Manfaat Memiliki Laporan Keuangan Bulanan Blogger
Daftar Isi
‘Terbiasa
mencatat hal kecil akan memudahkan kita saat mencatat yang besar’
Ungkapan
ini kudapat dari sebuah buku enterpreneurship, yang ditulis oleh seorang
pengusaha sukses. Yeah, redaksinya tidak persis seperti itu karena bukunya pun
kucari entah kemana. Mungkin terpaksa mengendap di kontainer paling bawah saat
banjir melanda perumahan kami dua tahun silam.
Pernyataan
tersebut jelas sekali menohok saya yang sedang belajar dan membuka online shop.
Awalnya saya rajin untuk mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan sampai
sekecil-kecilnya. Lama-kelamaan, disebabkan berbagai aktivitas yang menguras
tenaga dan pikiran akhirnya tidak konsisten setiap hari mencatat pengeluaran
dan pemasukan.
Padahal
seharusnya, baik menjadi ibu rumah tangga maupun menjadi fulltime blogger dan
aktivitas lainnya, penting sekali untuk membuat laporan keuangan bulanan. Apalagi
menjadi seorang blogpreneur, aktivitas ini menjadi wajib sekali bukan? Untuk melihat
sejauh mana perkembangan kita dari waktu ke waktu.
Gara-gara
menulis ini saya pun merasa diingatkan kembali untuk mencatat setiap
pengeluaran dan pemasukan baik untuk urusan rumah tangga, online shop, maupun
blogging. Iya, saya belum lama menjadi blogger, tapi kalau ditanya sudah pernah
menghasilkan dari blogging? saya dengan bangga akan menjawab ‘sudah’ meskipun jika
dibandingkan dengan blogger yang lain, pasti penghasilan saya masih jauh di
bawahnya.
Pertama
kali saya merasakan ‘dapat duit’ dari blogging adalah setelah mengikuti lomba
blog PKPU Semarang bertema Anak Yatim pada tahun 2015. Awalnya mengikuti lomba
itu sekedang having fun dan senang dengan tema yang diangkat. Terlebih saya
punya pengalaman dengan anak yatim yang membuat trenyuh. Kisah tersebut
dituangkan dalam cerpen duet bersama Mba Anita Kurniawati (Nitha Ayesha) yang
awalnya digunakan untuk suatu lomba di dunia maya tetapi PJ lombanya ‘melarikan
diri’. Oia, kisah ini hanya sebagai tambahan saja, karena yang kuikutkan lomba
adalah sebuah tulisan yang menyoroti stigma masyarakat tentang anak yatim yang
nakal.
Baca:
Rupanya,
saya menjadi juara (benar-benar tidak menyangka) dan mendapatkan hadiah berupa
uang, Al-Qur’an tajwid, dan selembar piagam penghargaan. Wow! Rasanya benar-benar
membuncah kala itu. sangat berterimakasih kepada suami yang selalu mendukung
saya. dan itu pun menjadi lecutan agar saya terus belajar menulis agar
bermanfaat untuk orang lain.
Pencapaian
ini saya ingat benar-benar dan saya simpan piagamnya. Bukan untuk menyombongkan
diri tetapi lebih kepada berjaga jika suatu saat dibituhkan.
Setelah
itu, lambat laun mendapat tawaran kerjasama dengan imbalan mulai dari Rp.
25.000 berupa pulsa atau uang tunai, hingga tawaran bernilai ratusan ribu. Ya,
masih kecil. Tapi bukankah jika terbiasa mencatat hal kecil maka kita akan
lebih mudah saat mencatat yang besar?
Duh,
malah muter-muter ya bahasnya (Piss. Jadi
nostalgia :P). Kembali lagi tentang pentingnya membuat laporan keuangan bulanan
bagi blogpreneur, maka inilaah beberapa manfaatnya menurut saya:
Sebagai Porto Folio
Ketika
mengikuti workshop Fun Blogging #9 di Semarang, kami mendapat materi mengenai monetizing blog. Salah satunya adalah
tips membuat rate card untuk diajukan kepada agency saat mereka menawarkan
kerjasama. Besar/kecilnya nominal yang tertera di rate card adalah tergantung
kualitas blog dan faktor pendukung seperti media sosial. Tak kalah penting
adalah brand/agency yang telah bekerja sama dengan kita.
Besaran
yang kita dapatkan dari para agency/brand tersebut adalah murni urusan kita
dengan mereka dan tak perlu dijelaskan secara gamblang kepada orang lain. kenapa
bisa menjadi porto folio? Bisa saja kita lupa brand mana yang telah melakukan
kerjasama dengan kita. Nah, jika kita punya back-up laporan keuangan yang detail,
kita bisa menjadikannya sebagai acuan pribadi dan mencantumkan logo/nama brand/perusahaan
dalam rate card kita.
Menyiapkan Diri untuk Mendapat yang
Besar
Ehm!
Bahasanya seperti motivator saja (:D). Iya, saya sedang memotivasi diri sendiri
juga, bahwa jika sekarang saya rajin mencatat ini itu manfaatnya akan ada di masa depan.
Malu
juga sih, karena sejak beberapa bulan terakhir bahkan catatan keuangan online
shop pun tidak rutin kulaporkan kepada ‘Pak Boss’ (habis ini harus beres-beres
lagi nih, nyatat stock opname dan laporan lain-lainnya. Semangaaat!!)
Ribet
ah, pemasukan masih sedikit...
Hm..
saya juga pernah membuat pernyataan seperti itu, tapi akhirnya memaksakan diri
untuk membuatnya meskipun sederhana dan beberapa bulan tidak ada pemasukan.
Lagi-lagi,
kalau sudah terbiasa mencatat hal yang kecil, artinya kita tengah menyiapkan
diri untuk hal besar yang akan datang. Bayangkan nanti kalau banyak kerjasama
dengan brand, mana yang sudah dibayar, mana yang belum lunas, mana yang belum
laporan, dll.
Supaya
tidak memusingkan, membuat laporannya fleksibel saja. Tidak harus dengan buku
kas tapi bisa memakai aplikasi, catatan di smartphone, atau excel di komputer. Kalau
saya memilih menggunakan excel, karena banyak data tersimpan di komputer.
Saya
buat folder khusus blogging, yang isinya mulai dari draft, gambar, bank ide,
dll. Di dalam folder tersebut juga terdapat folder khusus untuk kerjasama mulai
dari content placement, job review, liputan acara, dll. Nah, cashflow saya masukkan
dalam folder khusus kerjasama tersebut. Isinya juga sederhana ko, hanya nomor,
tanggal, pemasukan, pengeluaran, dan keterangan. Nama brand yang bekerjasama
bisa dimasukkan ke kolom keterangan. Atau jika perlu ditambahkan rekening bank,
jika menggunakan beberapa nomor rekening.
Pengeluaran terutama untuk pulsa karena masih lebih sering nebeng suami jadi tidak saya masukkan. Mungkin untuk selanjutnya harus lebih detail dan mencatat semuanya :)
Cashflow saya, meskipun masih sering kosong :D dok. pribadi |
Melatih Disiplin
Yup!
Ini juga penting, kan Teman?
Kalau
sudah terbiasa mengatur waktu, mengatur keuangan, dll kita akan lebih disiplin
dan menghargai waktu. Hiks. Saya sebenarnya urusan time management, money management dan manage-manage yang lain masih keteteran.. *cry*
tapi kudu belajar kan? iya, itu pasti.
Seperti
kata Aa Gym, memulai dari yang kecil,
memulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang.
Urusan
cashflow begini saya mah, apalah... semoga teman-teman berkenan untuk
menambahkan :D
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam