5 Tips Menyiapkan Mukena untuk Parcel Lebaran
Daftar Isi
Lebaran sudah
di depan mata, banyak orang yang mulai melalukan kebiasaan berbagi parcel
lebaran. Parcel lebaran biasanya diberikan kepada kolega atau kerabat.
Parcel yang
paling umum dijumpai berupa bahan makanan atau sembako, snack dan kebutuhan
dapur untuk lebaran, gerabah, kue kering lebaran, sirup, dll.
Senang sih jika
dapat bingkisan, tapi kalau isinya sama, gimana ngabisinnya? Apalagi rata-rata
berisi sirup. Keluarga saya yang tidak suka sirup jelas kebingungan bagaimana
menghabiskannya. Akhirnya, dibagi-bagi lagi untuk tukang sampah atau penjual
keliling yang sering melewati rumah.
Pernah
mendapati parcel lebaran berupa mukena lengkap dengan sajadahnya? Jangan
bayangin seperangkat alat shalat untuk mahar akad nikah ya!
Menurut saya
parcel mukena justru menarik karena tidak terpancang masa kadaluarsa. Jika pun
si penerima tidak menyukai mukena tersebut, masih memungkinkan untuk dihibahkan
kembali kepada orang lain.
Ngomong-ngomong
soal mukena, saya teringat obrolan di WAG beberapa waktu yang lalu.
Berawal dari meme yang menyatakan kurang lebih bahwa
mukena warna-warni itu dikatakan sebagai pakaian syuhrah.
Pakaian syuhrah
sendiri maknanya kurang lebih pakaian
pakaian yang digunakan untuk ketenaran atau pakaian yang berbeda dengan
yang digunakan kebanyakan orang.
Mukena menjadi
buasana wajib muslimah untuk salat terutama di Indonesia. Sebenarnya, pakaian
untuk salat kita adalah pakaian yang sama dengan pakaian muslimah sehari-hari,
yakni menutup aurat seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Jadi, ada
perbedaan penafsiran tentang mukena warna-warni itu sebagai pakaian syuhrah.
Hal ini karena di Indonesia mukena tersebut dijumpai di berbagai tempat dan
tidak asing lagi. Kecuali mungkin jika mukena warna-warni itu digunakan di
negara lain yang muslimahnya tidak mengenakan mukena untuk salat.
Mamilih mukena
warna putih atau warna-warni atau motif semuanya tergantung selera ya, Temans.
Kalau saya sih lebih suka warna putih, tapi kadang malas pilih warna putih
karena lebih menerawang dibanding warna lain.
Saya juga punya
mukena berwarna ko, krem dan peach.
Hehe.
Kembali lagi
tentang parcel mukena, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat
parcel mukena.
1. Pilihlah warna netral
Saat ini
pilihan mukena sangat beragam mulai dari warna, bahan, model, motif, dll. Jika
kita tidak mengetahui warna kesukaan atau motif yang disenangi penerima parcel,
sebaiknya pilihlah warna netral, putih lebih utama.
2. Pilih Bahan yang nyaman
Sebagian orang
berpikir untuk memberikan barang dengan kualitas yang jelek untuk parcel.
Seharusnya, saat akan memberikan sesuatu kepada orang lain, pilihlah barang
dengan kualitas baik. Paling tidak sama dengan apa yang kita sukai, dan memilih
kualitas yang lebih baik lagi tentu lebih utama.
Saat memilih
mukena, pilihlah bahan yang nyaman, menyerap keringat, dan adem sehingga saat
dipakai untuk beribadah pun akan nyaman. Kalau penerima parcel mengggunakan
mukena pemberian kita untuk beribadah dan dia merasa nyaman dengan itu, mau kan
ada pahala mengalir untuk kita?
3. Pilihlah Ukuran Mukena Jumbo
Memilih mukena
ukuran jumbo lebih memungkinkan mukena tersebut bisa dipakai oleh semua orang.
Paling tidak pilihlah ukuran standar meskipun berisiko tidak bisa dipakai oleh
orang dengan tinggi di atas 165 cm.
4. Kemas dengan cantik agar menarik dan
berkesan
Sekarang banyak
produsen mukena yang membuat inovasi mukena dengan kemasan cantik.
Packaging-nya sudah pantas digunakan untuk akad nikah, hantaran maupun parcel
hadiah untuk kolega dan kerabat.
Membeli mukena
biasa kemudian mengemasnya dengan tangan sendiri pun tak kalah asyik dan menarik.
Banyak tutorial mengemas parcel yang bisa kita jadikan referensi. Parcel pun
akan sampai di tangan kolega dengan cantik dan menyenangkan hati penerimanya.
Jika kesulitan,
gunakanlah jasa pengemasan parcel. Hasilnya pasti cantik tanpa perlu pusing dan
ribet menyiapkan.
5. Beli mukena berkualitas langsung dari
produsenya
Dengan cara ini
kita bisa mendapatkan potongan atau harga lebih murah dari pasaran. Jika kita
mendapat harga lebih murah, alokasi dana yang kita keluarkan bisa digunakan
untuk membeli lebih banyak mukena sehingga penerimanya semakin banyak.
Membeli lewat
reseller mukena pun tak ada salahnya karena dengan begitu kita juga berbagi
rejeki dengan mereka.
Itu dia
beberapa tips jika ingin membuat dan membagi parcel mukena untuk kerabat atau kolega.
Semoga
bermanfaat,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam