11 Istilah yang Berkaitan dengan Covid-19
Daftar Isi
Assalamu’alaikum, apa kabar, Temans? semoga sehat selalu dan senantiasa
dalam lindungan Allah. Aamiin...
Adanya wabah covid-19 yang melanda negeri kita juga bumi kita mau tak mau
membuat kita mengubah segala perencanaan yang sudah ada. Kita dituntut untuk
kreatif dan survive dalam kondisi
yang tidak menentu ini. Semua pihak terkena imbasnya, bukan hanya kaum menengah
ke bawah seperti saya, rupanya para pemilik perusahaan juga mengalami kerugian
tak sedikit. Sepertinya ini adalah ujian bagi kita untuk saling mendoakan dan menyokong
sesama.
Di negara kita, kurva pertambahan korban covid-19 masih terus merangkak
naik. Saya menulis ini bukan untuk menambah ketakutan, karena data-datanya juga
telah dibagikan secara umum oleh kementerian kesehatan (Kemenkes) melainkan
untuk menambah kewaspadaan kita. Fakta-fakta yang terjadi di lapangan smeoga
semakin menambah kesadaran untuk menerapkan perilaku dan tidakan preventif,
bukan ketakutan yang berlebihan.
Well, dari pada kita pusing
memikirkan hal itu, mari kita bahas istilah-istilah yang berkaitan dengan wabah
yang tengah kita hadapi.
1.Corona Virus atau Virus Corona
Corona virus merupakan jenis virus yang menyebabkan infeksi saluran
pernapasan, yang biasa kita kenal dengan flu. Sebelumnya, pernah terjadi kasus
yang cukup serius disebabkan oleh MERS-CoV (Middle
East Respiratory Syndrome) dan SARS-CoV (Severe Accute Respiratory Sindrome). Pneumonia juga merupkan salah
satu infeksi akibat virus corona.
Kata ‘corona’ sendiri berarti ‘crown’
atau mahkota, karena jika dilihat secara mikroskopik, virus ini memiliki
ujung-ujung bulat seperti mahkota.
2. Covid-19 (Corona Virus Desease)
Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh novel corona virus 2019. Novel
coronavirus 2019 ini ditemukan di Wuhan dan menyebabkan seluruh dunia mengalami
resesi ekonomi besar-besaran. Baru ditemukan pada bulan Desember 2019 namun
persebarannya di dunia sudah sangat luas dan menyebabkan jutaan korban. Berdasarkan
data yang dilansir harian Kompas pada 19 April, tercatat 2,3 juta kasus,
595.467 sembuh dan 160.434 meninggal dunia. Tentunya data ini berdasarkan
laporan yang masuk ke WHO. Bagaimana dengan mereka yang tidak terdata? Allahua’lam
3. ODP (Orang dalam Pantauan)
Yaitu orang yang memiliki gejala ringan covid-19 seperti batuk, demam,
radang tenggorokan, sesak napas, dll tetapi dia tidak ada hubungannya dengan
penderita covid-19 positif. Misalnya tidak ada riwayat kontak dengan covid+, tidak
melakukan perjalanan ke luar daerah/zona merah, dll.
ODP diminta untuk karantina mandiri selama 14 hari, karena masa inkubasi
virus corona kurang lebih selama 14 hari.
4. PDP (Pasien Dalam Pengawasan)
Seseorang dinyatakan PDP ketika gejala yang dialami lebih berat dan telah
melalui serangkaian cek laboratorium. Terlebih lagi ketika ada kontak dengan
covid+ atau dari area terjangkit.
5. OTG (Orang Tanpa Gejala)
Yakni orang yang sebenarnya di dalam tubuhnya telah terinfeksi virus
corona namun tidak menunjukkan gejala sebagaimana gejala umum covid+. Hal inilah
yang semakin menguatkan anjuran pemerintah bagi setiap orang untuk tetap berada
di rumah, meminimalisir keluar rumah kecuali ada keperluan penting dan
mendesak, serta memerhatikan kebersihan dan selalu menggunakan masker saat
keluar.
6. Wabah, Epidemi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wabah ialah penyakit menular
yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang daerah yang luas
7. Pandemi
Masih menurut KBBI, pandemi adalah wabah/epidemi yang berjangkit serempak
di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas. Seperti kita tahu, covid-19 berawal
dar Wuhan tapi kini telah menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi.
8. Isolasi
Adalah tindakan dalam upaya memangkas rantai peneybaran Covid-19 dengan
memisahkan pasien terinfeksi dari orang lainnya. Dalam kasus Covid-19, juga
dikenal istilah ‘isolasi mandiri’ yakni memisahkan diri dari berhubungan dengan
orang lain tetapi tidak dilakukan di rumah sakit.
9. Disinfektan
Bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran oleh virus, atau obat yang digunakan untuk membasmi kuman penyakit
pada benda mati
10. Rapid Test
Rapid test adalah skrining awal
untuk mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus
corona. Cara test ini cukup sederhana, hanya dengan mengambil sampel darah dari
ujung jari dan menempatkannya di alat semacam stik untuk test gula darah
(semacam test pack kehamilan). Jika tubuh
telah membentuk antibodi karena adanya virus, maka hasil test akan positif.
11. PCR (Polymerase Chain Reaction) & Swab
Swab adalah teknik pengambilan sampel cairan pasien dengan gejala covid+.
Sampel cairan diambil dari hidung dan tenggorokan. Setelah sampel diambil
selanjutnya dilakukan test PCR di laboratorium. Hasil test PCR lebih akurat
untuk mendeteksi virus corona. Sayangnya, di Indonesia sampel harus dikirim ke
pusat sehingga hasilnya pun lebih lama diketahui.
Saya sendiri telah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari setelah keluar
dan staycation di hotel saat nyepi
bulan Maret kemarin. Alhamdulillah, saat ini dalam kondisi baik. Semoga seterusnya
baik dan terjaga. Aamiin.
Untuk kegiatan rumah tangga, saya juga banyak mendelegasikan pekerjaan
yang harus keluar rumah kepada suami. Alasannya karena suami masih bekerja,
meskipun jadwal kerjanya tak lagi sepadat saat kondisi normal.
Ramadan akan segera tiba, semoga dalam kondisi spiritual yang penuh, kita
semakin mendekat kepada Allah dan Allah kabulkan keinginan kita, kondisi segera
membaik. Tentu, tanpa kita menafikan ikhtiar-ikhtiar yang dilakukan untukmenghindari virus.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam