5 Harapan Ramadhan Tahun Depan
Tahun 2020 adalah tahun suram bagi kita semua. Harapannya, tahun depan di tahun 2021 dan selanjutnya kita bisa menata kembali kehidupan kita setelah pandemi covid-19 usai. Aamiin.... Ramadhan tahun ini yang berlangsung saat pandemi menyisakan rasa haru biru, maka saya berharap sekali Ramadhan tahun depan kita sudah bisa melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, dengan poin tambahan kita semakin khusyuk dan tekun menjalankannya.
Inilah 5 harapan saya jika masih dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun depan, 1442 H/2021 M dan seterusnya.
1. Selalu Menjadi Pribadi yang Lebih Mudah Bersyukur
Covid-19 mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih mudah bersyukur dalam setiap kondisi. Jika sekarang kita bisa bersyukur dengan apapun yang kita hadapi, semoga kesyukuran itu akan terus tertanam dalam diri hingga ramadhan tahun depan, dan waktu-waktu setelahnya. Seterusnya. Aamiin.
Semakin mudahnya kita bersyukur, kehidupan yang dijalani akan semakin terasa mudah, hati pun lebih mudah untuk menemukan kebahagiaan. Bahagia bukan lagi di awang-awang dengan pencapaian yang belum dimiliki, namun di depan mata, di setiap helaan napas kita.
2. Buka Bersama Keluarga
Meski bukan keluarga inti, kami memiliki beberapa orang yang masih ada hubungan darah di sini. Juga dan ada beberapa ‘sahabat rasa keluarga’ di perantauan yang selalu saling mendukung. Tahun-tahun sebelumnya, kami mengagendakan buka bersama meski sederhana, sekadar untuk mengeratkan ikatan hati di antara kami.
Jika biasanya kajian pekanan hanya sendiri atau bersama anak yang masih menyusui saja, maka saat buka bersama, keluarga juga diajak untuk menambah kedekatan dan saling mengenal dengan keluarga lainnya. Ya Allah, rindu sekali dengan kegiatan seperti ini.
3. Mengikuti Kegiatan Ramadhan di Masjid
Sejak punya anak, saya jarang sekali bisa mengikuti kegiatan Ramadhan di masjid baik salat tarawih maupun berbuka puasa. Terlebih saat anak-anak mulai besar dan di dalam masjid sering membuat suara gaduh, kami memilih untuk salat tarawih di rumah, hanya suami yang berjamaah di masjid. Jika ada kegiatan di siang/sore hari, barulah kami bisa mengikuti ketika tidak ada agenda lain.
Tahun depan, insyaAllah si kakak dan adiknya sudah lebih mudah dikondisikan, semoga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan di masjid yang sebelumnya tidak bisa kami ikuti.
4. Mengikuti Yaum Ma’al Quran
Kegiatan sehari bersama Alquran atau Yaum ma’al Qur’an adalah kegiatan yang paling sangat saya rindukan di bulan Ramadhan. Biasanya, melalui kegiatan ini saya mendapat charge semangat untuk berinteraksi dengan Alquran dengan perjuangan yang lebih dari yang sudah saya lakukan. Tilawah, menghafal, membaca tafsirnya, dan sebagainya.
Mendengar penyampaian materi dari para asatidz yang hafidz Alquran selalu menjadi lecutan semangat meski sampai saat ini saya masih tertatih-tatih mencoba menghafal sedikit demi sedikit. Di kegiatan tersebut juga kesempatan emas untuk memperbanyak tilawah, menambal hari-hari yang ‘bolong’ dan target tilawah harian tak tercapai.
Rasanya nikmat sekali seharian penuh sejak pagi sampai maghrib di dalam masjid dan hanya membaca Alquran serta setoran hafalan (biasanya juz 29-30). Selain kesempatan ‘me time’ langka, juga kesempatan ibadah yang luar biasa, terlebih dilakukan di dalam masjid.
5. Banyak Sedekah
Setiap ramadhan, alhamdulillah selalu ada kesempatan untuk bersedekah lebih dari bulan-bulan lainnya. Namun Ramadhan tahun ini sungguh sedih karena hanya bisa bersedekah dengan kemampuan kami yang tak seberapa. Kami sangat berharap Ramadhan tahun depan setelah kondisi kembali normal, kami bisa bersedekah lebih banyak lagi, memberi manfaat untuk orang lain lebih luas lagi. Aamiin.
Itulah 5 harapan kami untuk menjalani Ramadan tahun depan. Semoga kita dipertemukan kembali dengan bulan mulia ini dalam keadaan yang jauh lebih baik, lahir dan batin. Aamiin.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam