Momen Terbaikku di Ramadhan 1440 H
Daftar Isi
Momen Terbaikku di Ramadhan Tahun 2019
Memasuki Ramadhan tahun 2019 ini, saya mengalami kegalauan luar biasa. Pasalnya,
tahun ini kami benar-benar ‘sendiri’ di rantauan. Tahun kemarin kami telah
tinggal di Denpasar sejak 2 bulan sebelum Ramadhan. Bak mendapat grand prize, sepekan sebelum
memasuki Ramadhan 1439 H, bapak dan ibu mertua datang menjenguk cucu. MasyaAllah,
senangnya luar biasa karena ada keluarga yang menemani.
1. Berhasil Melalui hari-hari di
Bulan Ramadhan
Alhamdulillah, kekhawatiran yang sempat muncul sebelum masuk Ramadhan
tertepis perlahan-lahan. Hari-hari berjalan lancar meski tak lepas dari
jungkir-balik gedubrakan masak menjelang berbuka, sahur, terlambat sahur, anak-anak
sakit, dll. Fyuuh... lega sekali akhirnya bisa melalui semuanya dengan dukungan
dan bantuan dari suami.
Pekerjaan rumah yang tak seberapa namun tak ada habisnya di-handle bersama suami. Juga pembagian
tugas saat suami di rumah dan saya harus menyiapkan makanan berbuka. Ah, tapi
saya jadi sedih ramadhan sebentar lagi akan meninggalkan kita.
2. Mandapat hadiah Lomba Blog
Dompet Dhuafa
Sudah lama saya tidak mendapat hadiah dari lomba blog, karena tidak mengikuti
berbagai kompetisi, hehe. Saat mengerahui Dompet Dhuafa mengadakan lomba dengan
tema ‘berbagi’, saya pun tertarik mengikuti karena memiliki bahan cerita. Tak dinyana,
nama saya muncul sebagai salah satu penerima hadiah hiburan. ‘hanya’ hadiah
hiburan memang, tapi ini pencapaian luar biasa bagi saya, terlebih menurut
juri, artikel yang masuk lebih daru 250. MasyaAllah
tabarakallah... semoga menjadi
pemantik untuk terus menulis dan bermanfaat melalui tulisan. Aamiin.
3. Bertemu dan mulai akrab dengan
istri-istri teman kantor suami
Ada bapak-bapak yang pernah bilang, ‘jangan biarkan istri kita berteman’.
Namun ketika saya bertemu dengan para istri yang menemani suaminya di rantau,
saya merasa menemukan keluarga baru yang senasib. Mereka para istri baik yang
bekerja di ranah publik maupun domestik yang rela meninggalkan zona nyaman
untuk mendukung dan menemani suami di perantauan. Alhamdulillah, perbedaan
karakter, usia, latar belakang, agama, melebur karena rasa yang sama.
4. Target Tilawah Ramadhan
Tercapai
Setiap tahun saat ramadhan saya selalu menantang diri sendiri untuk membaca
Alquran sesuai target. Tahun ini menargetkan pencapaian yang sama dengan tahun
sebelumnya, namun saya pesimis karena harus mengerjakan urusan domestik
sendirian. Alhamdulillah, Allah beri kemudahan, beberapa pekerjaan yang
menguras waktu memang saya tinggalkan, saya prioritaskan pekerjaan rumah yang
penting dan mendesak terlebih dahulu. Lihatlah, banyak tumpukan pakaian
bersih belum disetrika dan atau belum dilipat. Ups!
5. Kebersamaan dengan Wali Murid
kelas si Kakak
Si Kakak sebentar lagi akan mengakhiri masa belajarnya di TK A untuk
berlanjut ke TK B. Ramadhan ini, saat TK mengadakan kegiatan buka bersama kami
bekerjasama membuat salad buah yang ditugaskan untuk kelas si kakak. Sebelumnya
kami juga pernah mengadakan syukuran dan membawa potluck. Ramadhan ini kami juga sengaja mengadakan perpisahan
dengan wali kelas dan beramai-ramai memberikan kejutan untuk mereka. Rasanya sedih
akan meninggalkan kebersamaan ini dan bertemu dengan teman baru di kelas B. Tapi
yes, bagi saya, ini momen terbaik kelas
si Kakak, terlebih saat Ramadhan. Alhamdulillah...
Semoga sisa hari di ramadhan ini tak luput menjadi momen terbaik kita
menjemput pahala dari Allah. Aamiin.
Semoga bermanfaat,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam