Jadi Ibu Cerdas Era Digital dengan Web Hosting Murah
Daftar Isi
Assalamu'alaikum, Temans,
Whoah! Ini adalah week end yang super buat saya. Suami
sedang full agenda di kantornya, si
Kakak sedang full capernya, dan si
Adik masih masa pemulihan jadi sedikit-sedikit nempel. Emak bagaimana? Tersebab
ini-itu, badan butuh 'turun mesin' tapi nggak bisa ‘reparasi’ karena alasan di
atas tadi. So, enjoy aja lah, santai kek
di pantai. “Hadapi, hayati, dan nikmati”, kata motivator. Supaya tetap waras
menghadapi hidup, kurang lebih begitu.
Oia, bulan kemarin saya sempat panik saat Baby Salsa demam. Tak seperti biasanya, demamnya di atas 40◦C (dercel).
Saat anak demam, seringnya saya slow
saja menghadapinya. Cukup skin to skin
treatment, kompres air hangat, banyakin ASI dan air putih, bikin nyaman
anak, dan cek berkala suhu tubuhnya. Saya jarang sekali buru-buru memberi antipiretik semacam paracetamol.
Sehari sebelum demamnya mencapai
40 dercel, saya mencari informasi (lagi) mengenai demam dan cara mengatasinya.
Buku 'Berteman dengan Demam' tulisan dr. Arifianto aka dr. Apin menjadi
rujukan saya. Selain itu, saya juga berselancar di dunia maya mencari informasi
mengenai hal-hal yang belum tercantum di dalam buku. Saya pun berusaha sharing pengalaman dengan sesama ibu
lewat chatting di whatsApp group dan mencari file
yang saya butuhkan di grup-grup parenting
di facebook.
Hari ke-3 demam Salsa belum juga turun, masih berkisar 38 - 39,5 dercel.
Kami segera merujuk Salsa ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. Dari faskes
tersebut dirujuk ke Rumah Sakit, karena demamnya tinggi.
Saat dokter spesialis anak melakukan observasi, beliau berkata,
"Ibunya pintar juga, bawa ke RS di hari ke-3 anak demam."
Saya hanya tersenyum simpul. Sebenarnya sih saya tidak ingin anak-anak saya sedikit-sedikit periksa ke
dokter, apalagi untuk penyakit umum seperti batuk/pilek. Saya usahakan untuk
menanganinya di rumah terlebih dahulu. Pun jika demam tidak sampai 40 dercel,
saya masih merawatnya di rumah.
Kepercayaan diri saya untuk menentukan kapan harus periksa ke dokter dan
kondisi seperti apa yang memungkinkan untuk dirawat di rumah, tak lepas dari
banyaknya saya mencari informasi dari internet. Saya mendapatkan berbagai
informasi berharga dari situs kesehatan dan personal
blog. Banyak ibu yang mengelola blog
dan sering berbagi pengalaman seputar pengasuhan anak, kendala yang dihadapi
saat momen tertentu dalam tumbuh kembang anak, juga solusi saat anak-anak
mengalami masalah atau sakit.
Informasi yang sifatnya personal itu sangat bermanfaat sebagai pembanding
atau menjadi second opinion. Tentu, tetap dengan berpegang
bahwa kondisi seseorang tidak bisa disamakan dengan orang lain karena berbagai
faktor yang mengiringinya.
Selain itu, saya juga mendapatkan pencerhaan dalam pengasuhan anak
melalui blog parenting yang dikelola
oleh ayah/ibu.
Derasnya arus informasi di era digital membuat seseorang sangat mudah
menemukan banyak hal melalui gawainya. 'Tanya Mbah Google' menjadi bahan
bercanda yang tak disangkal kebenarannya. Tak terkecuali saat orangtua (baca:
ibu) menemukan masalah seputar pengasuhan anak. Menghadapi anak tantrum,
mengatasi anak yang sulit makan saat MPASI, ilmu menyapih anak, toilet training, sampai aneka tutorial permaianan anak. Bagi yang hobi
masak, crafting dll pun bertebaran
aneka resep dan tutorial di dunia maya.
Di luar banyaknya manfaat yang bisa diambil, ada banyak informasi yang
diragukan kebenarannya namun keberadaannya tak bisa terbendung. Berbagai hoax menyebar deras sebagaimana tersebarnya informasi yang benar.
Untuk itu, harus benar-benar bisa menyikapinya dengan cerdas.
Sumber gambar: Kominfo Rokan Hulu |
Beberapa prinsip cerdas berinternet yang dilansir dari #InternetBAIK Telkomsel dan bisa kita terapkan terutama sebagai orangtua di tengah era digital seperti saat ini:
1. Keep Playing or STOP
Internet menjadi hiburan menyenangkan bahkan bisa berujung kecanduan,
salah satunya dengan adanya game online. Banyak kasus remaja kecanduan game online yang berakibat buruk bagi
diri dan lingkungannya.
Orangtua harus mendampingi dan mengajarkan anak untuk mampu membatasi dan
menghentikan game online dalam situasi tertentu. Misalnya
tidak sesuai dengan usianya, konten game
yang tidak ramah anak, dll.
2. Click or Close
Konten yang berbahaya seperti konten pornografi bisa menyebabkan
kecanduan. Prosesnya sangat halus terjadi melalui otak yang berujung pada
keinginan untuk melakukan sebagaimana gambar/video yang dilihat.
Sekali seseorang terpapar, ia akan kesulitan untuk berhenti. Untuk itu,
putuskan dan beri batasan sejak awal supaya tidak menjangkau konten tersebut.
3. Think before Posting
Memberikan gawai canggih kepada anak bukanlah solusi yang bijak. Pastikan
ketika memberikan akses media sosial dan dunia maya kepada anak, mereka sudah
paham konsekuensi yang dihadapi.
Think before posting berlaku
juga pada orangtua, sebelum memosting sesuatu pastikan tidak melanggar norma
dan memerhatikan banyak hal termasuk dampak negatifnnya. Akun media sosial
memang milik pribadi, namun akan menjadi milik umum ketika sudah dipublikasikan.
4. Saring before Sharing
Kebiasaan buruk warganet masa kini adalah kecepatan jempol untuk click and sharing informasi yang
didapatkannya jauh melebihi kecepatan untuk berpikir dan memastikan informasi
tersebut benar atau tidak.
Akibatnya, hoax semakin
menyebar dan pertikaian di dunia maya semakin memanas.
Oleh karena itu, mulailah dari diri sendiri untuk selalu menyaring
informasi dan masuk, memastikan kebenarannya, dan putuskan untuk membaginya
atau tidak.
5. Wise while Online
Penipuan, penculikan, ancaman dll bisa terjadi di dunia maya. Oleh karena
itu kita harus memastikan keamanan akun media sosial kita. Bijak menggunakan
internet akan sangat bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun sekitar kita.
Menjadi ‘Agen’ Internet Cerdas
dengan Layanan Niagahoster
Sebagai seorang ibu juga bisa menjadi (semacam) agen #AntiHoax atau agen #InternetCerdas
dengan memulai dari diri sendiri. Caranya dengan mengunduh konten yang 'aman dan sehat' serta mengunggah hal-hal yang bermanfaat.
Seperti yang saya sebutkan di atas bahwa banyak orang membutuhkan artikel
seputar pengalaman pribadi dalam pengasukan anak atau pengalaman lainnya dalam
keluarga. Kita bisa memulainya dengan memiliki personal blog dan memesan web hosting murah di
Niagahoster.
Salah satu diskon yang ditawarkan di Niagahoster |
Kenapa harus Niagahoster?
1. Harga yang Ditawarkan Relatif Murah
Harga yang ditawarkan oleh Niagahoster lebih
murah dibandingkan layanan hosting
lain di kelasnya. Banyak yang sudah membuktikan hal ini dan terbukti mereka
terus berlangganan di Niagahoster. Tak kalah menarik, Niagahoster sering
memberikan diskon untuk berbagai paketnya.
2. Banyak Pilihan yang Bisa
Disesuaiakan oleh Pengguna.
Anda pengguna awam? Profesional? Semua orang bisa menggunakan layanan
Niagahoster degan mudah. Paket bayi, pelajar, personal, dan bisnis bisa dipilih
sesuai kebutuhan.
3. Server Cepat dan Andal.
Hal inilah yang dibutuhkan terutama oleh pelaku bisnis dan marketing online. Tidak profesional, bukan? Ketika web diakses banyak orang
kemudian down dan server-nya lambat.
Niagahoster menggunakan Green Data
Center Tier-4 berstandar internasional milik DCI Indonesia dan menjadi
bagian dari Equinix, penyedia data center terbaik di dunia. Data center inilah
yang menjamin performa webhosting
yang ditawarkan Niagahoster.
4. Support 24/7
Secara umum, berdasarkan pengalaman banyak pengguna layanan Niagahoster,
jarang mengalami masalah serius. Namun begitu, ketika ada kendala yang dihadapi
customer, mereka bisa dengan mudah
bertanya melalui customer service
baik melalui sambungan telepon, live chat,
email, dan tiket bantuan. CS akan
melayani dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Jika masih galau dengan berbagai pilihan hosting, atau tidak ada waktu untuk custom, Anda bisa memilih website instan. Web sudah di tangan,
mulailah untuk menjadi duta internet cerdas dan hanya membagi konten positif.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Btw, seru juga niagahoster itu. Kapan-kapan nyobain ah.