Jangan Sepelekan Gigi Berlubang (Pengalaman Periksa Gigi di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang)
Daftar Isi
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum, Temans.
Sebentar lagi memasuki bulan ramadhan, maafkan segala kesalahan saya, ya!
Semoga kita bisa menjalankan ibadah di bulan ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Aamiin..
Salah satu hal yang menjadi masalah saat puasa adalah bau mulut. Penyebab
bau mulut bisa karena banyak faktor yang bermasalah di sekitar rongga mulut
hingga tenggorokan. Gigi berlubang, sisa makanan di lidah, sisa makanan di
gigi, dll. Problem yang paling umum biasanya masalah gigi berlubang.
Inilah yang saya alami sejak beberapa waktu yang lalu, saya tidak ingat
kapan tepatnya tapi masih ingat suatu hari saat makan jambu biji tiba-tiba
terasa nyeri di gigi geraham kiri bawah bagian tengah. Setelah kulihat ternyata
ada sebutir biji jambu nyangkut di sana. Hff...
gigi berlubang nih... batinku waktu itu mulai khawatir. Selanjutnya, tidak
langsung kuperiksakan karena masih bisa kugunakan untuk makan dengan normal.
Sesekali memang ada sisa makanan yang tertinggal di sana tetapi dengan mudah
bisa dicungkil menggunakan tusuk gigi.
Saya jarang sikat gigi?
Tidak juga, terbilang rajin sikat gigi pagi dan malam. Mungkin sesekali
terlupa saat terlalu capek dan tidur (dulu) saat menidurkan si-kecil. Niatan
untuk periksa gigi selalu kutepis sendiri. Lama-kelamaan lubang di gigi makin
membesar dan mulai susah digunakan untuk mengunyah. Walhasil, mengunyah makanan
selalu dengan gigi bagian kanan. Bisa ditebak, gigi bagian kiri jadi kotor dan muncul
karies.
Pernah bertanya-tanya ke teman yang seorang dokter gigi tentang perawatan
gigi berlubang dan biayanya. Hm.. kata beliau sekitar 300 – 500 ribu. Hm.. masih
prioritas yang lain dulu kalau biayanya sebesar itu.
Cara Periksa Gigi di Puskesmas
Suatu hari adik cerita kalau dia periksa gigi ke puskesmas dan biayanya
murah (oia, kami tidak eh belum mendaftar BPJS). Langsung terpikir untuk
periksa gigi juga di puskesmas dekat rumah yang jaraknya hanya sepelemparan
batu. Tapi berbagai aktivitas dan tidak ada yang jaga si-kecil akhirnya terlupakan.
Hingga pekan kemarin saat Hasna periksa ke puskesmas (yang akhirnya harus
periksa ke dokter bedah di R.S Roemani), saya ikut mendaftar untuk periksa
gigi
Puksesmas Tlogosari Kulon |
Registrasi dengan Kartu Keluarga
Kami datang ke puskesmas hari senin sekitar pukul 9 pagi. Pengunjung yang
masih antre dan duduk di ruang tunggu cukup banyak, kebetulan kulihat di papan
pengumuman hari Senin adalah salah satu jadwal periksa kehamilan dan anak. Kalau
tidak salah ingat, saya pernah 2 kali datang ke puskesmas itu, yang pertama untuk
periksa radang tenggorokan dan kedua kalinya untuk imuninasi Hasna. Petugas
yang menjaga di loket pendaftaran terkesan kurang ramah, tapi cuek saja lah,
mungkin beliau lelah setiap hari berurusan dengan pasien dengan aneka keluhan
dan masalah.
Beliau bilang kalau sudah pernah periksa ke puskesmas, apalagi rumahnya
di Tlogosari Kulon harusnya sudah punya kartu berobat. Kujawab bahwa waktu
periksa dulu hanya diminta KTP dan diberi kertas pasien lalu antre di depan
ruang periksa. Meski bapaknya tetap ngeyel, begitulah kenyataannya. Bahkan masih
kuingat juga ekspresi beliau dulu waktu saya akan imunisasi. Datang, tanya ke
loket dan dijawab dengan nada ketus setengah membentak (eh, maaf.. bukan
bermaksud.. sepertinya memang nada bicara beliau begitu) ditanya keperluan apa,
lalu diberi kertas untuk dibawa ke ruang KIA.
Beliau menanyakan KK, ya jelas kami tidak bawa lah, karena sebelumnya sudah pernah. Hehe. Akhirnya
registrasi menggunakan KTP kami berdua dan mendapatkan kartu periksa berupa
kertas kecil warna pink. “Jangan lupa setiap berobat kartu ini dibawa!” kata
beliau mengingatkan.
Ruang pendaftaran di puskesmas Tlogosari Kulon |
Periksa dan Tambal Gigi di Puskesmas
Setelah menerima kartu pasien dan menyerahkan ke ruang arsip, saya antri
di depan ruang periksa gigi. Sekitar 30 menit nama saya dipanggil langsung oleh
seseorang. Masuk ke ruangan itu, ternyata cukup nyaman. Ada meja dan kursi
dokter (eh, ternyata yang memanggil tadi langsung dokternya!), dua set
peralatan periksa gigi, washtafel, dan rak serta lemari kaca di sekelilingnya
untuk menyimpan berbagai perlengkapan.
“Kenapa giginya, Bu?” tanya dokter dengan ramah. Wow! Rasanya senang
sekali mendengar pertanyaan beliau yang super ramah dan bersahabat.
Setelah bertanya sedikit, beliau memintaku naik ke kursi periksa. "Tidak ada masalah, semuanya bagus," kata
beliau. Setelah kukatakan ada gigi berlubang di geraham kiri bawah beliau pun
memeriksa lagi dan menemukannya.
“Lubang kecil saja ko Bu.. sakit kalau buat makan?” saya mengiyakan dan
beliau mengambil alat untuk mengebor gigi.
“Wah, ternyata di dalam sudah besar lubangnya!”
Gubrak! Rasanya seperti tidak percaya begitu selesai di bor kudekatkan
ujung lidah ke gigi itu dan memang ada lubang yang menganga besar di sana.
Duuuh!! Terlambat sekali periksa giginya.
“Kalau repot nggak ada yang jaga sikecil, boleh ko, Bu dibawa ke sini,
ikut masuk nanti duduk di kursi,” saran beliau yang sebelumnya menyayangkan
kenapa saya baru periksa dan kujawab tidak ada yang menjaga sikecil yang aktif.
Tentu, tak perlu kuceritakan pada beliau betapa si-Kecil akan mengeksplorasi
ruangan itu jika dia ikut masuk.
Peralatan Periksa Gigi |
Setelah di-bor, beliau membersihkannya dengan mencungkil kotoran-kotoran
yang masih tersisa di dalamnya. Terakhir, menempelkan ‘sesuatu’ yang terasa
dingin.
Biaya Tambal Gigi di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang
“Sudah saya tambal ya..”
What?! Dasar saya awam sekali
kalau urusan gigi, sampai tidak tahu kalau yang terakhir beliau tempelkan dan
terasa dingin adalah ‘adonan’ untuk menambal gigi sementara. Tidak ada 10 menit
lho, prosesnya. Dokter gigi Any (kulihat dari bagde nama di dadanya) bekerja dengan cepat dan cermat. Keren deh,
ibu!
Setelah itu saya harus membayar ke kasir sebesar Rp. 20.000 lalu kembali
lagi ke ruangan periksa gigi untuk menyerahkan nota dokter dan menerima resep,
dibekali antibiotik tapi tidak kuminum karena tidak terasa nyeri.
“Seminggu lagi kontrol ya, Bu..” kata dokter Any lagi.
Kontrol Tambalan Gigi
Seminggu setelahnya, karena sudah berpengalaman di hari sebelumnya saat
periksa gigi, tak ada kendala berarti saat akan kontrol. Kami datang pukul 11
siang, karena sebelumnya di rumah crowded
sekali. Oia, saya ditemani adik yang akan momong Hasna selama bundanya
diperiksa.
dokter Any di ruang kerjanya |
Setelah dipanggil dan masuk ke ruang periksa lalu melewati prosedur
seperti biasa, dokter Any segera menyiapkan peralatan. Tapi, ternyata beliau
dengan nada cukup tinggi menanyakan kenapa datangnya siang, hari itu banyak
sekali pasien bermasalah, kata beliau.
Dalam hati jadi merasa tidak enak atas kejadian itu (yeah! Meskipun kalau
melihat di jadwal puskesmas melayani hingga pukul 13.00, mungkin dokter Any
juga punya tugas lain yang harus diselesaikan).
“Lain kali kalau periksa pagi saja ya, Bu. Dari Senin – Sabtu bisa, tapi
ya itu.. pagi!” katanya masih dengan nada kesal.
dokter gigi Any yang ramah |
Ow! Ternyata tambalan sementaranya harus dibor lagi, dibersihkan, baru
diberi tambalan baru yang permanen. Rasanya waktu dibor yang ke dua ini lebih
ngilu dibanding yang pertama. Setelah selesai, lagi-lagi beliau bekerja dengan
singkat dan cermat sehingga tidak memakan waktu lama, saya diminta membayar ke
kasir. Kali ini biayanya Rp. 30.000 (jadi total saya membayar 50.000 untuk 2 kali penambalan).
“Jangan makan dulu sebelum dua jam ya Bu, setelah itu tidak apa-apa.”
“Baik, Bu.” Dan saya pun masih menanyakan beberapa hal terkait perawatan
gigi.
Terakhir, saat berterimakasih dan meminta maaf (lagi) karena datang di siang hari,
dokter Any menjawab dengan ramah dan ceria. Lega, artinya beliau tadi kesal
hanya karena capek banyak pasien, bukan karena beliau ketus dengan pasien yang
periksa di puskesmas. Setidaknya, selain dokter Any ada juga bidan yang
bertugas posyandu di RW yang tak kalah ramah juga.
Semoga lebih banyak petugas seperti mereka yang ramah dan melayani pasien
dengan tulus. Periksa saat sedang sakit lalu diterima dengan ketus itu rasanya
lebih sakit dari sakit yang sedang diderita, lho... meskipun memang pekerjaan
dokter dan perawat juga menumpuk dan bikin capek. Hihi, jadi serba salah ya! Intinya
nggak boleh baper aja mungkin.
Klinik KIA lebih bagus dari sebelumnya |
Penyebab Gigi Berlubang
Saya dulu tahunya gigi berlubang (hanya) disebabkan oleh bakteri, karena
kebiasaan sikat gigi yang tidak benar, dan makanan manis seperti permen. Ternyata
ada banyak penyebabnya yaitu:
Bakteri
Bakteri penyebab gigi berlubang sulit untuk dihilangkan karena mereka sangat mirip dengan bakteri berbahaya lainnya yang hidup di rongga mulut. Adapun jenis bakteri penyebab gigi berlubang antara lain adalah :
- Bakteri Lactobacillus acidophilus. Bakteri ini biasanya hidup dipermukaan gigi yang dapat menyebabkan kerusakan gigi seperti gigi berlubang pada anak-anak usia 3 hingga 12 tahun.
- Enam spesies bakteri streptokokus. Bakteri ini menyerang permukaan halus di sisi gigi, yaitu sisi yang biasanya menyentuh gigi yang berdekatan. Lubang gigi yang timbul pada sisi ini sulit untuk terdeteksi secara visual dan biasanya dapat dideteksi dengan menggunakan sinar-x.
- Bakteri Odontomyces viscoses. Bakteri ini hidup di belakang lidah dan menyerang daerah sementum. Sementum adalah lapisan luar yang keras dari akar gigi (bagian bawah dua pertiga dari gigi yang biasanya dikubur di tulang gigi). Akar gigi dan sementum akan terbuka dan lebih rentan terhadap serangan bakteri ini, terutama pada pasien yang telah berusia lanjut atau pada pasien dengan penyakit gusi. (sumber: halodokter.com)
Timbulnya Plak pada Gigi
Plak adalah lapisan tipis (biofilm) lengket yang melapisi gigi yang mengandung mikroorganisme yang baik maupun jahat yang bergabung dengan sisa-sisa makanan. Plak terbentuk dengan tekstur agak kasar yang terlihat pada gigi belakang terutama di dekat dengan gusi. Jika plak terus menumpuk, maka hal tersebut dapat menyebabkan karang gigi. (halodokter.com)
Nah, sepertinya ini
juga yang terjadi pada saya karena sejak dulu punya masalah dengan plak. Saat SD
dan ada mahasiswa UGM KKN di desa saya, gigiku waktu itu kuning seperti jagung
buluk. Alhamdulillah ada salah satu mahasiswa kedokteran gigi yang berbaik hati
membersihkan karang gigiku sehingga menjadi putih bersih.
Pola makan yang tidak baik seperti
terlalu banyak makanan manis dan mengandung karbohidrat tinggi akan lebih
banyak memicu gigi berlubang.
Kebersihan mulut yang buruk
Kebersihan mulut yang buruk
Sering lupa menggosok gigi sebelum
tidur? Kebiasaan buruk ini bisa menjadi penyebab gigi berlubang juga karena
memicu timbulnya bakteri dari sisa-sisa makanan yang masih melekat di sela-sela
gigi.
Bahkan dalam hadits nabi pun ada perintah untuk menjaga kebersihan mulut
dengan bersiwak. “Seandainya tidak memberatkan
umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap hendak
menunaikan shalat.” (HR. Bukhari)
Merokok
Mengonsumsi alkohol
Mulut kering
Mulut kering disebabkan karena produksi
air liur yang rendah. MasyaAllah, ternyata air liur pun manfaatnya banyak ya. Bisa
diatasi dengan memperbanyak minum air putih nih.
Kebiasaan ngemil
Aw! Ini sih saya banget yang tidak
bisa tidak ngemil. Bahkan kalau mau belajar, baca buku, atau ngetik sekalipun
yang dibawa adalah camilan. Padahal, ngemil terutama yang mengandung zat asam
akan menyebabkan gigi berlubang juga.
Gusi surut
Baru tahu ternyata gusi surut bisa
memicu kerusakan gigi. Hm.. sudah lama beberapa gigi saya menjadi sensitif saat
mengkonsumsi yang manis atau es, ternyata gusinya seperti ‘terangkat’ ke atas
dan bagian akar gigi sedikit terlihat. Pantas saja saya jadi punya masalah
dengan gigi.
Cara menyikat gigi yang tidak benar
Cara menyikat gigi yang benar adalah
dari atas ke bawah, bukan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Kalau yang ini
pasti sudah paham dan mahir ya, temans. :P
Fyuh.. ternyata setelah membaca penyebab-penyebab itu, tidak hanya tiga
yang ada di gigi saya. Hm.. semoga setelah ini bisa ‘tobat’ dan makin rajin
menjaga kebersihan gigi dan mulut. Aamiin..
Cara Mengatasi Gigi Berlubang Secara Alami
Gara-gara sakit karena gigi berlubang inilah akhirnya tanya-tanya sama
mbah gugel seputar mengatasinya. Ternyata ada beberapa bahan alami yang bisa
mengobati gigi berlubang, yaitu:
Jeruk Nipis
Caranya, siapkan 1 butir jeruk nipis
lalu peras airnya. Teteskan sedikit demi sedikit ke gigi yang berlubang setiap
10 menit. Lakukan sampai air habis. Kandungan vitamin C dalam jeruk nipis lah
yang akan membantu mengobati sakit gigi.
Garam
Caranya, larutkan satu sendok garam
ke dalam segelas air lalu gunakan untuk berkumur. Larutan garam seperti ini
juga bisa mengatasi sariawan, lho.
Belimbing Wuluh
Punya pohon belimbing wuluh di depan
rumah dan buahnya melimpah? Hm.. selain menambah segar sayur asam atau pepes
(aduh, mendadak lapar nih) bisa juga digunakan untuk mengatasi sakit gigi. Caranya,
ambil belimbing wuluh lalu cuci bersih. Setelah itu dimakan dengan tambahan
garam untuk mengurangi rasa asamnya. Kunyah dengan menggunakan gigi yang sakit.
Aw! Saya malah terbayang ngilunya.
Minyak Cengkih
Atau kita kenal dengan cengkih. Caranya,
teteskan minyak cengkih ke dalam kapas, lalu tempelkan pada gigi yang
berlubang. Selain itu, bisa juga dengan diteteskan ke dalam segelas air lalu
gunakan untuk berkumur. Minyak cengkeh mengandung anti-inflamasi, anti oksidan,
anti-bakteri dan sifat anestesi.
Bawah Putih
Bawang putih mengandung antibiotik
yang tinggi. Caranya, ambil 1 sinung bawang putih, kupas dan cuci sampai
bersih. Tumbuk sampai halus dengan tambahan garam lalu oleskan pada gigi yang
sakit.
Bawang Merah
Caranya dengan mengunyah langsung
bawang merah. Jika tidak kuat dengan rasa pedanya, bisa dengan menggosokkannya
ke gigi yang sakit
Daun Jambu Biji
Caranya dengan mengunyah beberapa
lembar daun biji jambu lalu gosokkan pada gigi yang sakit.
Lada atau Merica
Caranya dengan mencampurkan lada atau
merica tumbuk dengan garam dalam jumlah yang sama sampai membentuk pasta. Setelah
itu oleskan pada gigi.
Biji Asam Jawa
Sangrai biji asam jawa lalu tumbuk
halus. Setelah itu, oleskan pada gigi.
Rupanya, beberapa tips di atas sangat populer di kampungku seperti garam, minyak cengkih, bawang putih, biji
asam jawa, dan jeruk nipis. Well,
saya hanya pernah mencoba beberapa diantaranya.
Semoga bermanfaat, ya temans.
Salam,
Sumber:
www.halodokter.com
www.kesehatangigi.blogspot.com
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Konon gigi berlubang yang dibiarkan bisa berefek ke jantung
Saya memanfaatkan BPJS, murah meriah.
Salam hangat dari Surabaya
Btw, bagus ya puskesmas tlogosari :)
Di puskesmas jauh lebih murah ya mbak
Mau ke puskemas, masih takut. Ada trauma di puskemas. Huhu.
Aq coba tambal juga mudah2an ngk sakit lgi