50 Blogger Kesehatan Melawat Puskesmas Sidorejo Kidul dan Dunia Vektor (Duver) Salatiga
Daftar Isi
Puskesmas Sidorejo Kidul,
Puskesmas Teladan Kota Salatiga
Hari ke dua acara Temu Blogger Kesehatan, 50 blogger kesehatan melakukan
lawatan ke Salatiga.. Tepatnya ke puskesmas Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir
Penyakit (B2P2VRP) di Kota Salatiga. Lawatan ini adalah rangkaian program
Kunjungan Lapangan Tematik (Kunlaptik) yang diadakan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Kunjungan pertama adalah ke Puskesmas Sidorejo Kidul. Blogger disambut
dengan meriah oleh camat Tingkir, Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Kepala
Puskesmas Sidorejo Kidul dan jajaran Muspika Kecamatang Tingkir. Dalam
sambutannya, Ibu Nunuk Dartini, S.Pd, M.Si selaku Camat Tingkir mengatakan
bangga dan mendukung dengan adanya lawatan dari kemenkes RI dan rekan blogger
kesehatan dari Jakarta dan Jawa Tengah. Beliau berharap selain memviralkan
Puskesmas Sidorejo Kidul, oleh-oleh khas Tingkir juga dikenal oleh masyarakat
luas melalui media sosial.
suasana penyambutan di kantor kecamatan Tingkir |
Selanjutnya, dr. Desi Vebriana Pananingrum selaku kepala puskesmas Sidorejo Kidul menyampaikan profil puskesmas dan program – program yang dilaksanakan di sana. 45 personel meliputi dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, ahli gizi, sanitarian, dll di puskesmas saling bahu membahu menjalankan program yang telah dirancang dan disesuaikan dengan peraturan pemerintah.
Puskesmas Sidorejo Kidul membawahi 7 kelurahan dengan 71 posyandu dan 27
posyandu lansia yang tersebar di seluruh kelurahan. Masing – masing kelurahan
juga telah memiliki pos kesehatan dibawah komando puskesmas. Di tiap kelurahan
juga ada pembina wilayah yang terdiri dari dokter dan bidan.
Ramah petugasnya,unggul pelayanannya adalah motto puskesmas Sidorejo
Kidul yang dihayati dan diamalkan oleh masing – masing petugasnya. Dengan tata
nilai TRUST (Tanggung jawab, ramah, unggul, sopan, terpercaya) diharapkan mampu
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di wilayah kecamatan Tingkir.
Kebijakan GERMAS yang dicanangkan pemerintah berusaha diaplikasikan di
dalam lingkup puskesmas Sidorejo Kidul dalam pelayanan dan program internal. Implementasi
kebijakan GERMAS dimulai dengan pendataan keluarga sehat, olah raga bersama
setiap hari Sabtu, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan.
Puskesmas SIdorejo Kidul, Kec Tingkir Kota Salatiga |
Personel puskesmas juga diwajibkan untuk beraktivitas fisik di sekitar
lingkungan puskesmas. Terlebih tepat di sebelah puskesmas tersedia taman dan
area olahraga yang dikelola oleh kecamatan Tingkir.
Selain melakukan pelayanan pemeriksaan rutin meliputi pemeriksaan umum,
klinik Ibu dan Anak (KIA), Gigi, dan pemeriksaan darah, juga melayani beberapa
program unggulan seperti kelas ibu menyusui Bunda Cantik Cakap Terampil Asi Eksklusif, kelas
ibu hamil, dll. Ada juga layanan konsultasi yang meliputi konsultasi Gizi,
konsultasi Kusta, sanitasi dan penyakit jiwa.
Selamat untuk puskesmas Sidorejo Kidul ]semoga makin sukses dan terus
memberikan peyanan terbaik untuk masyarakat. Juga menjadi contoh bagi puskesmas
lain khususnya di Salatiga dan di Jawa Tengah umumnya.
Mengamati Vektor dan Reservoir
Penyakit di Dunia Vektor (Duver) Salatiga
Setelah melakukan lawatan ke Puskesmas Sidorejo Kidul, kami pun
melanjutkan perjalanan menuju Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor
dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Kemenkes RI di Salatiga.
50 blogger kesehatan disambut oleh Dra. Widarti, M.Kes, Ketua Panitia
Pembina Ilmiah (PPI) B2P2VRP Salatiga. Dalam sambutan selamat datang, beliau
menyampaikan bahwa dalam dunia kesehatan masyarakat, binatang bisa menjadi
perantara penularan penyakit yang dikenal dengan istilah kelompok vektor dan
reservoir.
Preparat vektor penyakit bernilai seni tinggi di Duver B2P2VRP Salatiga |
Vektor adalah organisme yang bukan merupakan penyebab penyakit tetapi
dapat menularkan, memindahkan agen penyakit dari suatu hewan ke hewan lain atau
bahkan manusia, misalnya nyamuk sebagai vektor beberapa penyakit, yakni demam berdarah dengue (DBD), Malaria,
Chikungunya, Filariasis, dan Japanese Enchepalitis (JE).
Sementara reservoir adalah hewan yang terdapat kuman pathogen di dalam
tubuhnya, hidup bersama dan tidak terkena penyakit, namun kuman pathogen
tersebut tetap berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya tikus dan kelelawar.
“Cara agar dapat terhindar dari penyakit terkandung dalam tubuh reservoir
dan ditularkan oleh vektor adalah dengan menjaga kebersihan, utamanya
menghilangkan sarang atau tempat perkembangbiakan hewan tersebut”, tambahnya.
Setelah mendengarkan paparan dari Ibu Widarti, blogger pun diajak untuk
melihat langsung laboratorium nyamuk/vektor penyakit dan reservoir. Jika biasanya
kita hanya melihat nyamuk berdengung di sekitar kita, maka di sana akan
didapati nyamuk dalam bentuk preparat untuk penelitian dan disajikan dengan
nilai seni yang tinggi.
“Nyamuk – nyamuk ini sebagian diambil di wilayah endemiknya di Rawa
Pening. Peneliti terjun langsung bersama dengan nelayan yang menangkap ikan
dini hari untuk mendapatkan sampel nyamuk jenis ini,” ujar pegawai yang memandu
sembari menunjukkan preparat salah satu jenis nyamuk. Selain nyamuk, vektor
lain pun ditampilkan mulai dari lalat, lalat buah, kecoa, dll.
Dunia vektor (Duver) adalah anjungan yang menggambarkan sejarah dan
perkembangan B2P2VRP. Pada tanggal 7 April 1984 didirikan UPT Badan Litbang
yang berdomisili di Ungaran, Kabupaten Semarang. Pada tahun 1987 hingga 1999
UPT tersebut berkembang menjadi Stasiun Penelitian Vektor Penyakit berdasarkan
SK MENKES RI NO 556/MENKES/SK/VII/1987, dengan Kepala : Dr. MF Sustriayu Nalim
pada periode 1984 hingga 1997 dan Dr. Damar Tri Boewono, MS pada periode 1997
hingga 1999.
Salah satu preparat reservoir penyakit di B2P2VRP Salatiga |
Informasi lain yang ditampilkan pada Duver adalah sejarah perkembangan
institusi dari SPVP hingga B2P2VRP, pojok prestasi (penghargaan dari Museum
Rekor Indonesia), gerai Coquilletidia yang menyediakan souvenir, taman Duver yang
menampilkan pemeliharaan pengendali vektor hayati, tumbuhan berinsektisida .
Sedangkan Dunia Reservoir adalah anjungan yang menampilkan spesimen
berbagai jenis reservoir penyakit ( tikus, kelelawar, landak, kera dan
lain-lain), diorama habitat reservoir (aves dan mamalia), diorama pengendalian
tikus diberbagai habitat, diorama metode penangkapan tikus, produk inovasi cara
pengendalian tikus.
Salah satu diorama pengambilan sampel vektor dan reservoir penyakit |
Di sini, kita bisa melihat dan mengamati berbagai penyakit yang ditimbulkan
melalui perantara hewan – hewan tersebut, diantaranya yang paling umum adalah
demam berdarah/DBD, malaria, filariasis, leptospirosis, dll.
Berbagai jenis vektor dan reservoir penyakit ini sangat dekat dengan
kehidupan masyarakat dan hampir tidak bisa dihindarkan keberadaannya dari
lingkungan kita. Cara terbaik untuk menghindari penyakit adalah dengan
menyenyahkan sumber – sumber perkembangbiakan vektor dan reservoir penyakit
tersebut. Misalnya dengan menerapkan 3M (menutup, Menguras dan mengubur) untuk
menghindari nyamuk penyebab DBD.
Tikus juga merupakan reservoir penyakit yang bisa menimbulkan berbagai
masalah bagi manusia. Menjaga lingkungan kita dari hewan pengerat ini akan
sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Tentunya, menerapkan kebijakan GERMAS
adalah solusi terbaik agar terhindar dari penyakit dan selalu terjaga
kesehatannya.
Semoga bermanfaat,
Salam Indonesia sehat!
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam