Mudik, Perjuangan untuk Bertemu Keluarga Tercinta
Daftar Isi
Mudik, Perjuangan untuk Bertemu Keluarga Tercinta
“Kapan mudik, Mbak?” “nggak mudik tahun ini? nggak kangen keluarga di
Jawa?”
Beberapa waktu yang lalu saya baper
ketika ada orang yang menanyakan hal ini. jawaban saya masih sama, tahun
ini kemungkinan besar saya tidak mudik ke Jawa karena satu dan lain hal. Faktor
yang paling utama karena harga tiket yang melangit sementara budget kami masih sedikit. Selain itu,
suami juga terikat aturan tidak boleh cuti selama idulfitri sampai H+30. Artinya,
baru bisa mengajukan untuk cuti awal Juli. Masih memungkinkan untuk mudik,
karena si Kakak masih libur. Tapi, lagi-lagi kami juga harus mempertimbangkan
banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk perjalanan dan bunga rampai selama
mudik hingga kembali ke perantauan.
Belum lagi kami dihadapkan dengan pilihan yang rumit. Jika memilih jalur
udara maka harus siap dana yang besar, jika lewat jalur darat artinya waktu
cuti yang hanya beberapa hari harus terkuras sekian hari untuk perjalanan.
Merantaulah, supaya kamu tahu
mahalnya harga tiket mudik.
Pernah dengar quote di atas? Ternyata
benar adanya. Dulu kami juga pernah merasakan mudik ke Wonosobo yang dekat tapi
terasa mahal dan berat karena kondisi kantong yang sedang agak bolong. Sekarang
lebih terasa lagi karena tinggal di Bali. Paling tidak butuh dana sekitar 8
juta untuk transportasi dan perintilan selama mudik. Bismillah, akhirnya kami
hanya bisa berdoa dan berusaha untuk menabung sedikit-demi sedikit untuk bekal.
Banyak orang mengira, hidup di rantauan apalagi di luar pulau itu selalu
punya banyak uang. Kenyataannya, hidup itu cuma wang-sinawang, kata orang Jawa. Kita hanya melihat sebatas yang
kita lihat, dan itu hanya serpihan kecil dari rangkaian kepingan kehidupan
seseorang. Apa yang terlihat di permukaan belum tentu sama hingga di kedalaman
hati. kita pun tak pernah tahu bagaimana jungkir-baliknya seseorang hingga dia
sampai di titik yang kita lihat saat ini.
Maka yang selayaknya dilakukan adalah bersyukur dengan setiap hal yang
ada di hadapan kita sekarang, bukan melihat ke kanan/kiri/depan/belakang selain
kepada orang-orang dalam hadits berikut:
Tidak boleh ada rasa iri dengki
kecuali kepada dua orang, yakni orang yang diberikan Allah harta, lalu ia
membelanjakannya dalam kebenaran dan orang yang diberikan Allah suatu hikmah
(ilmu), lalu ia menerapkannya dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari).
Baca: Kisah Mudik Mahasiswa
Tips Mudik lewat Jalur Darat dengan Kendaraan Pribadi
Hidup di rantau mengajarkan saya untuk tidak banyak berkomentar terhadap
kondisi orang, termasuk mereka yang memilih mudik saat lebaran maupun memilih
di waktu lain. Tiap keluarga punya prioritas masing-masing, jadi mari kita
hormati bersama dan tahan lisan kita.
Nah, buat Temans yang mau mudik lewat jalur darat dengan kendaraan
pribadi, silakan disimak tips berikut:
1.Pastikan kendaraan telah diservis dan dalam keadaan prima. Jangan sampai
di tengah perjalanan mudik apalagi saat macet atau jauh dari keramaian malah
kendaraan mogok. Perjalanan pasti terhambat dan akan menambah lama. Pastikan juga
tanki BBM telah terisi penuh sebelum memasuki jalur-jalur rawan kemacetan.
2. Bawa perbekalan terutama untuk anak. ketika anak-anak terusik
kenyamanannya, perjalanan pun akan terhambat. Jika membawa anak apalagi balita,
siapkan perlengkapan yang cukup seperti mainan, camilan, pakaian ganti, hingga obat-obatan
yang diperlukan
3. Cek rute perjalanan sebelum berangkat. Rute yang akan kita lewati
menentukan lamanya perjalanan dan bagaimana mengatur rencana perjalanan
4. Isi Kartu Tol, jangan sampai kehabisan saldo. Saat ini, kartu tol
wajib digunakan untuk melewati pintu tol. Jangan sampai kita kehabisan saldo
sehingga kerepotan saat di pintu tol, apalagi merepotkan pengendara di belakang
kita yang antre.
5. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang tempat-tempat yang
representatif untuk istirahat dan makan di jalur yang kita lewati. Hal ini
penting terutama jika mudik saat masih Ramadhan.
6. Sesuaikan dengan kondisi. Jangan paksakan diri untuk tetap berkendara
ketika kondisi lelah dan mengantuk. Keselamatan keluarga lebih utama. Yakinlah,
keluarga di rumah bersabar menanti kedatangan kita.
Ada yang mau menambahkan? Silakan...
Bagi yang mudik dengan moda transportasi apapun, semoga perjalanan lancar
dan selamat sampai tujuan. Aamiin...
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam