Memasak Praktis dengan Panci Presto
Daftar Isi
Memasak Praktis dengan Panci Presto
Memasak adalah aktivitas rutin dalam kehidupan rumah tangga. Entah istri
atau suami yang bertugas memasak pasti menginginkan proses memasak yang praktis
dan hasilnya memuaskan sehingga bisa membahagiakan seluruh anggota keluarga.
Terkadang, bagi emak-emak rempong
semacam saya, aktivitas memasak yang sebenarnya menyenangkan berubah menjadi menjengkelkan
ketika ada masalah. Salah satunya adalah lamanya memasak. Bayangkan saja, hidup
di rantauan dan jauh dari keluarga dengan 2 balita tanpa ART. Bisa rutin memasak
sudah merupakan prestasi luar biasa bagi saya (tentu berbeda setiap orang,
ya!). terpaksa, makan pun harus seadanya makanan yang mudah dimasak karena
belum memungkinkan mengolah makanan yang membutuhkan waktu lama untuk
memasaknya. Kecuali jika punya dan mengetahui cara memasak menggunakan panci
presto untuk menghemat waktu.
Hm... beberapa waktu yang lalu hanya sekadar masak ungkep ayam saja
sampai gosong ditinggal menyusui Baby
Salsabila. Lalu saat ingin makan singkong keju olahan sendiri, menggosongkan
panci lagi (dan lebih parah dari saat masak ungkep ayam :P) dengan kejadian
yang hampir sama. Fyuhh... kalau
sudah begini, akhirnya harus pasrah lagi masak sepraktis mungkin. Menu sehari-hari
hanya yang digoreng, direbus, dan ditumis. Tumis kacang panjang, sup buncis
wortel, tempe/ayam/ikan goreng, sup ikan, dan segalanya yang serba praktis. Jika
sesekali masak olahan daging, saya harus menunggu suami libur, supaya ketika
saya sedang menyalakan kompor dan panggilan alam dari si Kecil satang, saya
bisa menitipkannya kepada suami, supaya tidak gosong lagi.
Ngomong-ngomong tentang olahan daging, iduladha 2 tahun yang lalu saya
pernah membantu ibu-ibu komplek memasak daging qurban. Supaya proses memasaknya
cepat, tuan rumah menyediakan panci presto untuk merebus daging yang akan
diolah menjadi gulai. Daging kambing/sapi yang telah dipotong dan dilumuri
bumbu (dimarinasi selama beberapa menit) direbus dengan menggunakan panci
presto. Hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit, daging telah empuk dan siap
untuk direbus kembali bersama kuah gulai. Hm... malah membayangkan lezatnya
gulai kambing qurban. Hehe.
Ternyata, panci presto memang membantu sekali untuk memasak supaya lebih
cepat empuk, dan konon kandungan gizinya tetap terjaga. Rasanya jadi pengen
ngembat panci presto punya ibu di Semarang yang nggak pernah dipakai. Hehe.
Cara memasak Ketupat dengan Panci Presto
Nah, menjelang idulftitri pasti sudah terbayang ketupat, opor ayam,
rendang, dan sambal goreng ati, bukan? Hm... tapi malas banget ya, kalau harus
masak ketupat selama sekian lama. Boros gas dan waktu. Hehe.
Tenang, kita bisa memasak ketupat dengan praktis menggunakan panci
presto. Sure?! Really! Bagaimana caranya?
Berikut cara memasak ketupat menggunakan panci presto:
1. siapkan selongsong ketupat dan isi dengan beras yang telah dicuci
bersih dan ditiriskan. Isilah sekitar ½ - ¾ sesuaikan dengan jenis beras yang
akan dimasak.
2. siapkan panci presto lalu isi air hingga kira-kira cukup untuk ketupat
yang akan dimasak
3. didihkan air dalam panci presto
4. masukkan selongsong ketupat yang telah diisi beras, pastikan
benar-benar terendam air
5. tutup panci presto, pastikan karetnya pas dan menutup rapat
6. masak hingga kurang lebih 30 menit
7. sebelum mengambil ketupat yang telah masak, sebaiknya tunggu beberapa
saat agar suhu di dalam panci sedikit turun, supaya tidak mengeluarkan uap
panas yang membahayakan.
Bagaimana? Praktis sekali, bukan?
Nah, selain menggunakan panci presto, memasak ketupat dengan cara yang
praktis bisa dilakukan dengan rumus 5-30-7. Artinya, memasak ketupat dalam
panci tertutup selama 5 menit terhitung sejak air mendidih, lalu matikan api
kompor. Biarkan panci tertutup di atas kompor selama 30 menit. Setelah 30
menit, nyalakan kembali dan masak selama 7 menit.
Yes, saya menemukan resep ini tahun lalu di facebook. Ada seorang teman
yang berhasil mempraktikkannya. Saya sendiri belum pernah mencoba karena belum
pernah masak ketupat sendiri. mungkin tahun ini jika saya masak ketupat, adalah
ketupat janur kelapa pertama yang saya buat. Sebelumnya saya hanya biasa
membuat ketupat dengan kantong plastik :P.
Sepertinya resep 5-30-7 ini bisa diterapkan, meskipun saya merasa sangsi
apakah jika ketupat yang belum matang itu direndam selama 30 menit tidak
membuat nasinya lembek alias benyek? Hehe.
entahlah.. let see. Atau Temans ada
yang sudah mempraktikkan cara ini? silakan sharing
di komentar ya,
Selamat berpuasa dan menyiapkan idulfitri.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam