Kelebihan dan Kekurangan Mengadakan Buka Bersama di Rumah
Daftar Isi
Assalamu'alaikum,
Temans!
Selamat
menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, yes!
Semoga lancar hingga penghujung nanti.
Kemarin
saat puasa belum mulai, pasti sebagian besar dari kita sudah mengantongi jadwal
buka bersama. Iya apa iya?! Hihi.
Saya
dong, sudah punya 2 jadwal buka puasa bersama, dengan teman-teman pengajian
pekanan dan wali murid TK si Kakak. Alhamdulillah, bisa jadi masih akan
bertambah ya daftarnya, mengingat puasa juga baru mulai hari ini.
Buka
bersama biasanya dilakukan di warung makan, restoran hotel, panti asuhan
(sekaligus memberikan santunan), atau tempat lainnya yang memungkinkan.
Nah,
tahun ini ternyata teman-teman pengajian pekanan seiya sekata tidak ingin buka
bersama di luar. Maksudnya, maunya buka bersama di rumah anggota ngaji seperti
kegiatan pekanan biasanya.
Sebelumnya
memang kami pernah mengagendakan buka bersama saat puasa sunnah. Acaranya di
salah satu warung makan di pusat Kota Denpasar. Makan-makan lancar, tapi kami
kesulitan untuk salat magrib karena warung yang dipilih tidak memiliki
fasilitas musala. Akhirnya kami makan dengan buru-buru dikejar waktu, lalu
begitu selesai makan langsung ngacir satu-persatu untuk salar magrib. Kalau
begini, acaranya kurang menarik, bukan? Belum lagi anak-anak yang menangis dan
berlarian di sekitar warung, membuat konsentrasi buyar.
Belajar
dari hal tersebut, kami putuskan untuk buka bersama di rumah untuk Ramadan kali
ini. Menu makannya pun kami susun sendiri dan tiap anggota membawa sesuai
jatahnya masing-masing.
Ini
bisa menjadi ide menu buka bersama di rumah, ya. Kita intip, yuk!
Contoh Menu Buka Bersama di Rumah
Takjil:
-
Kurma
-
Coctail
-
Kue Pukis
Makan Besar:
-
Nasi
-
Garang Asem Ayam
-
Tempe/tahu goreng
-
Sayur Urap
-
Kerupuk
-
Sambal
Hidangan Penutup:
-
Puding
Menu Khusus Anak:
-
Sup ayam-sayur
-
Nugget ayam
Menu
itu juga hasil 'rapat besar' di grup whtasapp pengajian pekanan. Jadi
insyaAllah menu yang disukai semua anggota.
Sekarang
kita bahas kelebihannya mengadakan buka bersama di rumah:
1. Fleksibel
Tidak
harus repot booking tempat dan pengaturan jam yang ketat. Apalagi jika musim
buka bersama, banyak restoran yang full booked.
Akhirnya, harus repot mencari alternatif yang bisa terjangkau semua
anggota
2. Lebih Mudah untuk salat magrib
Ini
yang paling utama. Jika mengadakan buka bersama di luar, belum tentu kita
mendapat tempat yang musala-nya cukup memadai. Belum lagi jika pengunjung
membludak, pesanan tak kunjung datang, antre toilet/tempat wudu dan tempat
salat. Fyuuh.. Ujung-ujungnya salat
magrib telat dan nggak kebagian tarawih di masjid. Hiks.
3. Pilihan Menu Buka Bersama Lebih
Banyak
Sebenarnya
karena pertimbangan ekonomis juga, sih. Hehe. Kalau kita buka bersama di rumah
sistemnya pot-luck alias bawa makan
sendiri-sendiri, sesuai selera. Jika di restoran tentu kita dibatasi/dilarang
membawa makanan dari luar.
4. Lebih Ramah Anak
Untuk
emak-emak yang punya anak kecil, pertimbangan kenyamanan mereka selalu
dinomorsatukan. Jika mereka nyaman, acara bisa berjalan lancar, dan sebaliknya.
Padahal menemukan restoran yang ramah anak jumlahnya tak banyak. Jadi,
mengadakan buka bersama di rumah yang sudah dikenals anak-anak jadi solusi
terbaik.
5. Lebih Ekonomis
Harga
barang pokok naik, bikin emak pusing kepala. Hihi. Solusinya, harus hemat
termasuk urusan makan. Nah, kalau buka bersama di rumah, anggaran bisa lebih
ditekan. Kalau ada sisa, bisa dibawa pulang buat sahur *ups.
Di
balik kelebihan tentu ada kekurangan. Bagi saya, kekurangan buka bersama di
rumah itu, yang pertama adalah BOSAN!
iya,
sepekan sekali sudah ketemu orang yang sama di tempat yang sama, eh ada moment special
di tempat yang sama pula. Tapi tenang, bosan akan mudah teratasi jika
kita) datang karena CINTA. Cie.. apalagi anak-anak akan lebih
nyaman, pasti emak-emak jabanin kalau sudah begini.
Kekurangan
kedua, merepotkan tuan rumah. Yes, kita bisa membantu tuan rumah
beberes sisa acara sebelum pulang, namun pasti ada yang harus dikerjakan
sendiri juga.
InsyaAllah
jika sudah ada kesepakatan, tuan rumah tidak merasa direpotkan (repot, tapi
bahagia) dan akan menjadi amal jariyah buat beliau. Aamiin..
So, mau milih buka bersama di rumah atau
di restoran, sesuaikan dengan kondisi kita. Tentukan skala prioritas dan jangan
sampai mau mengerjakan yang sunnah malah meninggalkan yang wajib.
Allahua'alm bish shawab,
Semoga
bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam