Esti Sulistyawan: Menulis Hanya Untuk Menulis
Daftar Isi
Apa
yang terbayang dalam pikiran saat melihat gambar diatas?
Pasti
seputar perempuan (karena warnanya soft Pink dan biru, ada gambar perempuan di depan laptop) dan kisah-kisah keseharian yang
sederhana tapi inspiratif. Nah! Cocok sekali. Gambar itu adalah header blog mba
Esti Sulistyawan, lifestyle blogger asal Semarang.
“Saya
menulis hanya untuk menulis,” kata Esti dalam blog-nya.
“Dengan menulis saya seperti mendapat penyaluran energi yang
positif. Ada sensasi tersendiri ketika bisa menuliskan sesuatu yang ada dalam
pikiran. Saya punya banyak kisah, punya banyak pemikiran, punya banyak opini,
hanya dengan bercerita ke keluarga atau teman saja tidak cukup bagi saya. Saya
ingin menulis,” lanjutnya.
Benar
sekali, ibu cantik dengan pipi chubby imut-imut ini memang tak pernah jauh dari
dunia kata terlebih ia menempuh pendidikan tinggi di jurusan Sastra Inggris.
“Tak ada pikiran untuk menjadi penulis dan menerbitkan buku best seller dan
sebagainya,” tambahnya.
Namun
jika melihat blog nya yang bertajuk MyLove Note (Boleh nggak ya Mba Esti kalau saya sebut ‘My LoFe Note = My Love
& Life Note. Hehe mekso) banyak tulisannya yang sangat patut diacungi
jempol. Tulisan ringan namun berbobot berisi kisah keseharian Mba Esti dan
keluarga. Selain itu, ada juga label tentang Sastra Dunia, sesuai dengan minat
beliau saat kuliah.
Mba Esti dan Suami |
Istri
pak Budhi (Ibu Budhi dong ya? Hihi) ini aktivitasnya sekarang adalah menjadi
seorang PNS. Namun ditengah kesibukannya mengabdi kepada negara ia menyempatkan
diri (atau lebih tepatnya memaksa diri) untuk terus menulis dan menyalurkan
pemikiran, opini dan curhatnya di blog. Ia sebut blognya adalah sebuah diary
virtual yang lebih mudah terlebih kesibukannya yang lebih banyak di depan
komputer.
Isi
blog-nya sangat banyak hal yang bermanfaat mulai dari tips keseharian semisal
mengatasi diare, resep masakan, perawatan kecantikan, kesehatan, sampai tentang
sastra yang merupakan bidang keilmuan Mb Esti.
Anak
pertama dari tiga bersaudara ini mengaku lahir di Pontianak sedangkan
orangtuanya berasal dari Boyolali. Lalu ia hidup berpindah-pindah tempat (bukan
nomaden lho, hihi) dan akhirnya menetap di Semarang bersama suami dan seorang
putrinya yang masih balita.
Barakallah
Mba, semoga makin menginspirasi lewat tulisan-tulisannya di blog.
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Terima kasih untuk artikelnya mbak :)
Sudah kufollow ya
Ternyata dl kurus yaaaa
Oke deh, untuk ngobatin kangen, aku meluncur kesanaaa