Resep Sayur Lodeh Kenangan
Daftar Isi
Assalamu'alaikum,
Saat bulan Ramadhan seperti saat ini, saya selalu teringat dengan sayur
lodeh dan bagaimana saya berburu resep sayur lodeh. Ada yang suka sayur lodeh
juga? Enak kan ha, disantap saat buka puasa dengan lauk tempe goreng, ikan asin
atau ayam goreng, sambal terasi dan kerupuk. Segar gurih menggoda.
Saya juga teringat bagaimana saat dulu saya hidup indekos bersama
teman-teman. Lebih tepatnya kami ngontrak rumah untuk dihuni bersama-sama.
Supaya lebih murah membayar biaya kontrak, penghuni rumah dilebihkan dari
jumlah kamar. Satu kamar besar diisi 3 orang, sedangkan kamar yang lebih kecil
untuk 2 orang. Tak perlu dibayangkan bagaimana suasananya saat seluruh penghuni
indekos berkumpul. Belum lagi jika mendapatkan tambahan tamu yang menginap.
Seru?! Sangat! Karena untuk salat saja harus antre.
Selain itu, di kontrakan yang kebanyakan kaum proletar ini menarapkan
piket masak. Apalagi kami diuntungkan dengan keberadaan pasar yang sangat
dekat, hanya 50 meter dan berada di ujung gang.
Mau tak mau, setiap penghuni harus bisa memasak. Rasa masakan bukanlah
hal yang kami pentingkan, karena lauk yang paling nikmat adalah lapar. Cukup
ada nasi dan sayur/lauk, maka penghuni kos sudah bersyukur saat pulang dari
kuliah bisa makan dengan lahap.
Saya pun begitu, kemampuan masak yang biasa-biasa saja (apalagi saya
orang ndeso yang tidak mengenal berbagai resep masakan). Menu andalan saya saat
piket adalah telur, tempe, sayur sop, dan tumisan.
Sesekali saya main ke rumah saudara saya di seputaran Kedungmundu
Semarang. Beliau sangat rajin masak, dan yang penting rasanya enak sehingga
lidah bisa lebih dimanjakan saat saya berkunjung. Ya kan, refreshing dari menu
anak kos. Hihi.
Pagi-pagi beliau belanja di tukang sayur yang menggelar dagangan di depan
pos kamling. Hanya berjarak 50 meter dari rumah, sayuran segar dan aneka lauk
tersedia untuk diolah. Saya jatuh cinta dengan sayur lodeh beliau sejak pertama
kali mencicipi, sehingga jika ditanya ingin makan apa saya jawab sayur lodeh.
Hampir semua sayur bisa dijadikan lodeh, itulah kenapa saya jadi
keranjingan masak lodeh. Masaknya gampang, rasanya enak, dan bahannya pun mudah
didapat.
Biasanya, sayur lodeh versi saudara saya berisi sayur kacang panjang,
labu siam, wortel, daun melinjo, terong, dengan tambahan beberapa ekor udang
agar terasa lebih sedap.
Menurut beliau, kunci agar masakan enak adalah bumbu yang banyak,
meskipun tidak menggunakan penyedap rasa, pasti akan lezat.
Beliau pun menyiapkan santan kelapa yang beliau bagi 2. Santan kental
untuk dituangkan setelah sayur layu, dan santan encer untuk memasak.
Bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai hijau, cabai
merah, daun salam, dan lengkuas semua diiris. Praktis kan? Tak perlu repot
mengulek bumbu dapur.
Ngomong-ngomong, saya jadi membayangkan nikmatnya sayur lodeh beliau nih,
padahal sekarang kami berjauhan. Hm.. Besok deh ya, saya masak lodeh. Oia,
kalau beliau masak sayur lodeh lauknya tempe dan tahu goreng, sama bakwan
jagung. Beli udang kemasan plastik kecil (mungkin 100gr) untuk masak lodeh dan
bahwan jagung. Hm.. Bakwan jagungnya manis gurih yummy!
credit resep kobe ((maaf ya, pake foto nyomot dari Mbah Gugel karena stok foto sayur lodehnya hilang. setelah pindahan belum masak lodeh lagi..)) |
Saya share resep sayur lodehnya saja ya, Temans. Siapa tahu ada yang
butuh. Hehe
Bahan-bahan yang diperlukan:
1. Aneka sayur (sebenarnya bebas, kalau saya kadang beli paketan untuk
sayur asam tapi dimasak lodeh. Jika ingin sayur lain pun bebas)
2. Kacang panjang, satu ikat kecil
3. Wortel, 1 buah ukuran sedang
4. Terong, 1 buah ukuran kecil
5. Labu siam, 1 buah ukuran sedang
6. Daun melinjo, sejumput
7. 100gr (kurleb 10ekor) udang ukuran sedang, buang kepala, kupas
kulitnya.
Cuci lalu potong semua sayur,
Bumbu:
1. Bawang merah, 6 biji, iris tipis
2. Bawang putih, 4 siung, irus tipis
3. Cabai merah, 2 biji, iris menyerong
4. Cabai hijau, 2 biji, iris menyerong
5. Daun salam, 2 lembar
6. Lengkuas, 1 jari
7. Gula pasir 1 sendok makan
8. Garam 1 sendok teh
9. Santan encer kurang lebih 1 liter
10. Santan kental kurang lebih 200ml
Jangan lupa bumbunya dicuci terlebih dahulu sebelum diiris, ya! Jika ingin
bumbu ulek pun tak masalah, biasanya akan lebih legit. Apalagi jika ditambah
tempe yang sudah hampir busuk (semangit, bahasa Jawa-nya) hm.. makin sedap deh!
Cara memasak:
1. Siapkan panci, tuang santal encer lalu panaskan di atas kompor
2. Setelah hampir mendidih, masukkan bumbu-bumbu yang telah diiris.
3. Masukkan sayur, rebus hingga layu
4. Masukkan garam dan gula
5. Tuang santan kental, aduk agar tidak pecah. Koreksi rasa, setelah
sayur cukup empuk, angkat.
6. Hidangkan dengan nasi hangat, sambal terasi, gorengan dan kerupuk.
Selamat menikmati!
Eh, nunggu buka puasa dulu ya!
Semoga bermanfaat
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam