[REVIEW] Mie Ongklok Instan, Kuliner khas Wonosobo
Daftar Isi
[REVIEW] Mie Ongklok Instan, Kuliner khas Wonosobo
UKM di daerah saat ini terus digenjot untuk berinovasi supaya produknya
bisa diterima oleh masyarakat luas di seluruh Indonesia bahkan ke kancah
Internasional. Tak terkecuali di Kabupaten Wonosobo sebagai salah satu
destinasi wisata paling banyak dikunjungi di Jawa Tengah. Guna mendukung sektor
pariwisata, UKM terus mengembangkan produk dan layanan untuk memenuhi
permintaan pasar terutama pasar oleh-oleh makanan khas Wonosobo.
Berbicara tentang Wonosobo, pastinya tak akan lepas dari kuliner
khas-nya, Mie ongklok beserta ubo rampe-nya
seperti tempe kemul dan geblek. Setiap pulang kampung ke Wonosobo, nikmatnya semangkuk
mie ongklok dengan pelengkapnya itu selalu menggoda. Sayang, kenikmatannya
hanya bisa didapatkan di Wonosobo.
Eits! Tenang, ternyata sekarang
ada loh mie ongklok instan yang bisa
kita nikmati di manapun. Sebelumnya saya tahu mi ongklok instan dari seorang
teman namun belum pernah mencobanya. Saat pulang kampung ke Wonosobo
berkali-kali saya lupa untuk mencarinya di toko oleh-oleh. Barulah saat mudik
pasca lebaran kemarin, saya menemani suami membeli oleh-oleh untuk teman
kantornya dan mendapati mie ongklok instan berbagai varian rasa di gondola.
Tanpa pikir panjang saya pilih mie ongklok original dengan harga 10 ribu
rupiah per kemasan. Bagaimana rasanya? Tenang.... kita bahas satu-persatu dulu,
ya! Apalagi saya baru mencobanya tadi malam setelah membelinya sejak bulan Juli
lalu. Muehehehe.
Kemasan Mie Ongklok Instan |
Packaging
Kemasan mie ongklok instan ini cukup berkelas, setidaknya orang tidak
akan berpikir panjang untuk mencomotnya dari gondola setelah menilik harganya.
Kemasan plastiknya menggunakan plastik tebal warna silver (apa ya istilahnya,
yang mirip aluminum foil) sehingga ketika dibawa dalam perjalanan jauh pun,
kemasannya tidak mudah rusak. Seal-nya
sangat rapat sehingga menjaga isinya supaya tidak mudah rusak.
Diproduksi oleh PT Adi Daya Group yang telah mengantongi izin dari Dinkes
dan sertifikasi halal MUI. Tertera juga nama ‘Mas Desta’ mungkin owner-nya ya? Saya kurang paham. Jadi
kalau dibaca namanya semacam menjadi ‘Mie Ongklok instan ‘Mas Desta’.
Di bagian depan dilengkapi dengan stiker mie ongklok dan klaim ‘pertama
di dunia’. Bener juga sih, karena baru ini ada mie ongklok khas Wonosobo
kemasan instan. Di stiker kemasan tersebut juga berisi cara memasak dan
komposisinya. Tanggal kadaluarsa juga tertera dengan jelas dan tulisannya tidak
mudah terhapus.
Isi mie Ongklok Instan
Begitu kemasan dibuka, saya membantin, ‘waduh isinya cuma segini, tahu
gitu beli lebih banyak.’ Tapi yasudahlahya
sudah jauh ini, palingan kapan-kapan nitip adik untuk dikirim atau bersabar
nunggu waktu mudik lagi. Sebenarnya, di kemasan ada tulisan netto-nya 80 gram,
tapi kemasannya memang besar sehingga terlihat seolah isinya banyak. Rata-rata
kemasan makanan untuk oleh-oleh memang seperti ini, ya.
Lanjut ke isinya, ada mie telur, bumbu dan kecap untuk topping, daun kucai kering, tahu kering,
dan bubuk cabe kering.
Isi di dalam kemasan. komplet! |
Membuatnya semudah memasak mie instan
Seperti mie instan pada umumnya, memasak mie ongklok instan ini juga
sangat mudah. Cukup ikuti instruksi cara memasaknya, dalam waktu kurang dari 10
menit mie ongklok sudah siap dinikmati.
Rasanya Seperti Mie Ongklok asli
Hm... rasanya memang sangat
identik dengan mie ongklok asli. Hanya bumbu topping-nya yang sedikit berbeda, terasa ada tepung-tepungnya
(memang bahannya dari tepung tapioka LOL). Perbedaan lainnya, mie ongklok asli
menggunakan sayur kol sebagai pelengkap, sedangkan mie ongklok instan tidak
dilengkapi sayur kol kering. Saya berinisiatif menambahkan kol saat memasak,
supaya rasanya makin mirip.
Catatannya, untuk bumbu topping,
masih ada rasa tepung tapioka-nya jika hanya diseduh menggunakan air mendidih.
Solusinya, rebus bumbu topping-nya
dengan cara diencerkan dengan sedikit air, lalu masukkan ke dalam air yang
masih mendidih sesuai takaran di kemasan (sekitar 100 ml) sambil diaduk cepat.
Menikmati semangkuk Mie Ongklok instan bersama suami |
Hanya saja, kita tak bisa membeli suasana
Ya, makan mie ongklok panas di Wonosobo bukan hanya faktor mie
ongklok-nya namun juga suasananya. Sebagian orang kurang menyukai mie ongklok
karena kuah bumbunya yang menggunakan tambahan tepung tapioka (maaf, jadi
seperti berlendir). Namun bagi yang menyukainya, paduan manis dan gurihnya
sangat pas di lidah. Terlebih makan mie ongklok panas saat Wonosobo tengah
dingin atau mendung, ditemani seporsi sate sapi, tempe kemul dan geblek, juga
segelas teh hangat. Hm... nikmatnya
tak tergantikan.
Bagi yang memiliki kedekatan historis dengan Wonosobo, pastinya akan
selalu merindukan momen dan nikmatnya melahap aneka makanan sambil bergelung
sarung atau selimut dan tangan mendekap gelas teh atau kopi panas.
Ingin Membeli lagi?
Yup! Kemarin saya makan
semangkuk berdua dengan suami (karena cuma punya sebungkus). Sepertinya kalau
nanti pulang ke Wonosobo harus beli lagi untuk ‘bekal’ saat kangen rumah. Mie
ongklok instan ini cocok untuk oleh-oleh, tapi sebaiknya berikan untuk orang
yang pernah dan makan mie ongklok. Bagi yang belum pernah makan, akan lebih
berkesan jika menikmatinya langsung di Wonosobo. Sst! Ini sepertinya cocok juga untuk dibawa bekal para TKI asal Wonosobo
yang bekerja di luar negeri. Jadi tamba
kangen sekaligus mengenalkan mie ongklok di tempat kerjanya.
Buat yang penasaran tentang Mie Ongklok, bisa baca tulisan tentang Wisata kuliner makanan khas Wonosobo yang satu ini: Mie Ongklok Longkrang
Sekali lagi, inovasinya sangat bagus dan patut diacungi 2 jempol. Semoga produk
tersebut semakin baik di masa depan dan makin dikenal masyarakat luas.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam