Gratis Ambil Nasi Sepuasnya di Sibest Fried Chicken
Daftar Isi
Gratis Ambil Nasi Sepuasnya di Sibest Fried Chicken
Menu Hot Cheese di Sibest Fried Chicken |
Assalamu’alaikum, Temans!
Masih musim liburan sekolah, ada yang mau menghabiskan liburannya di
Bali? Terutama di Denpasar dan sekitarnya? Sini, saya bisikin tempat makan yang
insyaAllah halal. Sebenarnya untuk di Denpasar dan sekitarnya, tak terlalu
sulit menemukan tempat makan halal, asal mau bertanya dan atau memastikan
tempat makan tersebut sudah bersertifikat halal. Jika tidak mendapati outlet tradisional, ada resto fastfood bersertifikat halal yang bisa
menjadi penyelamat. Sibest Fried Chicken bisa menjadi tujuan Temans untuk
mengisi perut saat berlibur ke Bali.
Menu olahan ayam bisa menjadi alternatif menu halal, namun bagi umat
islam tak semua ayam ‘berlabel’ halal karena berkaitan dengan cara memotongnya.
Untuk itu penting memastikan membeli ayam di tempat yang jelas halalnya. Biasanya
ada penjual ayam potong mencantumkan kata ‘halal’ di tokonya. Saya pun lebih
mantap untuk membeli di tempat seperti itu.
Kembali ke Sibest Fried Chicken, yes!
Awalnya saya tahu ada outlet
Sibest saat berjalan-jalan bersama suami dan anak-anak di sekitar Monang
Maning, Denpasar tempat kami tinggal. Ada outlet
ayam goreng tepung bernama ‘Sibest’ namun saat itu kami belum tertarik
mencobanya. Sampai suatu hari ada seorang teman yang menawarkan kupon bazaar
amal bekerjasama dengan beberapa outlet
makan, salah satunya Sibest. Berhubung outlet
ini yang paling dekat dengan rumah kontrakan, maka saya memilihnya saat membeli
kupon bazaar.
Setelah kupon di tangan, kami pergi ke outlet Sibest. Kebetulan si Kakak juga tengah merengek minta makan
di M*D. Lumayan lah, dapat yang lebih hemat :P.
Meja-kursi yang tersedia di outlet Sibest |
Desain interior outlet Sibest
standar seperti outlet fastfood lainnya. di halaman parkirnya
terdapat ayunan yang bisa digunakan oleh anak-anak sambil menunggu pesanan. Terletak
di ruko, outlet Sibest Rinjani memiliki
kursi yang berderet di kanan dan kiri, sedangkan bagian tengahnya untuk jalan menuju
kasir sekaligus space antrian. Jika lantai
1 penuh pengunjung, biasanya diarahkan ke lantai 2. Di lantai 2, biasanya
digunakan untuk acara gathering,
perayaan ulang tahun, rapat, dll.
Berbagai menu yang ditawarkan terpasang di dinding dan di belakang kasir,
sehingga pengunjung bisa langsung memilih menu yang diinginkan. Aneka olahan
ayam menjadi menu favorit, selain itu tersedia sosis bakar, spagetti, sup ayam,
hingga eskrim.
Kami datang saat jam makan siang, sehingga pengunjung berjubel dan
antrean cukup panjang. Sebagian orang memesan untuk makan di tempat, tak
sedikit juga yang memesan untuk dibawa pulang.
Saya ingin memesa menu chicken
grilled, sayang waktu itu tidak tersedia sehingga memesan menu standar
untuk si kakak dan suami, serta mencoba paket menu pedas. Paket menu pedas yang
saya pilih berisi ayam goreng bagian dada atau paha atas, kentang goreng,
potongan mentimun dan tomat, sambal korek, dan saus keju.
Memesan menu makanan di sini |
Hal yang menambah daya tarik untuk datang ke warung ini adalah bebas
ambil nasi putih sepuasnya untuk makan di tempat. Selain itu, untuk pembelian
minimal 25 ribu, akan mendapat eskrim gratis (eskrim seharga sekitar 2-3 ribu),
bagi anak-anak tentu ini hal yang menyenangkan. Saya pernah datang yang ke
sekian kalinya dan bermaksud memesan nasi tambahan, Mbak kasir langsung berujar
“Ambil nasi di sini saja,” sambil menunjuk magic com berukuran besar yang ditempatkan
di ujung meja kasir.
