Selain Buah Salju, Ini Daftar Buah yang Identik dengan Bali
Baru-baru ini, buah salju khas Bedugul Bali viral di TikTok karena seorang food reviewer. Sudah pernah mencoba buah unik ini? jika belum, saat ke Bali Temans bisa membelinya untuk dinikmati dan dijadikan sebagai oleh-oleh saat kembali ke rumah. Sebenarnya, tak hanya buah unik ini saja yang identik dengan Bali. Temans mungkin sudah lebih dulu mengenal buah lainnya dibanding buah yang belum lama ini dijajakan di sepanjang jalan area tempat wisata Bedugul.
Inilah 6 Buah yang Identik dengan Bali selain Buah Salju
1. Salak Gula Pasir (Gusir)
Salak gula pasir atau yang dikenal dengan sebutan salak gusir ini adalah salak khas Bali dengan rasanya yang khas. Dulu kita lebih mengenal salak Bali dengan daging buah berwarna putih kekuningan, tebal, renyah dengan perpaduan rasa manis dan sepat. Hampir sama dengan salak Bali, salak gusir pun memiliki daging yang tebal dengan warna putih bersih, pangkal buahnya terkadang bersemu merah muda, biji buah yang bulat dan cenderung kecil, dengan rasa manis tanpa sepat sama sekali.
Apa bedanya dengan salak pondoh? Dilihat dari penampakan luarnya pun berbeda. Salak pondoh umumnya lancip dan ukurannya bisa besar, sedangkan salak gusir lebih bulat dengan ukuran kecil hingga sedang. Tekstur salak pondoh lebih liat dan dagingnya tipis dengan biji besar, sedangkan salak gusir sebaliknya, daging buah tebal, renyah, biji buah kecil. Rasa salak pondoh manis dengan perpaduan rasa masam, sementara salak gusir hanya terasa manis. Itulah sebabnya dinamakan salak gula pasir. Dalam 1 buah salak pondoh, umumnya berisi 3 siung salak dengan ukuran yang kurang lebih sama, sementara salak gusir kebanyakan berisi 3 siung buah berupa 1 siung ukuran besar dan 2 lainnya kecil.
Salak Gusir terbaik konon berasal dari Kabupaten Karangasem, Bali. Harganya pun cukupn tinggi. Namun saat ini, harganya cenderung lebih murah dibanding sebelum pandemi. Dulu, saya mengenal salak gusir dengan harga 35rb/kg dengan membeli di petani langsung dari Karangasem dan dengan syarat pembelian minimal 5 kg. Sekarang salak yang kebanyakan berisi 3 siung buah ini dijual di warung atau penjual buah keliling dengan harga mulai 10 – 20rb rupiah.
2. Jeruk Kintamani
Jika Temans menuju Danau Batur di Kintamani Kabupaten Bangli, di sepanjang jalan akan dijumpai kebun-kebun jeruk. Inilah kebun jeruk kha Bali, jeruk kintamani. Jeruk ini sebenarnya jenis jeruk siam/siem yang menjadi khas dataran tinggi di sekitar Danau batur.
3. Markisa
Sepertinya, markisa adalah buah yang sejak lama telah identik dengan Bali. Siapa nih, Temans yang ketika liburan ke Bali membawa pulang markisa dengan harumnya yang khas menyegarkan? Buah kaya vitamin C ini juga banyak terdapat di Bedugul, Ubud, dll. Markisa Bali umumnya isi buahnya berwarna putih dengan sedikit air, berbeda dengan markisa sejenis yang isinya kuning. Markisa kuning cenderung memiliki banyak air.
Markisa termasuk buah yang cukup awet sehingga aman jika dikirim ke luar kota/dijual secara online seperti halnya buah salju yang kini banyak diperjualbelikan di marketplace.
4. Strawberry
Serupa dengan markisa dan salak Bali, saat di daerah lain belum banyak strawberry, di Bedugul menjadi “barang wajib” untuk dibeli. Hingga saat ini, strawberry masih menjadi salah satu buah yang khas dari Bedugul. Banyak resto dan tempat wisata yang menawarkan wisata kebun strawberry di sana.
5. Anggur Hitam Lokal Bali
Percayakan Kamu jika anggur Bali dijajakan di sepanjang jalan sekitar Buleleng dengan harga 10 – 20 ribu rupiah? Tidak seperti buah anggur lokal yang dulu saya temukan di Jawa dengan rasanya yang sangat masam dan sepat, anggur hitam Bali ini lebih terasa manis. Rasa masam dan sepatnya tetap ada tetapi terasa manisnya sehingga masih bisa dinikmati tanpa diolah. Nah, karena rasa masamnya ini, buah anggur hitam juga cocok dijadikan sebagai tambahan rujak atau asinan buah.
6. Buah Wani
Buah Wani/mangga wani sangat mirip dengan mangga dan identik dengan buah kemang. Daging buahnya berwarna putih susu dengan aroma yang menyengat mirip durian. Jika masih muda, buahnya hampir tidak ada rasanya dan bisa dijadikan sebagai tambahan rujak buah. Saat matang, daging buahnya menjadi lunak seperti mangga namum sedikit lebih lunak. Rasa buah wani manis tanpa rasa masam. Namun sayang, buah ini sekarang cukup langka, tidak seperti buah-buahan lainnya yang mudah didapatkan di penjual buah khususnya di sekitar tempat wisata.
Bagaimana? Tertarik untuk menikmati aneka buah khususnya buah salju khas Bali dan wisata buah di Bali? Kuy, jadwalkan!
Semoga bermanfaat,
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam