5 Tips Memilih Gamis Model Terbaru untuk Lebaran
Daftar Isi
ilustrasi |
Lebaran sudah di depan mata, banyak orang disibukkan dengan menyiapkan pakaian lebaran dan aneka makanan untuk dihidangkan di hari istimewa tersebut.
Bagi kaum perempuan atau muslimah, gamis menjadi pilihan yang cocok untuk
dikenakan di hari raya idul fitri. Selain terlihat lebih santun, banyak model
gamis terbaru juga elegan dan cocok untuk berbagai tipe perempuan.
Jika dulu gamis terkesan tua dan 'emak-emak' sekarang model gamis sangat
beragam dan dikenakan oleh anak-anak hingga dewasa.
Tahun ini saya tidak berencana membeli gamis karena belum lama sudah
menjahit gamis saat acara pernikahan adik ipar. Daripada sayang jika tidak
terpakai lagi, lebih baik gamis tersebut saya padu padankan agar terlihat
sedikit berbeda.
Beberapa kali saya punya pengalaman belanja gamis model terbaru secara
online, namun hasilnya tidak semuanya memuaskan. Ada yang ternyata jauh dari
ekspektasi. Pun jarang sekali bisa mendapatkan ukuran yang pas dengan badan. Rata-rata,
jika ukuran badan pas pasti panjang gamisnya kurang beberapa sentimeter
sehingga cingkrang. Namun jika ukuran panjang gamis pas, saya harus terima
bagian badan kebesaran. Seringnya saya memilih yang ke-2 karena bagian badan
selalu tertutup jilbab lebar. Tak jarang saya juga harus memotong bagian bawah gamis
jika ternyata terlalu panjang dan mengganggu saat berjalan.
Untuk itu, baiknya perhatikan beberapa hal berikut sebelum memutuskan
untuk membeli gamis model terbaru tersebut.
Pertama, belilah dari online shop terpercaya.
Jika belum punya pengalaman belanja di salah satu olshop, mintalah rekomendasi dari teman, saudara atau pelajari review pelanggan terhadap olshop tersebut.
Lebih aman memang membeli di toko terdekat atau toko langganan supaya
kita bisa langsung mencoba di tempat, lebih baik lagi jika ada layanan return jika ternyata ada cacat atau hal
lain.
Kedua, perhatikan bahan gamis
Tidak semua bahan gamis tarasa nyaman. Untuk itu, pahamilah jenis-jenis
kain dan karakteristiknya agar bisa memilih dengan tepat. Perhatikan juga bahwa
satu jenis kain bisa memiliki banyak grade
tergantung kualitasnya.
Misalnya saat ini bahan yang banyak digunakan adalah katun toyobo, katun
jepang, baloteli, dll. Namun perlu diingat juga bahwa biasanya kualitas bahan
berbeda-beda dan sangat menentukan harga gamis. Jangan sampai tergiur dengan
harga yang nyungsep tapi kualitas
kain juga abal-abal. Yang diharapkan
pastinya harga semurah mungkin tapi kualitas sebaik mungkin. #LOL
Ketiga, sesuaikan model dengan
karakter kita
Ingin sesekali tambil beda? Boleh banget ko! Namun sebaiknya tampilan
baru kita tidaklah terlalu melenceng dari kita yang biasanya. Salah-salah orang
akan terkaget-keget melihat penampilan baru kita yang justru tidak menampilkan
bagaimana kita. Jika ingin mengubah personal branding, tentu sah-sah saja
selama hal tersebut telah dipikirkan masak-masak.
Kaidahnya tetap sama, bahwa pakaian yang nyaman adalah pakaian yang ‘kita
banget’ sehingga kita merasa percaya diri saat mengenakannya. Efeknya, saat
seseorang merasa percaya diri dan nyaman dengan pakaian yang ia kenakan, dirinya
dengan pakaian tersebut ibarat memiliki chemistry yang melekat erat tak bisa
dipisahkan.
Saya pernah mempunyai cerita seputar pakaian. Bukan saat lebaran, namun
saat momen yang lebih istimewa dan personal yakni khitbah alias lamaran. Waktu itu
saya bingung mengenakan pakaian yang mana untuk bertemu dengan keluarga calon
suami. Kebetulan saya tidak memiliki baju baru dan tidak memiliki kebaya. Hanya
ada gamis batik yang belum lama saya beli dan baru beberapa kali dipakai. Namun
gamis tersebut terkesan kusam karena bahan katun dengan warna tanah.
Adik saya yang baru saja membeli kemeja dan rok baru pun menawarkan untuk
meminjami bajunya tersebut. Rok motif shabbychic bawah super lebar dengan
kemeja slim fit serta jilbab yang senada dengan kemeja lengan panjang tersebut.
Saat melihatnya saya suka dengan warna ungunya serta motif bunga pada roknya. Namun
setelah saya coba, rasanya saya tidak melihat diri saya sendiri di cermin. Seperti
orang lain dan terasa aneh karena itu buka style
saya. Rupanya si Adik pun berpendapat sama, pakaian tersebut bagus saya kenakan
tapi tidak menampakkan saya seperti biasanya. Saya pun menjadi kurang percaya
diri dan memutuskan untuk mengenakan gamis batik dengan padanan jilbab yang
lebih cerah supaya tidak terlihat kusam.
Alhamdulillah, justru dengan gamis batik model sederhana itu saya merasa
percaya diri dan acara pun berjalan lancar tanpa halangan.
Keempat, Cek lemari apakah ada
model senada atau tidak
Model baju selalu berputar dan kembali ke model beberapa tahun sebelumnya
baik dengan variasi maupun sama persis. Tak ada salahnya untuk mengecek kembali
koleksi gamis yang kita punya, jika memang memiliki gamis yang sama atau mirip
dengan model gamis terbaru incaran kita, sebaiknya pertimbangkan lagi untuk
membelinya. Atau pilihlah warna yang belum kita punya supaya tidak sama persis.
Jika memilih model dan warna baju, saya selalu teringat seorang ustadzah
bersahaja. Beliau adalah istri anggota dewan RI yang sangat sederhana untuk
urusan dunia. Rumahnya selalu terbuka bagi para pencari ilmu. Perpustakaan dengan
ratusan koleksi pun terbuka untuk umum, siapa saja yang membutuhkan. Bahkan beliau
memiliki toko buku dan busana muslim yang selalu memberikan diskon. Alasannya,
beliau tak ingin ada saudaranya yang kesulitan untuk upgrade ilmu/membaca buku
karena harga buku yang mahal.
Terkadang beliau membuka bazaar saat Ramadhan dengan menyediakan pakaian
muslim anak-anak yang dibanderol rata 50 ribu. masyaAllah.. beliau berkata
cukup beliau bertemu dan melihat wajah sumringah saudara-saudaranya saat
memilih dan mendapatkan baju lebaran untuk anak-anak dengan harga murah.
Bagaimana dengan pakaian beliau? Tak pernah berubah dari warna hitam/biru
dongker dan putih. Ya, beliau selalu mengenakan pakaian dengan nuansa tersebut
bahkan di hari pernikahan putrinya. Bagi beliau, waktu sangat berharga jika
dihabiskan untuk mematut diri di depan cermin dan bingung memilih pakaian mana
yang akan dikenakan atau bahkan coba-lepas berkali-kali sampai mendapatkan yang
cocok.
Saya mulai mengurangi pakaian di lemari sih, tapi terkadang masih tergoda
dengan seliwaran katalog-katalog gamis nan cantik yang ditawarkan oleh penjual
di dunia maya.
Kelima, Jika membeli secara online,
pastikan katalog adalah gambar asli
Saya pernah memiliki pengalaman buruk saat pertama kali terjun berjualan online. Saat itu saya menjadi reseller salah seorang teman. Melalui aplikasi
BBM, si Teman tersebut membagi gambar gamis yang dikenakan oleh model berikut
harga dan spec barang. Saat itu
posisinya adalah agen dari supplier gamis=gamis tersebut.
Seorang teman sekolah tertarik dengan salah satu gamis. Deal, ia pun memesan dan mentransfer
sejumlah uang untuk menebus gamis tersebut. Gamis dikirimkan oleh supplier,
tidak melalui tangan saya maupun agen.
Begitu barang sampai di tangan pemesan, betapa terkejutnya ia karena
ternyata barang aslinya jauh dari apa yang ada di gambar. Jika dibandingkan,
hanya mirip modelnya saja. kualitas bahan pun sangat jauh berbeda (meskipun di gambar,
jika gambar asli pasti akan terlihat bagaimana kualitas bahan dari
jatuh/tidaknya saat dikenakan, dll).
Gamis yang dikirimkan menggunakan bahan satin yang tebal dan kaku, tidak
jatuh dan flowy seperti yang terlihat
di foto. bakan brokat yang menjadi aksen bagian atas gamis pun berbeda dengan
fotonya, juga dengan kancing deret yang mengesankan gamis tersebut seperti
kebaya. Di gambar, kancing deret digunakan dari leher hingga perut, namun nyatanya
hanya menggunakan 4 kancing! Pashmina yang sepaket pun terkesan asal dipotong
dan dineci pinggirnya. Hm.. sangat mengecewakan.
Sejak saat itu saya tidak lagi mejadi mitra si teman saya yang menjadi
agen. Saya memilih untuk menjadi reseller barang- barang yang saya tahu benar
bagaimana kualitasnya.
So, saat akan membeli gamis model terbaru pastikan katalog adalah foto
asli/real pic, bukan replika. Jika sedikit berbeda antara foto dengan
aslinya, tentu sangat wajar karena bisa jadi penjual menggunakan aplikasi edit
foto agar lebih menjual, maupun faktor cahaya yang menentukan warna gambar
dengan aslinya menjadi berbeda. Hal ini masih bisa ditoleransi dan umum di
dunia jual beli online. Namun jika
jauh berbeda dengan katalognya, artinya segeralah menjauh dari online shop tersebut. Hehehe.
Semoga bermanfaat ya, Temans. Selamat berburu pakaian lebaran. Jangan sampai
kalap dan bijak gunakan THR (bagi yang dapat THR :P ).
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam