‘Kres-kres’ Mie Ayam & Bakso Jamur SS
Daftar Isi
Assalamu’alaikum, Teman-teman kalau pergi ke daerah di Kabupaten Semarang
seperti Bandungan dan sekitarnya pasti mencari makanan khas daerah setempat
kan? Tapi (setahu saya) yang berlimpah adalah makanan khas yang cocok untuk
oleh-oleh. Sedangkan makanan khas seperti tahu gimbal di Semarang atau Mie ongklok
di Wonosobo tidak ada. Paling terkenal mungkin beberapa pemancingan yang
menyuguhkan berbagai menu olahan ikan. Oia, ada juga sate kelinci, tapi memang
di tempat wisata pegunungan banyak yang menjual sate kelinci seperti di
Baturraden Purwokerto dan Grojogan Sewu Tawangmangu.
Jika berkunjung ke Bandungan, sekali-kali berjalanlah lebih jauh sampai
wilayah Sumowono. Tidak terlalu khas memang, tapi unik. Ada bakso Jamur SS yang
terletak di pinggir jalan raya Bandungan – Sumowono tepatnya di KM 5. Berseberangan
dengan sebuah kuburan.
Kami menemukan warung bakso dan mie ayam ini secara kebetulan. Saat pulang
ke Semarang dari Wonosobo beberapa waktu yang lalu ternyata perjalanan melebihi
perkiraan sehingga kami kelaparan. Tidak membawa makanan berat selain sedikit
nasi dan telur ceplok untuk sikecil, kami memutuskan mencari warung bakso. Bakso
menjadi pilihan kami karena rasanya relatif sama hampir di semua tempat dan
kuahnya segar sehingga bisa sedikit menghilangkan penat. Terlebih harga bakso
biasanya standar, tidak perlu terlalu memikirkan nanti bayar berapa *emak-emak
hemat*.
Warung Mie Ayan dan bakso jamur SS dilihat dari pinggir jalan dok.pribadi |
Melihat sebuah warung bakso di pinggir jalan kami langsung berhenti dan memesan
bakso. Awalnya kami tidak menyadari jika yang dijual adalah bakso jamur. Hm..
nggak apa-apalah nyoba, kataku ke suami. Kami pun memesan mie ayam bakso, bakso
kuah dan minuman es teh. Ini menu standar banget kan? Tapi dengan menu seperti
ini selalu ampuh menambah semangat melanjutkan perjalanan lagi.
Sambil menunggu pesanan, SKSD sama si pemilik warung bakso ini. Rupanya beliau
tinggal di sana bersama istri dan seorang anak yang masih balita. Ya, ruko yang
terlihat sederhana tapi luas itu menjadi tempat tinggal, workshop, sekaligus
kedai bakso jamurnya.
Beliau bercerita bahwa sekitar dua tahun yang lalu mereka membuka usaha
tersebut. Ide yang sebenarnya tidak baru lagi ini muncul karena di sekitarnya
berlimpah jamur tiram dan jamur kuping, beberapa masyarakat mempunyai usaha
budidaya jamur tersebut. Eh, jamur kuping?! Iya! Penasaran rasanya gimana? Lanjut
yuk!
Bapak yang sedang sibuk itu tetap ramah melayani kecerewetanku dan suami
(ditambah Hasna juga). Apalagi saat pesanan selesai, beliau pun mau meladeni
pertanyaan-pertanyaanku. Katanya, mie untuk mie ayamnya beliau buat sendiri
bersama istri. Hm.. pantas rasanya khas banget, beda sama mie ayam lainnya,
mungkin punya resep khusus kali ya? Selain sayur sawi yang berlimpah karena
memang di sana penghasil sayur, beliau juga menambahkan suwiran jamur tiram. Kreatif juga sih beliau. Umumnya kita mengenal jamur tiram untuk diolah menjadi jamur krispi atau dimasak cah kan?
Sedangkan rasa kuahnya cenderung ringan, hampir seperti rasa kuah sup/soto tapi sedikit lebih pekat.
Sedangkan rasa kuahnya cenderung ringan, hampir seperti rasa kuah sup/soto tapi sedikit lebih pekat.
Mie kenyal buatan sendiri dok.pribadi |
Tambahan suwiran jamur tiram di mie ayam do.pribadi |
Bakso yang besar terbuat dari jamur kuping, jamur tipis dan lebar
berwarna coklat kehitaman yang biasanya dimasak pedas dengan bihun atau
campuran tumis jagung muda. Baru pertama kali ini mencoba bakso jamur kuping. Rasanya
unik, terasa ‘kres-kres’ jamurnya karena tidak digiling halus melainkan
dicincang kecil. Sedangkan bakso kecil-kecil adalah bakso sapi biasa. Meskipun tidak begitu suka dengan jamur kuping, tetap penasaran banget buat nyoba. Yeeay! ternyata bisa menghabiskan bakso jamur yang lumayan besar itu. Rasa jamur kuping yang tersisa hanya teksturnya saja, aromanya sudah tidak begitu kentara.
Alhamdulillah, bisa kenyang dan bayar murah sekaligus mencoba
sensasi baru bakso jamur. Iya lho, murah karena harga seporsi bakso Rp.10.000,
Mie ayam Rp. 7.000 dan Rp.12.000 untuk mie ayam-bakso. Minuman? Tak kalah murah
Rp.1500 untuk teh manis panas, Rp. 2.000 untuk segelas kopi instan/jeruk, Rp.
2.500 untuk susu kental manis dan tambahan Rp.500 untuk minuman dingin.
Oia, meskipun warung tersebut terbilang sederhana, tapi tak pernah sepi
dari pengunjung. Waktu kami datang pun meja baru saja dibersihkan setelah
serombongan orang selesai bersantap siang. Belum selesai kami makan, datang
lagi serombongan anak muda.
Salut dengan inovasi penjual mie ayam dan bakso jamur SS ini yang melihat
peluang dari kearifan lokal. Do’akan semoga sukses, ya Teman.
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Makasih reviewnya