Harga yang ditawarkan pun cukup murah, sangat terjangkau untuk berbagai
kalangan, apalagi kalangan yang sudah ‘berbuntut’ banyak. Sebagai contoh,
menu Paket Puwas 1 yang terdiri dari nasi putih, ayam goreng paha bawah/sayap,
dan segelas es teh/jeruk/air mineral hanya dibanderol 11 ribu rupiah, tambahan
2ribu untuk ayam goreng potongan paha atas dan dada. Sedangkan untuk menu hot
yang terdiri dari ayam goreng paha atas, kentang goreng, sambal korek, potongan
sayur dan saus keju lengkap dengan tambahan minuman, hanya 19 ribu. Spageti dan
sosis bakar seharga 10 ribu, sup ayam sayur dihargai 5 ribu per porsinya. Nah,
terjangkau banget kan? Murah banget sih menurut saya untuk standar harga di Denpasar.
Menu paket termasuk minuman |
Rasanya bagaimana? Lumayan lah, meskipun jika dibandingkan dengan fried chicken di resto ternama, Sibest masih
berada di level bawahnya. Namun bagi saya, rasanya masih melebihi ekspektasi
setelah melihat daftar harganya. Saya pikir dengan harga semurah itu, rasanya
akan ‘yasudah pasrah aja dengan harga segitu mah...’ ternyata saya salah karena
rasanya cukup enak. Bumbunya meresap hingga ke daging ayam, tepung dan kulitnya
garing kriuk khas ayam goreng tepung resto fastfood,
sedangkan daging ayamnya masih empuk dan juicy.
Sayangnya tidak bisa memastikan semuanya dalam kondisi panas/hangat ketika
membeli. Selain minuman yang include
dalam beberapa paket menu, saus sambal dan saus tomat bisa ambil sendiri di
dispenser saus.
Pelayanannya juga cukup baik, semua karyawan di sana ramah dan murah
senyum kepada semua pengunjung yang datang. fasilitas yang tersedia selain
toilet ada washtafel untuk mencuci
tangan, tisu dan tempat sampah. Sayang untuk outlet Rinjani ini, tempat parkirnya sempit sehingga akan mengalami
sedikit kesulitan jika datang menggunakan kendaraan roda empat.
Box eskrim dan dispenser saus, silakan catat kontaknya :) |
Hal yang tak kalah menarik bagi saya dan membuat saya ingin kembali makan
di sana, tentu harganya yang bersahabat, rasa yang cukup enak, kenyang karena
bisa ambil nasi putih sepuasnya, senang karena si Kakak mendapat bonus eskrim,
dan owner-nya yang rajin sedekah. Bagaimana
saya bisa tahu beliau rajin sedekah? Yakni dari obrolan bersama ibu-ibu
pengajian. Mereka mengatakan Sibest selalu rutin berdonasi di salah satu lembaga
sosial ternama di Bali. Selain itu, setiap bulan Ramadhan selalu menyediakan makanan
untuk berbuka puasa setiap harinya dan dibagikan ke masjid-masjid. Saya selalu
angkat topi dengan orang seperti itu, karena saya belum bisa seperti mereka. Terlebih
bisnis kuliner itu tantangannya cukup berat. Ketika belum menemukan pangsa
pasar, harus siap dengan cadangan modal untuk mengcover biaya operasional
harian dan atau makanan yang tersisa tak terjual. Namun ketika sudah sampai di
hati pembelinya, orang akan datang dan datang lagi. Itulah kenapa banyak yang berprinsip
mengambil untung sedikit asal pembeli ramai dan omset meroket .
Selain outlet di Rinjani Monang
Maning, ada beberapa outlet Sibest di
seputaran Denpasar. Namun saya kurang tahu apakah owner-nya sama atau sistem franchise. Temans bisa mencarinya
melalui google map. Jam operasional outlet
Sibest mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam. Jika Teman-teman datang bersama
rombongan sebaiknya reservasi dulu, ya. Siap-siap antre juga jika datang di jam
makan.
Selamat liburan, ya Temans yang masih sekolah. Selamat berburu sekolah
juga bagi yang tahun ini naik jenjang sekolahnya. Semangat!
Jika berkunjung ke Bali terutama Denpasar dan sekitarnya, jangan lupa
berkabar, barangkali kita bisa kopdar.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam