Channel Favorit untuk Menambah Ilmu Selama Pandemi Covid-19
Daftar Isi
Selama di rumah saja, saya merasa hidup saya berputar begitu-begitu saja.
Meskipun ada beberapa channel
youtube, TV, Fanpage, dan beberapa akun IG yang yang sesekali saya ikuti untuk
menambah ilmu, tapi sayangnya saya belum konsisten untuk praktik. Banyak faktor
yang memengaruhi, termasuk anak-anak yang masih ingin main di luar rumah setiap
saat. Maka saya mengesampingkan ego terlebih dahulu, menambah porsi sabar dulu
untuk mendampingi mereka.
Ada beberapa channel yang saya
ikuti, namun tidak akan saya sebutkan satu-persatu nama channel-ya. Saya hanya akan menuliskan poin umum yang saya dapatkan
dari channel tersebut. Here we go!
Fanpage Motivasi dan Inspirasi
Masa pandemi ini, makin banyak informasi hoax yang tersebar. Banyak juga info-info
negatif yang tersaji yang membuat pikiran makin kalut. Maka saya berusaha
membaca hanya yang bermanfaat dan menghibur.
Saya senang membaca kisah seorang guru di pelosok Madura yang tak bisa
memberlakukan belajar di rumah secara online bagi murid-muridnya, lalu beliau keliling
desa mendatangi satu-persatu muridnya untuk belajar. MasyaAllah.
Saya terharu membaca kisah seseorang yang mendapat bantuan sembako lalu
menyumbangkan kembali karena dia merasa masih cukup dengan apa yang sudah
dimiliki. MasyaAllah... kisah-kisah mengharukan yang membuat hati makin
bersyukur dengan apapun kondisi yang dihadapi saat ini.
Di facebook juga beberapa kali mendapat notifikasi kelas-kelas seputar
enterpreneurship dari Genpro, namun baru sekali bisa bergabung saat pagi-pagi
saya punya waktu menyimak.
Menyimak Ceramah dan Belajar Masak dan Fotografi dari Instagram
Saya tergabung dalam salah satu jamaah pengajian di Denpasar. Seperti perkumpulan
atau komunitas lainnya, kami juga membentuk grup WA. Dari sinilah berbagai
informasi mengalir, baik ceramah agama berupa voice note maupun teks. MasyaALlah... berkah Ramadhan semua orang berbagi
dengan apa yang dipunya, tak terkecuali ilmu.
Selain melalui WA, ceramah tersebut juga dibagikan melalui IGTV. Alhamdulillah,
saya yang malas mendownload voice note
pun bisa mendengarkan ceramah setiap harinya via IGTV.
Makin lama saya makin senang mentengin instagram. Di sini, selain saya bisa
menyimak ceramah khususnya selama Ramadan, biasanya saya kepo akun-akun urban farmer yang membangun pertanian di
lahan sempit mulai dari halaman rumah, teras, sampai rooftop. Tak kalah pentingnya, tiap saya butuh resep, biasanya saya
berkunjung ke cookpad atau ke IG. Apalagi
alasannya selain karena foto-foto yang menggiurkan bertebaran di feed IG!
Pastinya, yang sejak dulu saya lakukan di IG adalah mengamati akun-akun
fotografer terutama yang perangkatnya smartphone
untuk belajar alias ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Senang sekali ketika
mendapati akun coach fotografi yang mengulas hasil foto dan mengoreksi
kesalahan styling, lighting, dll. Lumayanlah, untuk
belajar buat yang bajet tipis macam saya, uhuk!
Menyimak Ceramah dan Mencari Hiburan
di Channel Youtube
Saya jarang ngoprek youtube karena keterbatasan kuota. Dulu, saat masih
di Semarang dan bisa akses internet jaringan fiber, saya bisa akses yuotube
kapan saja untuk mencari inspirasi atau sekadar nonton vlog. Sekarang, harus
mikir berkali-kali jika terlalu lama streaming.
Sekarang, youtube lebih banyak saya gunakan untuk mencari hiburan, baik
hiburan bagi abak-anak lewat nursery
rhime ataupun hiburan buat saya sendiri dengan nonton vlog gokil atau apa
saja yang bisa membuat hati terhibur.
Receh banget kan, tujuan saya nge-youtube. Padahal kalau ingin terhibur,
tinggal ke twitterland banyak sekali cuitan
yang bikin ngakak. Sayangnya kadang di sana banyak binatang diumbar, jadi
sesekali saja scrolling-nya.
Oh ya, terakhir saya akses youtube untuk menonton drama kolosal China, sesuatu
yang jarang saya lakukan. Gara-gara penasaran dengan salah satu drama China
karena banyak cuplikannya di Watch FB, akhirnya saya ‘lari’ ke youtube.
Kalau di youtube, saya biasanya ikut mendengarkan ceramah dari ustadz Adi
Hidayat, UAS, atau Ustadz Khalid Basalamah yang sering didengarkan oleh suami. Kadang
saya nebeng menyimak saja. Alasan milih channel tersebut karena beliau mumpuni
secara ilmu dan penjelasannya jelas.
Sebelum pandemi, saya juga sedang belajar Tahsin Metode Tilawaty. Sengaja
belajar Tilawaty karena di sekolah si Kakak menggunakan metode tersebut,
sementara saya dulu belajar menggunakan Qiro’ati dan Tahsin Ustadz Abdul Aziz
Abdurrauf. Ilmunya sama, hanya saja di Tilawaty sangat menekankan nada
tilawahnya, sehingga saya juga menyimak panduan tilawaty melalui youtube.
Saya masih mencari channel untuk belajar Bahasa Arab, nih, barangkali ada
diantara temans yang punya rekomendasi. Saya tunggu, ya!
Semoga bermanfaat,
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam