS sekedar tanya hal sepele seperti itu?!
Apalagi setelah ada layanan #AskBNI, mau tanya apa aja seputar layanan BNI
langsung lewat twitter, bisa sembari beraktivitas di rumah. Hemat waktu dan
hemat tenaga, tentunya.
Bagaimana cara daftarnya? Pertama, harus punya akun twitter karena
layanan ini ada di twitter. Setelah itu follow akun @BNI. Untuk bisa
menggunakan layanan harus registrasi dulu, caranya pun cukup mudah yaitu dengan
DM (Direct message) ke akun twitter BNI dengan menyertakan nama dan Nomor
handphone pakai tagar #daftar #Nama_Lengkap #Nomor Handphone
Registrasi lewat DM ke akun twitter @BNI |
Tenang, jika langkah ini salah akan diberi arahan cara registrasi yang
benar. Tau nggak, kalau aku sampai salah 4 kali? Hihi. Pertama karena salah
belum edit nomor HP setelah printscreen ini,
ke dua salah karena memasukkan nomor dengan tulisan 0856XXX.
Salah, untungnya operator super sabar ngingetin |
Ketiga kalinya
merasa sudah benar semua ternyata masih dapat peringatan kalau salah. Ke empatnya
jadi benar-benar cek semua tidak ada salahnya, tahunya kurang ngasih spasi di
tiap tagar. Hihi.
Yeeay! Alhamdulillah berhasiiil!! |
Alhamdulillah berhasil registrasi. Setelah itu, bisa
menggunakan layanan dengan hastag #AskBNI. Mudah bukan? Boleh tanya apa-saja
terkait program/layanan/promo BNI lho... asyik kan?! Jangan lupa ikuti
petunjuknya.
Semoga layanan-layanan yang makin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
berbagai macam informasi yang dibutuhkan mengenai fitur atau program-program yang
diberikan oleh BNI.
Once more, jangan segan bertanya kalau kita tidak tahu atau kurang
paham dengan sesuatu. Nggak perlu takut diomongin orang karena sering tanya,
karena dengan bertanya artinya pikiran terbuka dan otak sedang digunakan untuk
mencerna informasi. Jangan sampai jadi malu-maluin (kayak kisahku) karena malu
bertanya. Mau bertanya nggak sesat di jalan, setuju!
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
boleh tinggalkan jejak disini juga ya
http://feridi.blog.upi.edu/2015/12/29/malu-bertanya-sesat-di-jalan-mau-bertanya-hanya-di-askbni-yang-menjawab/
kunjungi juga punya saya disini jng lupa coment ya
http://handini.blog.upi.edu/2016/01/01/mau-bertanya-jangan-malu-malu-askbni-akan-menjawab/
saya si ga pernah malu nanya di angkot kalo ga tahu syukurnya si supirnya pada baik baik mau babtu walopun kadang suka lupa kalo dibilang turun di ...
Http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
*halah*
maka saya orgnya sering nanya, skrg lagi fokus untuk hal2 umum saja. saoalnya org skrg ga mau terlalu ditanya xixixi
Jangan takut bertanya dan jangan takut untuk bertindak.
Aku juga nasabah BNI.