Bertumbuh Bersama Blogger Gandjel Rel
Daftar Isi
Acara IIDN Semarang credit Mariana |
Seorang ibu muda menangis sesenggukan di pojok kamar, sementara bayinya pun menangis keras di dekatnya. Si ibu berusaha menenagkan bayinya, namun ia justru makin menjerit dan meronta-ronta di gendongan. Tak tahan lagi, ia biarkan bayinya di kasur dan hanya memadangi dengan sedih.
"Maaf ya Nak, Bunda belum bisa jadi ibu yang baik buat Kamu...
" bisiknya sembari mengusap airmata.
Dipandanginya lagi bayi mungil itu, berbagai perasaan berkecamuk di
dadanya. Senang karena telah dikaruniai seorang bayi, sedih, takut,
khawatir, juga marah karena bayi
itu membuat hidupnya berubah drastis.
Si ibu hampir tumbang. Ia telah memasuki fase baby blues, dan ia sadar ada masalah dengan dirinya. Beruntung
suami dan keluarga mau memahami,
merekalah yang mendukung dan menuntunnya untuk bangkit kembali.
"Udah, kalau si Kecil tidur dan nggak pengen ikut tidur, coba jualan
online aja, atau sambil nulis di komputer," saran
suaminya demi melihat si istri yang sering terlihat murung. Ia sepenuhnya
paham, istrinya yang dulu mantan aktivis dengan mobilitas tinggi tentu merasa
jenuh ketika harus berdiam diri di rumah dengan rutinitas yang sama setiap
harinya. Maka komputer tua di rumah itu menjadi temannya menumpahkan isi hati dan
imajinasi.
Suatu hari saat tengah memandangi laman facebook, didapatinya sebuah grup
komunitas menulis, 'Ibu-Ibu Doyan Nulis Semarang' ia pun bergabung meski hanya
menjadi silent reader. Saat ada
unggahan tertentu dari admin maupun dari anggota, ia tak pernah berani untuk
memberikan komentar, hanya sesekali memberikan ‘jempol’nya.
Saat komunitas itu mengadakan workshop
blogging, ia beranikan diri mendaftar
dan mengikuti acara dengan membawa serta bayinya. Acara selama sekitar 2 jam
itu membuka pikirannya tentang aktivitas menulis yang lebih menyenangkan dan
ternyata memiliki peluang besar sebagai sumber penghasilan dari rumah.
Selepas workshop ia seperti
mendapatkan angin segar untuk memanfaatkan blog miliknya yang tak pernah
terjamah. Mulailah ia berusaha konsisten mengisi blognya. Saat muncul komunitas
Blogger Gandjel Rel, ia pun segera mendaftarkan diri dan rajin mengikuti
kegiatannya. Beberapa bulan setelahnya,
ia nekat membeli domain dengan harapan semangatnya untuk mengisi blog
semakin besar.
Ia berusaha belajar dengan cepat, tanpa malu bertanya hal-hal yang belum
dipahaminya, dan terus berproses. Sekarang hampir 4 tahun usia blog TLD yang
dikelola, telah 'menghasilkan' baik berupa materi maupun reward non materi,
tapi ia anggap itu hanya bonus semata. Tujuan ngeblog suka-sukanya telah ia
dapatkan.
Ultah ke-3 Gandjel Rel credit GRes |
"Mba, aku pengen ngeblog, ajarin dong.. " seringkali ada saja yang mengatakan ini padanya.
"Boleh, yuk belajar bareng.. Aku juga masih basic banget ko,”
jawabnya.
Namun ketika ia serius mengajak belajar bersama, hanya segelintir yang
menanggapi dan melangkah maju.
Selainnya hanya tergiur dengan capaian blogger yang kerap menghiasi jagad
media sosial. Mungkin mereka lupa, bahwa seorang blogger baik full time maupun part time juga harus melalui langkah demi langkah, melalui proses
panjang sedikit demi sedikit untuk sampai di titiknya saat ini.
Ah, sudahlah. Lupakan saja masalah ini,
karena seperti tagline yang
diusung Gandjel Rel, 'Ngeblog ben ra
ngganjel' alias biar hatinya plong!
Baginya, ini juga yang paling
utama. Menulis, blogging, supaya
plong dan beban pikiran serta hati sedikit terobati.
Empat tahun sudah usia Komunitas Blogger Gandjel Rel. Belum banyak
bilangan angkanya, namun telah banyak blogger bersinar yang diasuhnya. Selain
para Founder (Mba Uniek, Mba Rahmi, Mbak Dedew, Mba Wuri, Mba Tari), sebutlah ada Mba Wati, Mba Muna, Mba Ika Puspita, Mba Diyanika, Mba Archa Bella, Mba Noorma, Mba Yuli Arinta,
Mba Marita, Relita, Mba Untari, Mba Winda, Mba Arinda, Mba Tanti, Mba Hartari, Mba Vita, dan sederet nama lain yang panjang dengan prestasinya masing-masing. Maafkan yang kelewat disebut ya... Kalian semua selalu ada di hati, GRes! *cium satu-satu.
Semoga Gandjel Rel makin bertumbuh tinggi dan makin kuat akarnya menopang,
karena konon semakin tinggi pohoh maka semakin kencang angin yang menerpa. Semoga
bersama Gandjel Rel kita tumbuh bersama. Tumbuh menjadi perempuan berdaya
dengan potensi dan passion
masing-masing. Menjadi blogger full time, menjadi blogger partime, menjadi blogger
yang dosen, yang ibu rumah tangga, yang pengusaha, yang wanita karier, kita
tetap sama: PEREMPUAN.
Semangat! Dan semoga bermanfaat.
#roadto4thgandjelrel #blogchallengegandjelrel
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Alhamdulillah seneng bisa belajar dan tumbuh bersama GR, apalagi ketemu blogger keren macam kalian.
Aku juga belajar banyak lewat Gandjel Rel. Makasih Gandjel Rel
Sama,Mbak, dulu aku mengatasi baby blues dengan ngeblog. Masa-masa itu tulisannya melankolis parah. WKwkwkwk
Alhamdulillah jika kehadiran komunitas Gandjel Rel bisa menjadi sarana untuk membahagiakan diri. Meski banyak yang mulai salah kaprah menganggap ngeblog itu sarana untuk cari duit aja, tapi ya sudahlah. Kita kembalikan lagi tujuan ngeblog pada masing2 personil ya. Sing penting : ngeblog ben ra ngganjel ;) Happy blogging ya, Arina.