Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Vs Hand Sanitizer
Daftar Isi
Tindakan Preventif Agar Terhindar Dari Virus Covid-19
Bahaya yang disebabkan oleh virus corona membuat kita harus ekstra
hati-hati dan waspada. Tenang, tidak panik namun selalu waspada dengan
kemungkinan-kemungkinan terpapar covid-19. Di awal terdeteksi kemunculan
covid-19 di Indonesia, masyarakat berbondong-bondong membeli hand sanitizer, sabun antiseptik,
alkohol, disinfektan, dll sehingga harganya melambung tinggi. Permintaan
meningkat, sementara jumlah produksi tetap, di sisi lain ada oknum yang
menimbun dan melempar barang ke pasaran dengan harga selangit. Akibatnya, harga
makin naik.
Saya yang awalnya santai dan berpikir sudah cukup dengan cuci tangah
pakai sabun, akhirnya berburu hand
sanitizer dan alkohol juga sebelum nyepi, karena akan menghabiskan nyepi di
hotel.
Saya cari di berbagai marketplace
dan penjual atas rekomendasi teman-teman, hasilnya nihil. Hand sanitizer dan alkohol dengan harga sedikit lebih murah telah ludes
terjual. Bersyukur saya dapat ‘jatah’ bisa beli alkohol 70% dengan harga normal
dari seorang teman yang suaminya memiliki apotek. Sayangnya, sampai menjelang
Nyepi, alkohol belum bisa saya ambil dan ternyata ada miskom dengan karyawan
apotek, alkohol yang sedianya untuk saya malah telah terjual. Saya pun
kalang-kabut mencari alkohol dan hand
sanitizer.
“Sudahlah, Bund. Tak perlu terlalu paranoid. Kita banyakin cuci tangan
aja, bawa sabun cair lah pakai botol kecil-kecil kalau nggak dapat hand sanitizer. Lagian nggak enak
rasanya tangan kalau habis pakai si HS,” kata suami.
Namun saya kekeuh mencari HS dan alkohol sebagai ‘bekal’ wajib untuk ke
hotel. Alhamdulillah... setelah ‘drama’ 2 hari akhirnya bisa dapat HS dengan
harga miring dari teman di Semarang, dan 2 botol alkohol 70% kemasan 100 ml
dengan harga normal. Iya, harga normal 6ribu/botol. MasyaAllah... semoga apotek
teman saya berkah dan sukses. Aamiin.
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah hal yang paling mudah dan
memungkinkan untuk dilakukan siapa saja sebagai upaya mencegah penyebaran
covid-19. Hanya masalah pembiasaan, sebenarnya. Seperti saya yang dulunya rajin
cuci tangan tapi malas pakai sabun kecuali setelah makan atau menyentuh barang
tertentu. Sejak adanya corona, saya jadi semakin sering CTPS.
Saya juga senang ketika warga di komplek sebelah kompak sekali
menyediakan tempat cuci tangan yang mudah diakses untuk semua orang. Kini mereka
terbiasa untuk CTPS setelah pulang kerja dan setelah duduk-duduk di halaman
rumah.
Mencuci tangan menggunakan sabun selama 20 menit sudah efektif untuk
membunuh kuman yang menempel pada tangan. Sabunnya pun tak harus sabun
antiseptik, bisa menggunakan sabun biasa.
Cara Tepat Menggunakan Hand sanitizer
Saya mengernyitkan dahi ketika hampir setiap orang berburu HS. Saya pikir
jika tidak keluar rumah, bukankah cukup ctps saja? kenapa harus menimbun HS? Karena
jika setiap orang memburunya harganya pun semakin melambung. Namun sudahlah,
setiap orang punya pertimbangan sendiri, bukan?
Oh ya, waktu itu marak juga DIY HS karena langkanya barang tersebut di
pasaran. Sayang tidak semua ‘resep’ HS sesuai dengan standar WHO yaitu minimal
memiliki kandungan alkohol 60% agar efektif membunuh mikroorganisme yang
menempel di tangan. Saya yang sudah menyiapkan botol kecil pun akhirnya batal
membuat.
Setelah saya dapat HS dari Semarang, alkohol yang saya beli saya kemas ke
dalam botol untuk saya gunakan sebagai disinfektan barang-barang di rumah
(meski tidak setiap hari) dan saat menerima paket dari eskpedisi (ini juga
masih kadang lupa).
Penggunaan HS sebaiknya hanya ketika tidak ada akses air bersih dan sabun, juga tidak boleh terlalu sering karena bisa menyebabkan
tangan kering dan iritasi. Apalagi untuk kulit anak-anak, kandungan alkohol
sampai 60% akan lebih rentan membuatnya iritasi.
Cara yang tepat menggunakan hand sanitizer:
1. Tuangkan atau semprotkan hand
sanitizer ke telapak tangan.
2. Gosok tangan dengan seksama, pastikan bagian punggung tangan dan
sela-sela jari juga terusap.
3. Usap tangan paling tidak 20 detik sampai tangan kering.
4. pastikan juga untuk tidak mengelap tangan atau membilas tangan dengan
air agar hand sanitizer dapat bekerja
secara optimal.
Setelah mengaplikasikan HS, tangan jadi terasa licin dan kering kan? Inilah
yang membuat saya juga ogah-ogahan pakai HS kecuali terpaksa saat tidak
menemukan air dan sabun.
Sebenarnya, tindakan preventif yang paling tepat memang cukup di rumah
saja, menjaga jarak (physical & social distancing), menggunakan masker
jika keluar, rajin mencuci tangan dan jaga kondisi tubuh dengan asupan gizi
seimbang.
Bismillah, semoga dengan rajin melakukan semuanya, wabah covid-19 segera
berlalu dari negara kita tercinta. Aamiin.
Semoga bermanfaat,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam