3 Tempat Makan Recommended untuk Bukber di Semarang
Daftar Isi
Assalamu’alaikum, Temans.
Belum mudik? Masih ada waktu beberapa hari ya.. saya sih insyaAllah mudik
H-1, doakan semoga lancar jaya tanpa kendala.
Buat Teman-teman yang di Semarang, masih ada agenda buka bersama alias
bukber bersama keluarga atau kolega dan sahabat? Bingung milih tempatnya
dimana? Ada beberapa tempat yang menurut saya recommended nih untuk ngadain
bukber.
Oia, sebelum bahas tempatnya lebih lanjut, bagi saya untuk menentukan
tempat bukber itu harus punya beberapa kriteria, diantaranya:
1. Dekat dengan Masjid atau
Mushalanya Representatif
Ini penting banget, karena waktu maghrib _dimana waktunya kita berbuka
puasa dan melaksanakan shalat maghrib_ dengan isya dan tarawih jaraknya sangat
pendek. Jika kita berleha-leha untuk menikmati makanan tanpa mempertimbangkan
adanya masjid atau mushala yang representatif, bisa-bisa jadi bolong shalat
maghribnya. Sayang kan? Niatnya mau silaturrahim malah jadi sumber dosa.
Banyak tempat makan/resto yang menyediakan mushala hanya sebuah ruang
kecil di pojokan dengan 1 kamar mandi dan 1-2 pancuran untuk berwudlu. Jika
selain ramadhan pun harus antri untuk menggunakan mushala, bagaimana saat
ramadhan? Mulai dari antri wudlu sampai antri shalatnya pasti menghabiskan
waktu lama. So, memilih tempat yang dekat dengan masjid atau mushala dan tempat
wudlu-nya representatif adalah hal yang paling utama.
Jika dekat dengan masjid, kita bisa berkumpul dan memesan makanan sebelum
maghrib. Saat waktu berbuka tiba, masing-masing membatalkan puasa lalu bisa bergantian
shalat di masjid dan setelah itu ada waktu sebentar untuk bercengkerama lagi
sebelum melanjutkan shalat isya dan tarawih di masjid yang sama. Bukber dapat,
ibadah juga nggak keteteran. Asyik kan?
2. Harga Menu yang Reasonable
Kemampuan tiap orang untuk membeli makanan di luar tentu berbeda. Bagi
saya saat ini, mengeluarkan uang Rp. 50.000 untuk bukber di luar pun harus dengan
pertimbangan masak-masak karena ada banyak kebutuhan lain yang harus
diprioritaskan. Terlebih jika membawa anggota keluarga dalam jumlah 3 atau
lebih. Anggaran bulanan bisa jebol nih! (emak-emak mode on).
Kalau saya lebih suka memilih warung makan yang menyediakan beragam menu
dan beragam harga sehingga bisa memilih sendiri menu yang sesuai dengan budget.
Namun tak ada salahnya jika harga pun disamakan setiap anggota, Rp. 50.000 atau
lebih sesuai kesepakatan bersama.
Lebih nyaman lagi memang mengadakan bukber di rumah salah satu anggota
dengan membawa potluck. Namun pertimbangannya bisa saja hal ini merepotkan tuan
rumah. Hehe.
3. Lokasi yang Mudah Dijangkau
Menjelang idul fitri, berita mengenai perampokan dan begal makin santer
terdengar. Untuk itu, jika memilih tempat bukber pastikan yang dekat dengan
jalan raya dan tidak di tempat yang sepi atau rawan terjadi kejahatan.
Memang, kejahatan tidak bisa kita hindarkan bahkan di tempat ramai
sekalipun, namun kita juga harus melakukan tindakan preventif agar tidak
terjadi hal yang tak diinginkan.
4. Menu yang ‘Ramah’ untuk Keluarga
Mengadakan bukber di retso yang mengusung konsep makanan pedas berlevel
sedangkan pesertanya adalah keluarga yang juga membawa anak-anak, saya pikir
bukan pilihan yang tepat. Meskipun resto-nya menyediakan menu dengan level
pedas 0, akan lebih aman jika memilih resto yang ramah keluarga.
Ada yang mau menambahkan lagi?
Kalau sudah, yuk ah lanjut ke tempat recommended untuk mengadakan bukber
di Semarang.
1. Warung Si Boy Pleburan
Warung lesehan ini ada di pusat Kota Semarang, tak jauh dari Simpang
Lima. Tepatnya di daerah Kampus Undip Pleburan, di Jalan Kusumawardhani. Di
seputaran Warung si Boy, berjejer penjual makanan kaki lima. Di sebelahnya pun
ada warung kopi yang tak kalah luas.
Menu yang disediakan beragam, mulai dari nasi goreng sampai aneka menu
dengan sambal dan lalapan. Hampir mirip warung penyet sih, bedanya lebih
lengkap variasi makanan dan minumannya. Ada ikan gurami untuk si pecinta Ikan,
ada ayam kampung, bebek, juga menu standar tempe/tahu dan telur. Mau bakar/goreng
silakan yes, sesuai selera.
Yang menarik dari warung ini adalah nama makananya yang dibuat unik. Ada Nasi
Gorila, Nasmoko, Nasi pelangi, Natasya, Nasmko, Nasi bapak sam, Nasi bego, Nasi
telkomsel, RAPBN, Nasi lele gombel. Nama menu minumannya pun tak kalah unik. Ada
Tenis, Jerman, Susu temenmu, Sugandi, Bledeg, Ganja, Daramanis, Susu fani,
Kopasus, Nagablepotan, Susu raja seram, dll. Ada yang bisa menebak kira-kira
menu apakah itu? Kalau belum bisa menebak, dilakan ke Warung Si Boy saja
((haha. Bukan promosi lho, Cuma nyaranin
daridapa penasaran)).
Kalau makan di sini sebaiknya datang lebih awal karena saat ramadhan
pasti pengunjung membludak. Datang lebihawal untuk antisipasi keterlambatan
datangnya makanan juga sih, maklum lah karena di sana pengunjung selalu ramai, seringkali
pesanan datangnya agak lama.
Harganya cukup reasonable, mulai
Rp. 10.000 untuk paket nasi, lauk, lalapan dan sambal. Kalau makan berdua masih
nambah sayur dan camilan, biasanya sekitar Rp. 50.000 cukup. Pasti tergantung
menu yang dipilih juga ya Temans.
Warung si Boy hanya berjarak sekitar 15 meter dari Masjid Istiqomah,
sehingga jika mengadakan bukber di sana, bisa bergantian shalat di masjid
Istiqomah dan melanjutkan lagi acara di warung. Jika ingin sekaligus shalat
tarawih agar tak ketinggalan jama’ah pun pasti bisa. Selain di Masjid
Istiqomah, pilihan untuk shalat tarawih bisa di Masjid Raya Baiturahman Simpang
Lima.
2. Waroeng Steak & Shake Kampung
Kali
Siapa sih yang nggak kenal dengan WS?_sebutan akrab Waroeng Steak & Shake_
di Semarang dan beberapa kota lainnya, warung makan ini selalu ramai dikunjungi
setiap harinya. Buka pukul 10.00 hingga 22.00 hampir selalu dipadati pengunjung
terlebih di akhir pekan. Saat ramadhan buka mulai pukul 14.00.
Selain menu-nya yang cocok untuk berbuka puasa, mushala di Waroeng Steak
Kampung Kali juga sangat nyaman. Mushala cukup luas apalagi untuk ukuran tempat
makan seukuran Waroeng Steak itu (ehm, warungnya juga luas sih, maksudnya
dibandingkan tempat makan lain yang biasanya hanya menyediakan space seuprit untuk tempat shalat). Mushalanya dilengkapi dengan AC dan
pengharum ruangan. Jika ingin membaca AL-Qur’an dan tidak membawa pun tersedia
di sana. Mukena, sarung dan sajadah juga tersedia.
Baca juga: 5 Alasan Makan diWaroeng Steak And Shake
3. Ayam Geprek di Majapahit
Menu Ayam Geprek sedang ngehits akhir-akhir ini ya Temans? Banyak warung
penyet yang menawarkan menu ini sebagai tambahan atau variasi menu baru. Ada juga
warung-warung ayam geprek baru yang bermunculan.
Ciri khas Ayam Geprek adalah ayam yang digoreng dengan tepung krispi lalu
digeprek dengan sambal di atas cobek. Sambalnya biasanya sambal kosek, yaitu
sambal yang terbuat dari cabe pedas (biasanya dikenal dengan Cabe setan) dengan
bumbu bawang putih, garam dan penyedap rasa yang disiram minyak panas atau
digoreng sekejap. Setelah sambal diuleg di atas cobek, ayam yang telah digoreng
tepung diplenyet diatasnya sehingga bagian-bagian ayam terbaluri sambal hingga
merata. Nah! Jangan bayangin, nanti kemecer bin ngiler!
Saya tahu warung Ayam Geprek di Jl. Majapahit ini dari teman satu ‘lingkaran’
yang beberapa waktu lalu mengajak untuk bukber di sana. Tempatnya tepat berada
di pinggir jalan raya Majapahit , arah Semarang-Purwodadi. Tepat di seberang
BLK Semarang. Cocok nih untuk Teman-teman yang rumahnya seputaran Pedurungan,
Pucanggading, Penggaron, Purwodadi dan sekitarnya.
Area parkirnya cukup luas, dan begitu masuk pengunjung akan disambut
dengan dapur di sebelah kiri dan mushala di sebelah kanannya. Area yang
disediakan cukup luas dan tersedia lesehan serta meja/kursi biasa. Menariknya saat
memasuki warung juga disambut dengan tulisan selamat datang dan ‘Ingin kuliner
sambil sedekah? Di sini tempatnya’ ini yang membuat saya salut disamping ada
logo Halal MUI yang terpampang besar di dekat pintu. Menarik kan?
Waktu acara buka bersama itu, kami berkumpul ba’da ashar menjelang pukul
16.00. oia saat ramadhan warung mulai menerima pesanan sejak pukul 14.30. Sambil
menunggu teman-teman selingkaran lain datang, kami bercengkerema dan memilih
tempat lesehan di depan yang berdekatan dengan mushala. Sayup-sayup dari
mushala terdengar jama’ah shalat ashar yang dilanjutkan dengan tilawah AL-Qur’an
dan semacam briefing atau motivasi. Katanya sih jika saat ramadhan diadakan
shalat ashar berjama’ah, di hari biasa kegiatan karyawan di warung Ayam Geprek
dimulai dengan shalat dhuha dan tilawah bersama. Keren ya!
Warung Ayam Geprek selain menyediakan menu ayam geprek, juga tersedia
ayam biasa/kampung goreng/bakar, ikan bandeng segar cabut duri, gurame, juga
menu ringan seperti mendoan dan tahu bakso. Harga-nya masih ramah di kantong
bagi saya, ada paket yang ditawarkan mulai Rp. 12.000.
Pelayanannya cukup memuaskan, pegawainya ramah dan makanan datangnya
tepat waktu. Saat itu kami memilih menu ayam bakar, tumis kangkung, mendoan dan
tahu bakso. Begitu masuk maghrib dan berbuka puasa, kami bisa langsung
bergantian shalat di mushala dan kembali lagi ke tempat makan untuk makan dan
berfoto. Alhamdulillah, seru dan menyenagkan!
Nah, mau pilih yang mana tinggal sesuaikan dengan selera dan kondisi
masing-masing ya Temans. Yang penting dan inti-nya bukber kan silaturrahim
dengan sahabat atau keluarga. Pastikan semuanya nyaman tanpa melupakan
kewajiban beribadan dan menegakkan sunnah di bulan ramadhan.
Semoga bermanfaat ya, mau lanjut packing buat mudik nih. Yang mau mudik
juga semoga lancar selamat sampai tujuan. Yang nggak mudik dan masih mau
bekber, selamat berkumpul dengan keluarga dan kolega juga.
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam