Saat Kenyataan Tak Seindah Harapan
Daftar Isi
Dear Temans, Assalamu'alaikum,
Setiap kita pasti memiliki harapan dan mimpi yang menjadi motivasi kita
menjalani hidup. Harapan dan mimpi, semacam proposal yang diajukan kepada Sang
Sutradara kehidupan.
Mimpi jangka pendek, mimpi jangka panjang, mimpi untuk diri sendiri,
untuk anak-anak, untuk keluarga dan sebagainya. Mimpi untuk urusan dunia maupun
harapan besar untuk kehidupan kekal di akhirat kelak.
Namun tak bisa dipungkiri juga bahwa apa yang menjadi mimpi kita belum
tentu bisa diraih meski segala daya upaya telah dilakukan.
Terkadang yang tak menjadi mimpi justru jalannya begitu mulus bak
melewati jalan bebas hambatan. Namun yang diimpikan justru harus melalui jalan
terjal berbatu dan ternyata sampai di ujung pun buntu.
Apa yang harus kita lakukan jika yang terjadi seperti itu? Hal yang tak
diinginkan, kenyataan tak seindah impian.
Bersabar & Bersyukur
Dua hal ini ibarat saudara kembar yang tak bisa dipisahkan. Keduanya
saling melengkapi dan menyempurnakan.
Bersabar dengan kondisi yang ada di depan mata jauh lebih baik daripada
mengumpat ataupun menyesali apa yang sudah terjadi.
Ibarat pepatah daripada mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lentera.
Ya, dalam kondisi yang jauh dari harapan, satu-satunya jalan adalah melangkah
mengikuti skenario yang sudah ada di depan mata.
Diiringi dengan kesyukuran masih diberi napas, juga melihat ke bawah
bahwa masih banyak orang yang jauh lebih menderita dibanding apa yang kira
rasakan saat ini.
Percayalah, orang yang terlihat bahagia bukan berarti ia tak memiliki
masalah sama sekali. Kita hanya melihat kulit luar dan potongan puzzle
kehidupannya, tak memahami keseluruhan rasa dan beban yang ada di pundaknya.
Maka setiap orang telah dibebani dengan apa yang sesuai dengan
kapasitasnya, tak kurang tak lebih.
Ibarat kita biasa mengenakan pakaian ukuran M, saat diberi ukuran S akan
kekecilan dan sebaliknya dengan ukuran L akan kedodoran.
Mundur Selangkah untuk Melesat
Maju
Saat kenyataan terasa jauh dan tak seindah harapan, yang bisa dilakukan
adalah evaluasi. Sudahkah apa yang
kita usahakan selama ini sejalan dengan arus mimpi itu? Atau justru melenceng
jauh? Sudahkah kita berjuang sungguh-sungguh untuk meraihnya? Atau hanya
sekadar impian omong kosong semata?
Setelah evaluasi, hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah action. Yup! Action after evaluation itu penting untuk mengetahui
sejauh mana pencapaian dan kegagalan yang telah terjadi. Berbekal pengalaman
dan evaluasi sebelumnya, kita akan mudah untuk menatap dan melangkah ke depan.
Jika lelah, tak ada salahnya untuk beristirahat, sejenak melepas penat
dan mengatur kembali energi untuk melangkah lebih pasti. Seperti mobil yang
mengambil ancang-ancang, mundur selangkah untuk melesat maju.
Tak selamanya apa yang kita skenariokan diterima oleh Sang Sutradara,
untuk itu kita lah yang harus pandai-pandai mengatur posisi sesuai peran yang
tengah diberikan.
Jika mimpi yang kita bangun adalah A namun langkah kita menuju B, tak ada
salahnya untuk berhenti lalu mengatur dan memikirkan ulang segala sesuatunya
dengan matang. Bisa jadi A adalah jalan terbaik, kemungkinan B menjadi jalan
yang harus dilewati pun selalu ada. Memilih untuk melanjutkan jalan A atau
jalan B adalah pilihan kita, dengan risiko yang selalu mengikuti.
Mundur selangkah bukan berarti kalah dan menyerah. Namun untuk mengatur
strategi dan mengumpulkan amunisi agar siap berjuang kembali ke ‘medan perang’
melanjutkan usaha menggapai mimpi.
Selamat bermimpi, dan selamat menyambut kenyataan.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam