Lindungi Hutan Kita dengan HCS Approach Toolkit Version 2.0
Daftar Isi
Assalamu’alaikum, Temans.
Ngomong-ngomong soal hutan, seringkali kita merasa miris ya dengan
kondisi negara kita. Indonesia merupakan paru-paru dunia karena memiliki
wilayah hutan terluas di dunia. Namun sayangnya, dari tahun ke tahun luas hutan
di Indonesia semakin berkurang karena adanya pembalakan liar, perambahan hutan,
alih fungsi hutan, juga kebakaran hutan. Kebakaran hutan bahkan selalu menjadi
masalah yang merembet ke negara tetangga khususnya Singapura dan Malaysia. Masyarakat
di wilayah Kalimantan dan Sumatera seringkali mengalami masalah gangguan asap
yang menyebabkan aktivitas manusianya terhambat. Tentu, hal ini berimbas pada
masalah ekonomi, pendidikan, pemerintahan, dan masalah lain secara global. Belum
lagi kerugian yang diderita akibat kebakaran hutan tersebut.
Kebakaran yang terjadi entah disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) maupun karena proses alami,
harus tetap diantisipasi agar masalah tersebut tidak terus terulang. Bayangkan
saja jika setiap tahun terjadi masalah yang sama, akibatnya anggaran negara terkuras
untuk masalah tersebut, saudara-saudara kita di sana pun mengalami penderitaan.
Jarak pandang yang minim, kurangnya oksigen, listrik mati, dan segenap dampak
buruk lain.
Seperti dilansir oleh kompas.com, setiap tahunnya ada 684.000 hektar
hutan di Indonesia yang hilang. Data ini diambil dari Badan Pangan dan
Pertanian Dunia (FAO) berdasarkan data dari Global Forest Resources Assessment
(FRA) yang juga mengatakan bahwa Indonesia mengalami kerusakan hutan urutan
ke-2 dunia setelah Brazil.
Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan
terpadu dan sinergis antara masyarakat, pemerintah, juga badan-badan dan
organisasi terkait. Jangan sampai kekayaan alam yang melindungi keanekaragaman
hayati dan hewani di Indonesia musnah begitu saja.
Tentang High Carbon Stock Approach
dan Peluncuran Toolkit Versi 2.0
Tanggal 3 Mei yang lalu bertempat di Bali, telah diluncurkan toolkit
terbaru versi 2.0 High Carbon Stock Approach. Ini merupakan metodologi baru
untuk melindungi hutan alam dan mengindentifikasi hutan untuk dialihfungsikan
secara aman dan bertanggung jawab. Program ini merupakan kerjasama antara
industri dan lembaga non pemerintah (LSM).
High Carbon Stock (HCS) Approach Toolkit merupakan terobosan untuk secara
bersama-sama melindungi hutanalam sekunder yang tengah mengalami renegerasi dan
menyimpan berbagai potensi manfaat bagi kehidupan manusia dalam alam sekitar.
Grant Rosoman selaku Co-Chair dari High Carbon Stock (HCS) Steering Group
mengatakan: “Selama dua tahun, para pemangku kepentingan telah menyatukan
berbagai upaya untuk menyepakati satu-satunya pendekatan global untuk
menerapkan praktek 'Non-Deforestasi'. Metodologi yang dihasilkan telah
memperluas persyaratan sosialnya, pengenalan dan penerapan terhadap data
cadangan karbon,yang mencakup teknologi baru termasuk penggunaan LiDAR, untuk
mengoptimalisasi konservasi dan hasil produksi serta dapat diadaptasi bagi
petani-petani kecil.”
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa HCS Approach hadir untuk menanggapi
kekhawatiran masyarakat tentang rusaknya hutan tempat mereka menggantungkan
hidup. Juga terhadap satwa, tanaman lindung, iklim dan sebagainya yang
tergantung pada hutan.
“Kami menyambut positif atas diterapkannya metodologi ini dalam skala
yang luas untuk mendukung hak-hak dan mata pencaharian masyarakat lokal,
menjaga kadar karbon hutan dan keanekaragaman hayati serta kegiatan
pengembangan terhadap lahan-lahan olahan secara bertanggung-jawab,” tambahnya.
Versi terbaru HCS Approach Toolkit 2.0 ini melengkapi versi pertama yang
telah dirilis pada April 2015. Penyempurnaannya pada metodologi baru,
penelitian ilmiah terbaru, evaluasi dari percobaan lapangan, serta topik-topik
baru dan masukan-masukan dari berbagai kelompok kerja HCS Approach Steering
Group.
Dengan telah dilengkapinya HCS Approach Toolkit Versi 2.0, HCS Steering
Group saat ini dapat fokus pada uji coba metodologinya, agar dapat disesuaikan
bagi para petani kecil, serta memperkuat persyaratan sosial yang dikembangkan
sebagai bagian dari proses konvergensi HCS.
Tentang HCS Steering Group
HCS Approach Steering Group
adalah sebuah organisasi yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan.
Organisasi ini dibentuk pada tahun 2014 untuk mengelola HCS Approach. Steering
Group (SG) dibentuk sebagai upaya untuk menghentikan praktik penggundulan
hutan. Tugasnya adalag untuk mengawasi pengembangan lebih lanjut dari
metodologi, termasuk penyempurnaan terhadap definisi, objektif dan hubungan
dengan pendekatan-pendekatan lainnya. SG pun memandu implementasi dari
metodologi tersebut, berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan dan melakukan
terhadap model dari metodologi tersebut.
Penggunaan HSC Toolkit ini tentunya sangat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup hutan dan keanekaragaman hayati di dalamnya. Hutan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan bijak dan memperhatikan fakrtor-faktor yang dapat merusak maupun mengganggu stabilitas kehidupan di dalamnya.
Semoga makin banyak masyarakat dan terutama pelaku usaha yang berhubungan dengan pemanfaatan hutan untuk semakin sadar pentingnya keberadaan paru-paru dunia tersebut.
Penggunaan HSC Toolkit ini tentunya sangat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup hutan dan keanekaragaman hayati di dalamnya. Hutan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan bijak dan memperhatikan fakrtor-faktor yang dapat merusak maupun mengganggu stabilitas kehidupan di dalamnya.
Semoga makin banyak masyarakat dan terutama pelaku usaha yang berhubungan dengan pemanfaatan hutan untuk semakin sadar pentingnya keberadaan paru-paru dunia tersebut.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Kalau dari event yang pernah diselenggarakan KLH, sebagian tugas yang mirip dengan tanggung jawab HSC, MPH atau KLH -- Masyarakat Peduli Hutan atau Kelompok Peduli Hutan.
Bagaimanapun, semoga semakin banyak pihak terkait yang juga makin tinggi kepeduliannya pada hutan, serta lingkungan hidup yang terbarui umumnya.
Aamiin.
Maaf, sekadar penambah info saja ^_^