Perhatikan Hal Ini Sebelum Tergiur Promo Belanja Online Jelang Lebaran
Daftar Isi
Bulan Ramadhan, selain surga bagi yang mengejar pahala
ibadah, juga surga bagi penjual berbagai barang perlengkapan lebaran. Permintaan
bertambah, penjual pun berusaha menarik pembeli dengan berbagai iming-iming diskon
maupun promo lainnya. Tak terkecuali di toko online, penjual berusaha
memberikan promo belanja online semenarik mungkin supaya meraup pembeli
sebanyak-banyaknya.
Siapa sih yang tak tertarik dengan diskon terutama ketika harga-harga bahan
pokok terus meningkat? Diskon ibarat setetes air dingin yang masuk kerongkongan
saat tengah dahaga. Nggak berlebihan, tapi itulah yang saya rasakan.
Namun harus diingat, ketika pengeluaran di bulan Ramadhan ini meningkat
drastis, kita harus memastikan masih ada simpanan dana untuk bulan berikutnya. Cashflow harus tetap aman, jangan sampai
menjadi bumerang di bulan-bulan berikutnya karena harus mencicil pengeluaran
Ramadhan dan lebaran.
Apalagi belanja online, memang lebih praktis dan bisa dilakukan di mana
saja selama ada jaringan internet. Parahnya, belanja online terkadang
melenakan, tahu-tahu rekening terkuras untuk menuruti keinginan berburu diskon.
Jadi, perhatikan hal berikut supaya tidak terjebak dengan promo belanja online.
1.Pikirkan lagi, Benar dapat
untung atau malah rugi?
Saat sedang memilih barang belanjaa, tiba-tiba muncul promo besar-besaran
peralatan dapur yang sebenarnya telah dimiliki dan fungsinya masih baik. Tergiur
diskon, akhirnya membeli barang tersebut tanpa memikirkan anggaran apa yang
terpakai.
Apakah benar untung karena diskonnya besar? Atau rugi karena sebenarnya
sudah ada barang yang sama masih berfungsi dengan baik? Silakan jawab sendiri.
Mungkin ada yang menjawab, barang yang lama masih bisa dijual lagi. Oke,
tapi harganya pasti jauh dari harga belinya, bukan? Lalu kita juga direpotkan
dengan urusan menjual barang second hand
tersebut.
2.Utamakan Kebutuhan, bukan
keinginan
Beberapa kali saya bercerita tentang saya bersama seorang sahabat sejak
kuliah yang selalu mengafirmasi diri sendiri dengan kalimat ‘Beli karena butuh,
bukan karena ingin!’. Kalimat itu kami ucapkan dengan cukup keras ketika sedang
ngobrol tentang keinginan yang bermacam-macam, atau saat sedang tergoda membeli
barang.
Sebarnya kaidah ini juga sangat lazim terutama untuk mencegah terjadinya
besar pasak daripada tiang.
Jika menurutkan keinginan, tentu tak ada habisnya. Punya gadget canggih dengan teknologi ter-update, belum cukup jika belum memiliki smartwatch-nya, lalu ingin membeli
aksesoris lain yang tak kalah mahal. Tak berapa lama, muncul gadget baru yang
lebih canggih pasti ingin mengganti yang lama dengan keluaran terbaru. Begitu
seterusnya, jika dituruti tak akan ada habisnya.
Jika ingin membeli sesuatu, bahas juga dengan orang lain misalnya suami,
anak, kakak atau adik, sahabat dan siapa saja yang bisa dimintai pendpatnya. Kadang,
yang kita pikir adalah kebutuhan sebenarnya hanyalah alasan supaya keinginan
terpenuhi.
3.Tahan Jika Anggaran tidak
Memenuhi
Sebenarnya butuh sesuatu, tapi anggaran tak memenuhi. Bagaimana
solusinya?
Buat skala prioritas. Misalnya, kebutuhan yang sifatnya wajib harus
didahulukan (seperti menguluarkan zakat dan membayar utang_jika ada). Setelahnya
ada kebutuhan yang penting dan mendesak, lalu kebutuhan penting tapi tidak
mendesak, dan seterusnya.
Jika sudah memiliki skala priotitas terutama kebutuhan bulanan dan
khususnya kebutuhan selama bulan Ramadhan dan idul fitri, akan lebih mudah
mengatur mana yang harus didahulukan dan mana yang masih bisa ditunda.
Jadi, ketika godaan promo belanja online mulai bermunculan lewat beranda
media sosial, tahan jempol untuk scrolling
toko karena bisa berakibat check-out
barang dan isi rekening melayang *eh. Saya juga kadang kalap kok dengan
banyaknya promo belanja online, maka strategi saya sebelum membeli adalah
laporan kepada suami. Karena saat ini hanya suami yang bisa mengingatkan kalau
saya mulai tergoda ini-itu (ya iya sih, kan saya tinggal sama suami dan
anak-anak; sedangkan mereka masih kecil :P).
Selamat berbelanja! Eh, selamat menahan diri dari lapar dan dahaga serta
dari rayuan promo belanja online!
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam