Wisata Keluarga di Sindu Kusuma Edupark Yogyakarta
Daftar Isi
Assalamu'alaikum, Temans.
Beberapa waktu yang lalu saya dan keluarga mengikuti acara wisata bersama
yang diadakan oleh warga RT kami. Wisata menjadi program rutin dalam 1 putaran
ketua RT. Artinya, setiap 3 tahun sekali ada wisata bersama
menjelang berakhirnya masa kepemimpinan ketua RT. Dipilih jarak 3 tahun ini agar warga tidak
terlalu terbebani. Yup! Kalau rutin tahunan pasti banget membebani, apalagi
dengan aturan tiap KK harus ikut minimal 2 orang. Selain itu jika jaraknya
lebih lama juga bisa menyiapkan dana sejak jauh hari yang difasilitasi dengan
adanya tabungan wisata di arisan Bapak - bapak maupun arisan ibu - ibu PKK.
Periode sebelumnya diadakan piknik ke Kebumen, namun keluarga kami tidak
ada yang ikut berangkat. Waktu itu si
Kecil Hasna baru berusia 6 bulan dan di rumah ada tanggungan mbah buyut yang
sudah sepuh dan sedang sakit. Alhamdulillah tahun ini bisa menggiring si Kecil
piknik bersama warga.
Hasil keputusan rapat warga, tujuan pikniknya ke yogyakarta supaya tidak
terlalu jauh dari Semarang. Kami akan mengunjungi beberapa tempat di sana.
Tujuan pertama adalah SINDU KUSUMA EDUPARK (SKE) yang Berada di wilayah Sleman, tak jauh dari terminal Jombor.
Meski berangkat pagi - pagi, kami
sampai di SKE sudah hampir pukul 11 siang,
sehingga suasananya cukup panas menyengat. Saat kami datang, hanya ada sedikit pengunjung. Lokasi terlihat sepi terlebih areamya luas.
Setelah urusan ticketing
selesai, kami pun dipersilakan masuk
untuk melihat - lihat dan mencoba aneka permaian yang disediakan. Oia, tiket masuknya Rp. 15.000 dan mendapat free
akses ke kereta klotok, rumah batik dan
kolam renang.
Tiket masuk SKE dan wahana bermain |
Puas berfoto di depan SKE dan di lapangan, kami pun mencoba kereta klotok
bersama - sama seluruh warga. Yasalam...! Rupanya keretanya hanya memutar sedikit dan
berjalan dengan sangat lamban.
Wkwkwkwk! Padahal tadinya sudah
lelarian mengejar rombongan, takut
tertinggal dan memperlama antrian tunggu naik kereta.
kereta klotok di SKE |
Setelah rela berpanas dan bersabar ria di atas kereta - yang kecepatannya
kalah dengan orang berjalan kaki normal- kami pun berpencar dan beraktivitas
masing - masing keluarga, memilih sendiri wahana yang cocok. Jangan lupa bayar
juga ya! Wkwkwk.
Si kecil sebenarnya ingin bermain air,
tapi berhubung siang terik maka kami melarangnya dan mengajaknya naik ferriswheel untuk mengobati kecewanya.
Iya, dari rumah sudah diiming - iming
mau berenang, malah zonk!
Bianglala yang cukup tinggi |
Ferriswheel alias bianglala di
SKE mencapai ketinggian hingga 40 meter.
Bianglala ini terus berjalan, tidak pernah berhenti berputar sejak
dinyalakan di pagi hari sampai taman ditutup di malam hari.
Setelah membeli tiket dengan membayar Rp.
10.000, kami dipandu petugas untuk berdiri di dekat pintu ferriswheel. Petugas akan membukakan pintu lalu kami
bergegas masuk karena bianglala akan terus berputar. Sempat waswas lho, takut ketinggalan. Padahal jalannya juga
pelan banget.
Bianglala perlahan melaju ke atas,
menyisakan pemandangan indah di bawahnya. Sayang kami naik saat tengah hari sehingga
tidak terlihat lampu - lampu yang indah seperti di malam hari. Angin kencang yang berembus pun tak bisa
mengalahkan panasnya udara. Dari atas akhirnya hanya menikmati pemandangan
seputar SKE dan (terpaksa) menikmati panas menyengat.
Begitu ferriswheel kami sampai di dekat landasan, petugas bergegas membukakan pintu dan kami
pun meloncat keluar. Duh.. Alhamdulillah bumil nggak kenapa - napa.
Dari bianglala kami tidak tertarik lagi untuk bermain di wahana
lainnya. Ingin sih naik kursi mabur (terbang), tapi demi keselamatan bumil dan janin lebih
baik mengalah. Ingin main yang lain, tak
tahan dengan panasnya. Akhirnya kami
memilih membeli minuman dingin dan camilan di kantin.
Kursi mabur |
Menurut penjual di sana, SKE akan
ramai mulai sore hingga malam hari.
Yaah.. Salah pilih waktu dong
kita..! Bukanya memang mulai pukul 10.00 - 21.00 dan saat week end atau liburan
tutup lebih lama pukul 21.30.
Bagi Teman-teman yang ingin membeli oleh - oleh, di dekat pintu masuk ada gerai Raminten yang
menjual berbagai macam oleh - oleh dan kerajinan khas jogja. Tempat ini berada di jalur keluar SKE. Jadi kalau
ke sana pasti melewati gerai Raminten sebelum keluar arena SKE.
Pengen naik ini tapi malas sama panasnya |
Setelah shalat dhuhur di masjid SKE kami pun melanjutkan perjalanan untuk makan siang dan menuju tempat wisata selanjutnya.
Bagaimana kesan kami di SKE? Kalau
saya sih kecewa. Mungkin harusnya kecewa dengan pihak biro travel nya, bukan dengan SKE-nya.
Memang sih, sebagian tempat di SKE
sedang direnovasi dan itu juga mengganggu kenyamanan. Apalagi ada banyak wahana yang belum dibuka
(masih ada catatan coming soon). Dan
saat kami penasaran dengan rumah batik, ternyata tidak terbuka juga. hm.. ini
kan wahana yang free. Sayang kan,
harusnya bisa menjadi wahana edukasi terutama untuk anak-anak usia
sekolah. Saya juga pengen tahu kan, di dalam rumah batik ada apa saja, tapi malah tutup.
Sebaiknya, jika Temans ingin ke
SKE, atau taman bermain semacam itu memang idealnya pagi atau sore hari karena
cuaca sudah cukup sejuk, tak panas
menyengat.
Btw ada yang pernah ke SKE juga? barangkali punya kesan yang menarik,
tidak seperti saya yang salah waktu. Hihi.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam