Proses Kreatif Menciptakan Konten Blog yang Menarik
Daftar Isi
Assalamu’alaikum, Temans.
Sering bawa perasaan alias baper
nggak sih kalau lihat teman kita bisa bikin konten yang menarik sementara punya
kita sangat biasa saja?! atau jangan-jangan cuma saya seorang nih yang sering
terpukau sama kreatifnya orang-orang seperti itu. Kadang sampai mikirnya mereka
itu otaknya terbuat dari apa sih? Makannya apa sih? *lebay kalau yang ini*
Mungkin otaknya semacam Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7
Processor jika diumpamakan dengan komputer. Tentu, dengan processor secanggih
itu ‘otak’nya bisa bekerja multitasking tanpa membuatnya lemot dan gagal fokus.
Teknologi turbo boost-nya membuat aplikasi berat pun menjadi ringan dijalankan.
Teknologi HD Graphics-nya membuat gambar yang dihasilkan semakin berkualitas
dan yang tak kalah penting adalah bisa support memori hingga kapasitas 16GB.
Tapi beneran deh, suka iri gitu sama mereka yang prestasinya seabrek. Lalu...
lalu.. sambil melipir pelan-pelan mikir juga dong, membandingkan kira-kira
kalau misalnya saya yang seperti mereka yang keren itu saya sombong nggak ya?
Nah! Baru poin ini saja sudah buyar jadi memang belum saatnya bisa merasakan
seperti mereka kalau masih ada kata ‘sombong’ dalam hati. Ihik! *ini kata sisi
hati yang baik. Yang sisi sebelahnya mah ga terima*
Terus, usaha saya sudah sebanyak mereka nggak ya? Mulai dari menyiapkan ingredients-nya untuk dimasak supaya
menghasilkan karya fenomenal dan viral; sharing ke banyak tempat, mencari
sumber yang berkaitan.. endebre-bre-bre.
Hiks! Lagi-lagi jawabannya belum, ya
pantaslah masih begini-begini saja.
Tapi nggak boleh patah arang dong! Namanya belajar itu ya berproses. Dari
tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi mahir. Keahlian apa-apa selalu
butuh jam terbang tinggi agar semakin lihai dan feel-nya terlihat dalam karya.
Terus, gimana ya kira-kira supaya bisa bikin karya yang oke punya?
Out of The Box Idea
Ide adalah komposisi yang paling penting untuk menciptakan karya, baik
itu berupa artikel, meme, video, dll. Ide yang biasa saja pastinya banyak
ditulis oleh orang, sehingga menjadi tidak menarik lagi. So, butuh ide gila
atau yang unik dan ini (biasanya) hanya dipikirkan oleh orang-orang kreatif
itu. Nah, rasanya kalau saya ko mikirnya masih begitu saja ya? Makanya saya
butuh teman untuk sharing.
Pernah saat akan mengikuti lomba seputar pariwisata saya ingin menuliskan
tema yang tidak jauh-jauh dari destinasi wisata mulai dari wisata mainstream di kota kelahiran sampai ke
tempat-tempat wisata yang baru dibuka. Namun, hasil diskusi dengan beberapa
orang hampir semua menyarankan untuk mengambil angle yang berbeda, misalnya wisata budaya atau kuliner atau
gabungan keduanya.
Saya pun memutuskan untuk menulis tentang budaya yang menjadi ikon salah
satu kota. Semua proses dilakukan dengan seksama mulai dari wawancara, foto dan
sebagainya. Tentu, nulisnya pun dengan segenap perasaan. With heart bahasa
kerennya. Muehehehe.
Hasilnya?! Saya TIDAK MENANG! Wkwkwkwkwk. Tapi saya puas dengan apa yang
saya dapatkan, mulai dari pengalaman, teman baru, sampai artikel yang menuai
banyak komen termasuk dari juri utamanya. *ish!
Ketahuan banget blog-nya miskin komen*
Mungkin waktu itu saya kurang memperhatikan beberapa hal yang penting
dalam konten pariwisata. Yah, intinya mah belum rejekinya menang. Kudu belajar,
terus belajar dan belajar terus.
Blogging with Heart
Seperti yang sudah saya sebut sebelumnya, biasanya saat saya menulis
sebuah konten benar-benar dari hati, rasanya enak dibaca dan ada kepuasan
tersendiri. Asli! Bukan seperti beban gitu, malah jadi self healing banget. Tips
ini saya dapatkan saat mengikuti workshop blogging
yang diadakan oleh Ibu-Ibu Doyan Nulis
(IIDN) Semarang tahun 2014 silam.
Oia, menambahkan self experience juga penting lho dalam tulisan yang
sifatnya personal atau review. Makanya seneng banget kalau dikasih sampel gitu,
jadi bisa mencoba sendiri dan menceritakab pengalaman sesuai apa yang dirasakan
*aduh.. emak-emak :P *
Meluangkan Waktu
Jika waktunya panjang, kita bisa membaginya ke dalam beberapa term sampai sebelum due date nya kita
sudah menyelesaikan tulisan kita.
Hm.. menulis ini seperti tamparan buat diri sendiri yang sering
(terpaksa) menjadi deadliner garis
keras. Semoga kelak setelah sikecil mulai bisa mandiri, lebih banyak waktuku
yang bisa digunakan untuk blogging
sehingga nggak keteteran mengatur waktu lagi.
Nggak asyik banget memang nulis di batas waktu itu, karena selain merasa
diburu waktu, ide juga kurang tereksplor. Perlu diantisipasi pula persoalan
listrik mati, internet ngadat, ketiduran, gagal kirim email, dll. Kecuali...
selalu percaya the power of kepepet. Ahaha. *curhat ya Mak!*
Berdayakan Smartphone Semaksimal
Mungkin
Smartphone buat apa?! Ya jelas
dong.. ini perangkat wajib banget buat para blogger. Mulai dari untuk merekam
wawancara, ngetik, mengambil foto jika
tidak memiliki kamera, mengedit foto, juga untuk sharing ke media sosial yang
kita punya.
Dengar-dengar sih kamera HP dengan resolusi 5MP itu sudah cukup mumpuni
untuk membuat gambar-gambar menarik dari hasil jepretan sendiri. Saya merasakan
banget hal ini. Sebelum punya HP dengan kamera yang cukup bagus, saya selalu
tidak percaya diri untuk menggunakan foto sendiri dalam postingan blog. Meminta
foto teman jika menulis liputan acara bersama teman, atau mengambil foto dari
internet.
Untuk yang terakhir ini harus waspada banget karena jika si Empunya foto
tidak ikhlas fotonya kita ambil, bisa jadi masalah besar nantinya. So, harus
izin terlebih dahulu atau paling tidak mencantumkan sumber fotonya. Sekarang
pun saya masih sering menggunakan foto yang saya ambil dari internet, tetapi saya
mencari lewat penyedia gambar gratis. Asyik kan? Dapat gambar berkualitas
tinggi tanpa perlu mencantumkan sumbernya.
Untuk mempercantik gambar atau menambah informasi dalam blog, aplikasi
edit foto di HP akan sangat membantu. Menambahkan text, menggabungkan foto, membuat
kolase, dll bisa kita lakukan lewat HP
Camera
Jika memiliki kamera yang lebih canggih dibandingkan smartphone, tentu
akan lebih mengasyikkan. Proses mengumpulkan bahan untuk menulis bisa digunakan
untuk hunting foto dan mengasah
kemampuan fotografi.
Ngomong-ngomong soal kamera, saya ingin sekali punya kamera SDLR atau Mirrorless gitu deh.. *haha curcol lagi*
Alhamdulillah meskipun sekarang belum punya, sudah ada smartphone yang bisa digunakan untuk belajar
foto dan membuat infografis sederhana. Iya, HP-nya suami yang sering dipinjam
buat foto-foto, dan hasilnya keren lah kalau bisa ngambil angle yang pas.
Ssst...! HP-nya apalagi kalau bukan ASUS
Zenfone 3 Max.
Computer/Netbook
Bagi saya ini senjata yang paling utama. Bisa saja sih blogging lewat smartphone (dulu juga pernah) begitu, tapi jika ada notebook tentu
saya pilih yang lebih mudah. Utamanya sih untuk meminimalisir typo dan kerapian artikel yang ter-publish.
Selain itu, mata saya lebih cepat lelah jika membaca atau menulis di smartphone. Masih ditambah juga leher
dan tengkuk yang pegal dan kaku akibat terlalu banyak menununduk. jari juga
bisa pecah-pecah saking seringnya digunakan untuk scroll di layar/touchscreen.
Untuk mengedit foto pun terkadang saya lebih memilih menggunakan notebook
karena layarnya lebih besar, dan ada beberapa situs edit foto online yang hanya
bisa digunakan di notebook.
Ssttt! Dengar-dengar ASUS
mengeluarkan produk baru yang super kece lho..! asyik banget tuh kalau punya
produk itu. Aktivitas menulis dan membuat konten yang oke semakin mudah
sepertinya.
ASUS Pro B8230, Kinerja Tinggi,
Mobilitas Tinggi dan Kehandalan Standar Milter.
Wuiih! Seperti apa ya rasanya
menggunakan notebook ini? Wong pakai
ASUS yang biasa yang dibeli oleh suami saya 3 tahun silam saja performanya
masih sangat baik, apalagi keluaran baru?
Ini cocok sekali untuk blogger yang mobilitasnya tinggi. Travel blogger
cocok nih, saya juga mupeng meskipun masih travel blogger (wannabe). Layarnya yang kecil (12 inch) sangat memungkinkan untuk
dibawa kemanapun dengan mudah dan ringan. Bentuknya yang mungil jadi terlihat
praktis dan elegan.
Spesifikasi Umum ASUSPRO B8230 |
Notebook bisnis B8230UA, yang memenuhi standar militer MIL-STD 810G,
memiliki cover berbahan aluminium yang ringan namun kokoh. Selain memenuhi
standar militer MIL-STD 810G, notebook ini juga telah sesuai dengan uji tes
yang biasa dilakukan kepada notebook ASUS lainnya namun dengan pengujian yang
lebih. (asus.com)
Nah! Cocok bukan untuk yang bepergian atau menjelajah alam tetapi selalu
membutuhkan notebook untuk mengumpulkan kisah perjalanan maupun untuk koneksi.
Selain bentuknya yang kecil sehingga mendukung mobilitas, ASUSPRO B8230
telah dilengkapi dengan sistem operasi windows 10 yang tak diragukan lagi performanya
untuk mendukung aktivitas digital penggunanya. Selain itu, juga telah
dilengkapi dengan aplikasi ASUS Business manager yang sangat mendukung
aktivitas para provesianal.
Dengan aplikasi business manager ini, memungkinkan penggunanya untuk
mengatur berbagai keperluan terkait file bisnisnya. Selain itu, kapasitas
baterainya juga sangat tinggi dan didukung dengan prosesor Intel Core i7 yang
disebut Skylake. Sehingga, dalam penggunaan yang tinggi pun notebook akan tetap
aman dan performanya tetap prima.
ASUS Business Manager |
Ternyata, teknologi baru dari ASUS juga memunhkinkan penggunanya untuk
upgrade. Kompartemen bawah notebook bisa dibuka untuk keperluan penggantian
storage atau memory yang lebih besar.
Hm... untuk lebih jelasnya bisa dilihat di web ASUS ya Temans.
Ssstt! Jangan bilang-bilang kalau saya mupeng banget sama ASUSPRO yang
ini, supaya saya bisa lebih banyak belajar membuat infografis yang keren, edit
video untuk youtube dan untuk mendokumentasikan kegiatan anak, juga untuk
keperluan fotografi.
Semoga bermanfaat,
Salam!
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Asus yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia.
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Anak saya juga pakai laptop Asus tapi serinya lupa, masih sering rebutan kalau saya mau pakai, dan pasti dia yang menang :)
* Sukses lombanya ya mbak :)