An Amazing Family Trip to Bali Bird Park
Daftar Isi
“Hello....! ini namanya Tegar. Tegar...
ayo masuk lagi, jangan main di luar terus...” kata seorang pawang hewan Bali Bird Park sembari menggiring seekor
pelikan berukuran besar yang berkeliaran dan ‘ramah’ menyapa pengunjung yang
berdatangan ke sana.
Sejak tinggal di Bali, berkunjung ke Bali Bird Park bersama keluarga adalah
salah satu impian saya. Awalnya, karena saya terpesona setelah membaca kisah perjalanan
di blog seorang teman dan terpukau dengan keberadaan seekor burung merak putih
yang berkeliaran bebas di sana. Lalu setelah hampir satu tahun berlalu, kami
bisa melihat taman aneka burung itu dengan ‘nebeng’ acara sekolah si Kakak. Yup! Begitu mendengar kabar tujuan outing class akhir tahun pelajaran adalah
ke Bali Bird Park, saya lah yang paling antusias. Terlebih setelah menyocokkan
jadwal dengan suami, waktunya klop! Aih...
makin senang karena biasanya jarang sekali bisa berbarengan dengan jadwal suami
off.
Hari H, kami berangkat dari titik kumpul yang telah ditentukan di sekitar
Kota Denpasar. Anak-anak beserta guru dan sebagian pendamping menuju ke sana
menggunakan bus sedangkan sebagian orangtua menggunakan kendaraan pribadi baik
roda empat maupun roda dua.
Flamingo, salah satu primadona di Bali Bird Park |
Perjalanan menuju ke Bali Bird Park hanya memakan waktu sekitar 30 menit
dari Kota Denpasar. Bali Bird Park tepatnya berada di kabupaten Gianyar, namun masih
cukup dekat dari Denpasar sehingga sangat mudah dijangkau bagi wisatawan yang menginap
di sekitar Kota Denpasar.
Harga tiket masuknya kurang lebih 100rb/orang mulai usia 2 tahun ke atas.
Harga ini bisa lebih murah jika membeli melalui aplikasi pemesanan tiket
online. Namun menurut info yang saya dapatkan dari guru kelas si Kakak, anak-anak
membayar setengah harga mulai dari anak yang sudah bisa jalan. Jadi waktu itu
kami membeli 3 tiket tambahan (2 dewasa dan 1 anak) sedangkan si Kakak sudah
include biaya sekolah alias tidak membayar lagi untuk kegiatan outing class ke Bali Bird Park.
Area parkir di sana cukup sempit sehingga untuk mobil dan kendaraan besar
lainnya diarahkan ke area parkir baru, sekitar 50 meter dari jalan masuk ke
Bali Bird Park. Berhubung kami menggunakan kendaraan roda 2, kami bisa parkir
di area parkir dalam (tepat di depan pintu masuk) sehingga bisa langsung menuju pintu masuk Bali
Bird Park. Setelah melalui penjaga tiket, kami mendapat kupon diskon eskrim
sebesar 5rb/orang/kupon. Oia, sebelumnya saya dibisikin seorang teman untuk
tidak membeli eskrim di sana, karena harganya 30rb (jadi 25rb/scoop kecil). Tentu
saja harga segitu wajar karena di tempat wisata dan setelah saya lihat di box
eskrimnya, ada klaim homemade dan
organik. Akhirnya saya nggak beli sih, karena kepisah sama rombongan si
Kakak. Saya malah ngikut di rombongan TK B.
Catatan untuk pengunjung Bali Bird Park adalah dilarang membawa makanan
dan minuman dari luar. Saya tetap bawa sih, karena bawa bayi meskipun akhirnya si Kecil hanya
minum air putih selama di sana. Anak-anak TK pun dibekali susu UHT kotak dan snack
dari gurunya, dan diperbolehkan makan di lapangan saat kami beristirahat. Bisa jadi,
ini previlege karena membawa
rombongan anak TK. Adanya larangan membawa makanan dan minuman dari luar yakni agar burung-burung
di luar kandang tidak ikut makan sembarangan dan tempatnya menjadi kotor. Oia,
ada teman yang membawa balita dan makan di dekat burung pun ditegur oleh
penjaganya.
Source: Bali Bird Park Official Website |
Nah, apa saja yang bisa kita dapati di Bali Bird Park? Yuk, kita ulas.
Pertama, ada beberapa spot
yang menjadi tempat bertengger burung Macaw dan Burung Nuri mulai dari depan di
dekat loket tiket, di tengah, dan di taman tempat habitatnya . Nah, di sini kita
bisa sepuasnya mengambil foto maupun ikut berfoto dengan memegangnya, eh
maksudnya burungnya bertengger di tangan seperti foto di kandang burung kebun
binatang pada umumnya. Jika ingin berfoto bersama burung, akan dikenai biaya
mulai 50 ribu rupiah dan mendapat versi cetaknya.
Kedua, kita bisa mempelajari
habitat burung mulai dari wilayah barat Indonesia sampai wilayah timur dan
beberapa dari Afrika, Amerika dan Australia. Berbagai macam burung ditempatkan
sesuai dengan habitatnya dan dibedakan berdasarkan daerah asalny. Lingkungannya pun dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya. Seru sekali menjelajah
dari satu habitat ke habitat lainnya dan mengamati berbagai jenis burung serta
unggas. Sebagian burung dan unggas itu dibiarkan berkeliaran sehingga kita bisa
langsung berinteraksi.
Ketiga, 4D Theatre yang
menampilkan kisah-kisah burung dan unggas. Film 4 dimensi ini diputar setiap
hari dan pengunjung bisa langsung menuju ke sana. Film berlangsung selama
kurang lebih 15 menit. Saat kami ke sana, kami mendapat tayangan tentang
migrasi burung di dataran Afrika. Anak-anak antusias dan senang melihatnya,
apalagi saat burung-burung itu seolah terbang tepat di atas mereka.
Salsa asyik mengamati kumpulan Pelikan |
Keempat, ada pertunjukan langsung burung-burung di jam tertentu. Waktu
itu kami menyaksikan pertunjukan Bali
rainforest free flight show, kalau tidak salah Mamak lupa nih. Seru banget
menyaksikan langsung pertunjukan ini, apalagi anak-anak yang bisa melihat
secara langsung burung-burung di hadapan mereka. Jika Temans ingin datang dan
memilih pertunjukan yang diinginkan, bisa menyesuaikan jadwalnya dengan melihat
di official website Bali Bird Park. Inginnya sih bisa melihat semua
pertunjukannya ya.. hehe.
Jadwal pertunjukan di Bali Bird Park source: Bali Bird Park Official Website |
Kelima, ada seekor Pelikan
besar bernama Tegar yang bebas berkeliaran di area Bali Bird Park. Gemesin banget
loh melihatnya jalan ke sana kemari dengan mulut yang kadang terbuka lebar. Awalnya
saya takut, tapi rupanya si Tegar hanya berkeliling dan tidak mengganggu
pengunjung. Sepertinya, dia sudah menjadi salah satu maskot di sana.
Tegar, si Pelikan yang ramah |
Keenam, seekor merak juga
berkeliaran di area restoran. Namun kami kurang beruntung karena si merak tidak
menampakkan sayapnya yang indah itu. Lalu saya pun tidak menemukan merak putih yang membuat saya penasaran sejak dulu.
Seekor Merak melenggang cantik di dekat kandang burung |
Ketujuh, Ada Komodo dan
beberapa binatang lain yang bisa kita lihat di kandang. Khusus untuk Komodo,
ada pertunjukannya juga di jam-jam tertentu.
Pokoknya, kami puas berkeliling di sana meskipun kami melewatkan beberapa
area karena rempong harus menggiring
anak-anak terutama Baby Salsabila
yang harus terus diawasi. Sarannya, jika ingin datang ke Bali Bird Park, pastikan
sudah mempelajari jadwal-jadwal pertunjukannya. Siapkan juga kamera yang proper untuk mendapatkan gambar dan kenangan
yang indah selama di sana.
Waktu itu saya sudah bermaksud menyewa kamera mirrorless khusus untuk datang ke Bali Bird Park, namun sadar akan sangat repot, saya mengurungkan niat dan hanya membawa HP biasa. Saya menyesal banget dong... karena banyak burung yang bertengger di atas pohon dan tidak terjangkau oleh kamera HP saya. Hiks. Syediiiih! Rasanya ingin mengulangi lagi ke sana saat weekdays sehingga tidak terlalu ramai oleh pengunjung. FYI, waktu kami ke sana, ada sekitar 5 rombongan anak TK berserta ortunya sehingga bisa dibayangkan betapa ramainya termasuk saat kami berpapasan di jalan. Yeah, jadwal sudah diatur sedemikian rupa oleh pihak Bali Bird Park dan pemandu, namun eksekusinya tetap ada bentrok dan berjubel di beberapa titik.
Waktu itu saya sudah bermaksud menyewa kamera mirrorless khusus untuk datang ke Bali Bird Park, namun sadar akan sangat repot, saya mengurungkan niat dan hanya membawa HP biasa. Saya menyesal banget dong... karena banyak burung yang bertengger di atas pohon dan tidak terjangkau oleh kamera HP saya. Hiks. Syediiiih! Rasanya ingin mengulangi lagi ke sana saat weekdays sehingga tidak terlalu ramai oleh pengunjung. FYI, waktu kami ke sana, ada sekitar 5 rombongan anak TK berserta ortunya sehingga bisa dibayangkan betapa ramainya termasuk saat kami berpapasan di jalan. Yeah, jadwal sudah diatur sedemikian rupa oleh pihak Bali Bird Park dan pemandu, namun eksekusinya tetap ada bentrok dan berjubel di beberapa titik.
At least, saya cukup senang
melihat Kakak Hasna dan Salsa antusias sepanjang mengikuti tur. Sampai di rumah
pun yang dibicarakan selalu tentang melihat berbagai macam burung. Alhamdulillah,
semoga kenangan itu melekat terus dalam ingatan ya...
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Tapi kalau bawa anak-anak ya memang kudu ngalah sih, mendingan nemenin mereka asyik nonton aja deh. Yang penting mereka hepi dulu.
Bali Bird Park bisa jadi sarana edukasi buat anak-anak untuk mengenalkan berbagai jenis burung ya. Aku jadi pengen ketemu Tegar juga. Lucu banget! Tapi kapan ke Bali nya ya :(
Anak-anak juga jadi semakin mengenal jenis-jenis burung ya.
banyak pengalaman, tapi ujian jauh dari orangtua gpp. Semoga dimudahkan rejekinya
aku belum pernah ke maari