Up And Down My Blog in 2018
Daftar Isi
Ada apa dengan tahun 2018 istanArina? Tetap ada cerita, tentunya. Tapi,
cerita yang bisa dibilang kurang gereget kali ya, hehe.
Sebenarnya di dunia nyata sungguh gereget sekali hidup saya. Saya punya
bayi baru berusia 3 bulan saat memasuki tahun 2018, dengan si Kakak balita yang
masih cemburuan dengan kehadiran adiknya. Belum lagi kakek yang over-protective dengan adik bayi yang membuat
si Kakak makin sering mencari perhatian.
Dalam kerempongan itu, saya
masih sangat butuh bantuan dari suami, namun suami mendapat tugas kerja di
pulau seberang, Bali. Senang sekaligus hancur hati begitu mendapat kabar yang
artinya kami harus menjalani long
distance marriage (LDM) sampai waktu yang belum ditentukan. Membayangkan akan
LDM selama 2 tahun membuatku patah hati. Untunglah suami berubah pikiran
sehingga kami bisa secepatnya boyong ke Bali. Artinya, inilah pertama kalinya
saya dan anak-anak naik pesawat. Pindahan ke Bali berempat dengan membawa 10
tas dan koper serta bawaan lainnya. Kebayang ya repotnya? Hehe.
Setelah hampir 5 tahun menikah akhirnya kami hidup terpisah dengan orang
tua. Ada rasa berat sekaligus senang karena bisa lepas dari 'ketiak' orangtua.
Namun kami juga harus menghadapi berbagai tantangan di perantauan.
Tahun 2018 juga merupakan tahun tak terlupakan, di mana ketiga adik saya
menikah. Pertama adik ipar menikah bulan Maret, menyusul kedua adik kandung
saya menikah bersamaan di Bulan Juli.
Up and down blogging-nya gimana
nih? Iya yak malah bahas yang lain. Beklah.. Mari lanjutkan.
Pertama kita bahas semangatnya dulu ya, yang negatif alias down-nya terakhir aja.
1. Berhasil posting sebanyak 99
Artikel di Blog
Artikel yang saya posting di
blog sebagian berupa content placement
dan lainnya saya tulis sendiri. Memang sih, kalah jauh dengan 2 tahun
sebelumnya dimana saya bisa posting
sebanyak 134 artikel.
Alhamdulillah... Saya cukup amazed
dengan pencapaian ini karena sempat merasa sangat down dan malas nulis, apalagi sibuk dengan bayi.
Alhamdulillah, meskipun lebih sedikit dari tahun sebelumnya, tetap harus disyukuri |
2. Punya 2 domain berbayar / Top Level Domain (TLD)
Yaampuun... Ini sebenarnya
baru... banget. Baru beberapa hari kemarin akhirnya saya nekat beli domain
untuk blog lama saya. Please welcome www.istanarina.com
Berawal dari keprihatinan terhadap blog bersejarah yang jarang
sekali di-update, saya pun ingin
menyemangati diri sendiri dengan membeli domain. Iya kan, sudah bayar sewa
domain masa blog dianggurin aja?
3. Mengikuti Blogger Gathering di Bali
Di Semarang terutama tahun 2017 banyak sekali blogger gathering dan event
yang saya ikuti. Sejak saya hamil ke dua hingga bayi lahir saya rajin mengikuti
acara.
Setelah pindah ke Denpasar, jarang sekali ada informasi/undangan seputar
blogger gathering. Akhirnya ketika ada undangan dan suami sedang off, saya usahakan untuk datang.
Senangnya bisa bertemu dengan teman-teman blogger Bali meskipun hanya beberapa
orang. Semoga ini jadi awal yang baik buat bisa ikut gathering-gathering selanjutnya.
4. Bisa tuntas mengikuti challenge menulis Blogger Perempuan
selama 30 hari
Bersyukur dan cukup amazed juga akhirnya saya bisa menuntaskan tantangan
itu. Awal-awal sih rajin banget posting,
dan sehari sebelumnya pasti artikel sudah siap, tinggal edit sedikit dan posting. Eh, hari-hari akhir jadi sering menyepelekan kalau kebetulan ada
acara. Jadinya ngebut 4 artikel dan 2 edit di hari terakhir. Finally, yeaaay!
Dipikir-pikir hanya itu deh pencapaiannya. Hihi. Nggak apa-apa,
alhamdulillah semuanya tetep kudu disyukuri karena jungkir balik-nya ngeblog
juga kudu diapresiasi paling tidak oleh diri sendiri.
Sekarang bahas kekurangannya ya...,
1. Jarang ikut komba blog
Saya pernah sangat getol mengikuti lomba blog ini itu meskipun hanya
sesekali nyantol sebagai pemenang.
Namun, tahun 2018 saya merasa tidak ada semangat untuk 'berlaga' apalagi
untuk menulis lomba seputar review gadget. Padahal lomba blog juga bisa
jadi cara untuk update blog dan menggali ide menulis.
2. Belum ada progres teknik
menulis
Target ngeblog 2018 saya masih jauh dari pencapaiannya. Salah satunya
adalah tentang teknik menulis. kualitas tulisan saya seolah mandeg atau malah
mengalami kemunduran. Bisa jadi karena saya ngeblog lebih banyak sekadar untuk
menumpahkan ribuan kata yang seharusnya keluar. Akibatnya, tulisan banyak yang
random kurang tertata.
3. Isi blog masih terlalu random
Memang sih, blog saya ini blog gado-gado yang bahasa kerennya lifestyle. Harusnya sih meskipun
gado-gado saya harus punya batasan tema artikel apa saja yang bisa masuk.
Wis lah yo, nggak usah dipikir
banget, dinikmati aja proses ngeblognya biar nggak pusing. Wong niatnya ngeblog juga biar happy.
Setuju?!
4. Skill lain untuk daya dukung blogging
belum optimal
Skill seperti desain grafis
untuk membuat infografis menurut saya sangat penting. Apalagi blogger sekarang
dituntut untuk menguasai skill
pendukung ngeblog. Tapi lagi-lagi jika tujuannya ngeblog untuk self healing, mau seperti apapun enjoy aja.
Skill yang tak kalah penting
adalah penguasaan PUEBI (Panduan Untuk Ejaan Bahasa Indonesia) ini edisi
terbarunya EYD_bagi yang belum tahu. Butuh kesabaran dan ketelitian serta
konsisten juga. saya pun masih on process
sehingga hampir setiap menulis dan edit saya membuka KBBI online dan sesekali
membuka PUEBI online.
Itu dia up and down ngeblog
saya selama 2018, Temans. Lumayanlah.. Tetap seru terutama momen-momen saat
ngejar deadline atau baper sama agency. Ups.
InsyaAllah #2019TetapNgeblog dengan lebih produktif dan lebih
berkualitas. Aamiin. Semangaaat!!
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Selamat ya mbaa semoga kedepannya lbh produktif. Apalagi udh punya 2 blog tld :)