Tips Berburu Beasiswa Perguruan Tinggi
Daftar Isi
"Arin, ini ada form pengajuan beasiswa. Tolong diisi dan dokumen
yang diperlukan dilengkapi."
Kalimat wali kelas itu membuat saya terhenyak seperti tak percaya.
Saat itu saya masih di bangku kelas 3 SMA, menjelang ujian nasional. Mimpiku
sejak dulu adalah bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, lalu
meraih mimpi menjadi seorang paramedis atau seorang guru. Namun mimpiku seolah
kandas ketika bapak mengatakan sepertinya tidak mungkin bisa melanjutkan
kuliah. Opsi yang bisa kuambil adalah bekerja selepas SMA atau masuk pesantren
untuk mendalami ilmu agama.
Saat teman-teman di sekolah membahas harapan mereka tentang universitas
impian, saya hanya bisa diam dan menepis bayangan tentang kuliah.
Itulah kenapa formulir dari wali kelas itu membuat mimpi-mimpi yang telah
tertutup seolah menemukan celah kecil untuk menerobos ke langit.
Hari itu, saya pulang dengan perasaan membuncah bahagia. Setiap isian
saya diskusikan dengan bapak.
"Bismillah, barangkali ini rezekimu," kata bapak sembari
tersenyum.
Rupanya Allah mendengar doaku. Dari beberapa nama yang diajukan, saya
menjadi 1 dari 2 nama yang lolos. Saya berhak untuk mendapatkan formulir
mengikuti SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) dan sejumlah uang saku.
Saat itu, seleksi masih serba manual. Dan untuk mendapat formulir, kami
harus antre di kampus tempat penyelenggaraan SPMB. Semuanya serba manual.
Ah, bukan itu yang ingin saya ceritakan. Kisah tentang perjalanan saya bisa
kuliah bisa dibaca di sini: KULIAHGRATIS, WHY NOT?!
Alhamdulillah akhirnya saya berhasil mendapat beasiswa itu (namanya BMU
(Beasiswa Masuk Universitas)). Lalu setelah berada di kampus, saya juga selalu
berburu beasiswa supaya bisa bertahan.
Nah, sekarang saatnya saya berbagi tips mendapatkan beasiswa di perguruan
tinggi. Simak ya, Temans! barangkali bemanfaat buat adik, keponakan, atau
bahkan Kamu yang baca :)
1. Pertahankan prestasi di bangku SMA
Ini penting banget, karena beberapa seleksi beasiswa perguruan tinggi
ditentukan berdasarkan nilai raport saat SMA. Misalnya beasiswa bidikmisi (tapi
hanya untuk masyarakat kurang mampu yang berprestasi) atau beasiswa lembaga
seperti dari lembaga Amil Zakat atau perusahaan lainnya.
2. Pastikan IPK minimal 3.0
Jika tidak mendapatkan beasiswa sebelum masuk kuliah, masih banyak peluang
beasiswa untuk mahasiswa. Jika kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), peluang
beasiswa akan lebih banyak. Umumnya ada beasiswa prestasi akademik yang
mensyaratkan IPK (Indeks prestasi Kumulatif) minimal 3.0.
Saya setuju bahwa mejadi mahasiswa adalah kesempatan untuk mengumpulkan
pengalaman sebanyak-banyaknya. Kuliah bukan sekadar mengejar angka IPK, namun juga
memperdalam soft skill sebagai bekal
untuk hidup setelah keluar dari bangku kuliah. Saya merasakan sekali manfaatnya
mengikuti organisasi dan berbagai kegiatan kampus. Justru pengalaman dari
sana-lah yang lebih bermanfaat terutama saat terjun langsung di masyarakat.
3. Rajin Mencari informasi ke Bapendik dan internet
Informasi mengenai beasiswa umumnya ditempel di papan informasi atau di website kampus. Selain itu, bisa didapat
dengan cara datang langsung ke bagian pendidikan (Bapendik), Kesejahteraan
Mahasiwa (Kesma), atau apapun namanya untuk bagian yang menangani urusan
beasiswa dan kemahasiswaan.
Beasiswa dari lembaga atau CSR instansi/perusahaan pun bisa diakses
dengan rajin-rajin mendapatkan informasi melalui internet. Jangan lupakan juga
informasi yang tersebar melalui teman atau grup whatsapp.
4. Siapkan portofolio dan berkas pendukung
Dapat informasi beasiswa dan kita yakin bisa meraihnya, namun waktu mepet
dan berkas belum lengkap. Duh, jangan sampai kejadian seperti ini menimpa. Solusinya,
siapkan berkas-berkas yang sekiranya dibutuhkan. Misalnya berkas seperti fotokopi
KTP, fotokopi KK yang dilegalisasi, fotokopi
bukti pembayaran PBB, fotokopi rekening listrik, dll.
Beberapa beasiswa mensyaratkan juga adanya surat keterangan tidak mampu
(SKTM). Nah, jika memang berasal dari keluarga yang mampu (baca: kaya), tak
perlu berbohong demi mendapatkan SKTM dan beasiswa. Masih banyak peluang
beasiswa yang tidak menggunakan SKTM.
5. Upgrade kompetensi diri
Meningkatkan skill dan
kemampuan itu wajib banget. Bukan hanya sekadar untuk mencari beasiswa, namun
untuk masa depan kita juga. semakin baik portofolio kita, semakin besar peluang
untuk memperoleh beasiswa. Misalnya, bisa meguasai bahasa asing minimal Bahasa
Inggris dan memiliki nilai TOEFL yang cukup tinggi, Kemampuan public speaking yang memadai, memiliki
keterampilan, dll.
Untuk meningkatkan skill, bisa dilakukan dengan mengikuti kursus,
training, pelatihan singkat, seminar, dll. Selain itu, belajar otodidak melalui
buku pun juga sangat dianjurkan. Nah, kita bisa mendapatkan pelengkapan untuk
menunjang upgrade skill kita melalui iPrice. Buku dan peralatan lain yang kita
butuhkan bisa dipilih sesuai kemampuan budget
kita.
Itu dia 5 tips untuk berburu beasiswa di perguruan tinggi terutama
jenjang strata 1. Untuk S2, saya belum punya pengalaman berburu beasiswa. Mungkin
ada yang mau menambahkan? Feel free to share!
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Info kayak gini pasti manfaat banget buat yang pada nyari beasiswa. Bisa buat bekal juga yang pada mau lulus-lulus.
Apalagi jaman sekarang, informasi ada di mana-mana, tinggal kitanya mau nyari apa nggak.