Bau Mulut saat Puasa? Membaca Alquran Bisa Mengurangi Baunya
Daftar Isi
Bau Mulut saat Puasa? Membaca Alquran Bisa Mengurangi Baunya
Apa sih peyebab bau mulut saat puasa?
Pertanyaan ini sering terlintas di kepala banyak orang. Pasalnya, saat
puasa ternyata mulut bau naga (padahal belum pernah tahu juga ya, bau naga
seperti apa :P). Otomatis rasa percaya diri untuk berbicara dengan orang lain sedikit
memudar, takut mengganggu lawan bicara.
Ternyata, penyebab utama bau mulut saat puasa adalah karena adanya
bakteri di dalam mulut yang berkembang biak lebih banyak saat puasa. Sisa makanan,
kotoran yang masih menempel di gigi dan rongga mulut, menyebabkan mulut semakin
bau dibanding hari-hari biasa.
Sementara itu, ludah yang mengandung anti-bakteri hanya sedikit
berproduksi karena kurangnya rangsangan. Saat kita makan dan minum,
anti-bakteri tersebut akan terus berproduksi. Mulut menjadi kering, dan baunya
semakin tajam.
Bagi orang yang memiliki masalah gigi, bau mulut saat puasa makin
menyengat. Seperti saya, saat hari-hari biasa kadang kurang percaya diri untuk
berinteraksi dengan orang lain karena sebagian gigi berkarang dan berlubang. Karang
gigi dan gigi yang berlubang ini menjadi sumber bakteri yang menyebabkan bau
mulut.
Beberapa cara bisa kita lakukan untuk mengurangi bau mulut, diantaranya:
Sikat Gigi setelah Sahur
Solusinya, saya rajin gosok gigi setelah sahur sekaligus membersihkan sela-sela
gigi dengan benang gigi. Jika siang hari saya ada kegiatan di luar bersama banyak
orang, saya hanya menyikat gigi tanpa pasta gigi sekadar untuk mengurangi bau. Namun
jika seharian saya hanya di rumah, biasanya tidak menyikat gigi lagi di
pagi/siang hari.
Membersihkan lidah
Sisa-sisa makanan akan tertinggal di lidah yang teksturnya memiliki
banyak celah. Untuk itu, rajinlah membersihkan lidah terutama selama puasa (di
malam hari dan setelah sahur). Membersihkan gigi bisa dengan sikat gigi ataupun
alat khusus pembersih lidah.
Hindari tidur setelah sahur
Ini pengalaman saya sendiri. ketika bangun dari tidur setelah sahur, mulut
terasa tebal dan air liur kental. Namun ketika saya tidak tidur setelah sahur, bau
mulut tidak terlalu menyengat. Penyebabnya juga karena bakteri yang semakin
banyak karena produksi air liur menurun.
Apalagi, beraktivitas setelah sahur akan lebih baik dibanding tidur,
bukan? Meskipun bagi seorang ibu menyusui, akhirnya sering tergoda untuk tidur
lagi saat menyusui bayi setelah subuh.
Memperbanyak minum air putih
Memperbanyak minum air putih setelah berbuka dan saat sahur akan bermanfaat
bagi tubuh. Ini juga bermanfaat untuk mengurangi keringnya rongga mulut. Jika rongga
mulut tidak terlalu kering, maka bakteri akan sedikit berkurang.
Hindari makanan yang menyebabkan bau mulut
Suka makan jengkol, pete, sambal bawang, dan makanan yang menyebabkan sisa
bau lainnya? sebaiknya hindari mengonsumsi saat sahur. Tak masalah jika mengonsumsi
saat buka puasa, karena ada cukup waktu untuk membersihkan sisa-sisa dan
menetralisir baunya.
Perbanyak Membaca Alquran
Saat saya masih kecil, bapak mengatakan kalau ingin bau mulut berkurang
dan jadi berkah, perbanyaklah membaca Alquran saat puasa. Saya pikir itu hanya
cara bapak untuk mendorong saya memperbanyak tilawah Alquran. Ternyata ada
benarnya juga, karena dengan membacar Alquran, mulut senantiasa bergerak
sehingga sirkulasi udara dan merangsang produksi air liur menjadi lebih banyak.
Allahua’lam bish-shawab. Bisa jadi
inilah salah satu hikmah dianjurkannya mengisi hari-hari selama bulan ramadhan
dengan sebanyak mungkin berinteraksi bersama Alquran.
“Sesungguhnya telah datang kepadamu
cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah
menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaanNya ke jalan keselamatan, dan
(dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita
kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke
jalan yang lurus.” (QS. Al-Ma’idah : 15-16).
Semoga bermanfaat,
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam