Nyepi Bersamaan dengan Awal Ramadhan, Pengalaman Berkesan di Bali
Saat tengah mencari tahu kapan libur Nyepi, suami saya dan saya sendiri kaget mendapati perkiraan awal ramadan 2023 M/1444 H tepat di malam Nyepi tahun baru Saka 1945. Di mana berlaku aturan tidak boleh menyalakan penerangan.
Bagaimana nanti kita tarawih dan sahur, ya? Begitu yang kami pikirkan. Meski begitu, tetap saja kami penasaran bagaimana nantinya dan pasti akan menjadi pengalaman berharga. Menurut info dari teman-teman yang sudah lama tinggal di Bali, baru kali ini nyepi bertepatan dengan ramadhan. MasyaAllah...
Menjelang nyepi, seperti biasanya kami memastikan bahan makanan, gas, air minum, listrik, dll dalam kondisi aman.
Jangan sampai tiba-tiba token listrik bunyi "tulit-tulit" saat tidak bisa mengakses internet. Ya, seperti tahun-tahun sebelumnya, saat nyepi provider dan saluran TV akan dihentikan selama 24 jam terhitung sejak pukul 06.00 WITA pada 22 Maret 2023. Bagi yang punya saluran Wi-Fi boleh benapas lega karena biasanya tetap beroperasi seperti biasanya.
Dulu, saat belum memasang Wi-Fi di rumah, 24 jam tanpa TV dan internet itu menyenangkan. Kami bisa melakukan berbagai aktivitas bersama anak-anak di rumah: masak, makan bersama, membaca buku, crafting, dll. Sejak ada saluran internet, anak-anak lebih memilih YouTube, meskipun tetap kami batasi untuk tetap beraktivitas dengan teman-temannya.
Oh ya, seperti yang pernah saya ceritakan, berhubung lingkungan kami mayoritas beragama islam, biasanya saat nyepi, anak-anak masih diperbolehkan untuk bermain di halaman rumah dengan catatan tidak membuat keributan atau berteriak-teriak.
Masalahnya si Kakak dua itu sukanya main sepeda, skuter, atau kejar-kejaran dengan temannya sambil saling berteriak. Hmmm... akhirnya kami harus mengawasi dari teras supaya tidak kelewatan.
Orang tua tetap beraktivitas di dalam rumah atau sekadar keluar ke teras/halaman, tanpa wira-wiri ke sana ke mari.
Imbauan Pelaksanaan Nyepi 2023/Tahun Baru Saka 1945
Oh ya, beberapa hari menjelang Nyepi, muncul surat edaran dari pemerintah. Pemerintah mengeluarkan seruan atau imbauan tentang pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi 2023 melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: 422.3/15315/PK/BKPSDM tahun 2022. Imbauan ini berlaku bagi seluruh masyarakat Bali.
Adapun isi dari Imbauan Pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Bali 2023 adalah sebagai berikut:
1. Seluruh umat Hindu melaksanakan rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1945 meliputi: Malis. Pangerupukan, Sipeng (Catur Bratha Panyepian) dan Ngembak Geni dengan khusyuk sesuai pedoman PHDI Provinsi Bali dan MDA Provinsi Bali.
2. Penyedia jasa transportasi (darat, laut, dan udara) tidak diperbolehkan beroperasi selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, Rabu 22 Maret 2023 mulai pukul 06.00 Wita sampai dengan Kamis, 23 Maret 2023 pukul 06.00 Wita.
3. Lembaga Penyiaran Radio dan Televisi tidak diperkenankan untuk melakukan siaran selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, Rabu, 22 Maret 2023 mulai pukul 06.00 Wita sampai dengan Kamis, 23 Maret 2023 pukul 06.00 Wita.
4. Provider (penyedia) jasa seluler dan IPTV diminta untuk mematikan data seluler/internet selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, Rabu, 22 Maret 2023 mulai pukul 06.00 Wita sampai dengan Kamis, 23 Maret 2023 pukul 06.00 Wita.
5. Masyarakat tidak diperbolehkan menyalakan petasan/mercon, pengeras suara, bunyi-bunyian, lampu pencrangan dan sejenisnya yang sifatnya mengganggu kesucian Hari Suci Nyepi dan membahayakan ketertiban umum.
6. Usaha penyedia jasa akomodasi dan penyedia jasa hiburan yang ada di Bali tidak diperbolehkan mempromosikan usahanya dengan branding Hari Suci Nyepi.
7. Dikarenakan Hari Suci Nyepi bertepatan dengan hari pertama bulan Ramadhan 1444 Hijriyah pada tanggal 22 Maret 2023 maka: Umat Hindu melaksanakan Catur Bratha Penyepian dengan khidmat dan khusyuk. Umat Islam Melaksanakan Sholat Tarawih di rumah masing-masing atau Rumah Ibadah terdekat dengan berjalan kaki, tidak menggunakan pengeras suara dan dengan menggunakan lampu penerangan yang terbatas.
8. Umat lain diimbau untuk melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.
9. Prajuru Desa Adat, Pecalang, Linmas dan Aparat Desa/Kelurahan, beranggung jawab mengamankan rangkaian Hari Suci Nyepi di wilayahnya masing-masing, berkoordinasi dengan Aparat Keamanan terkait. Umat lainnya wajib menjaga dan menghormati kesucian Hari Suci Nyepi.
10. Majelis-majelis Agama dan Lembaga Sosial Keagamaan serta instansi terkait diminta untuk menyosialisasikan seruan ini kepada selurul umat beragama di Bali.
11. Semua Umat beragama diimbau untuk melaksanakan peribadatan wajib dengan menaati protokol kesehatan.
Sesuai dengan imbauan poin 7, umat islam boleh melaksanakan shalat tarawih di masjid dengan berjalan kaki untuk menuju masjid terdekat. Kami memilih untuk tarawih di rumah.
Beberapa hari sebelumnya, saat tarhib ramadhan/megengan/munggahan, tokoh muslim yang memberikan sambutan juga mengingatkan akan hal ini. Ikuti aturan saja, tidak usah ngeyel. Tarawih boleh dilakukan di rumah baik sendiri maupun berjamaah.
credit: Zulrachmad Lonthor |
Malam Nyepi = 1 Ramadhan 1444 H
"Kalau internet dimatikan, bagaimana kita dapat info hasil sidang isbat, ya? Kalau TV kan pasti mati juga," kata teman saya beberapa hari menjelang Nyepi.
"InsyaAllah hampir pasti bareng, ntar kalau belum dapat info, SMS aja," jawabku.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap menjelang nyepi kami menyiapkan berbagai macam hal terutama makanan dan urusan dapur lainnya untuk beberapa hari ke depan. Biasanya, pedagang di pasar pun libur minimal 2 hari, jadi meskipun ada warung yang buka tapi stok sayur, tahu/tempe sedikit atau habis.
Maka kami pun menyiapkan segala sesuatu yang perlu termasuk dengan kemungkinan masuk 1 Ramadhan di malam Nyepi.
Lubang-lubang ventilasi kami tutup, kamar juga ditutup dengan kain agar bisa menyalakan lampu di 1 kamar terutama sebelum anak-anak tidur.
Kurang lebih jam 9 malam saya baru cek keputusan sidang isbat lalu segera melaksanakan shalat tarawih. Sayang, tidak bisa berjamaah dengan suami karena si Kecil berkali-kali terbangun.
Kami shalat dalam kegelapan. Bahkan ketika membuka pintu rumah pun, hampir tak ada cahaya yang masuk.
Oh ya, saat itu sebenarnya saya tak sabar untuk bisa keluar dan melihat langit bertabur bintang, sesuatu yang belum pernah bisa saya nikmati saat nyepi. Qadarulllah, selama saya di Bali, tiap nyepi selalu mendung. Baru kali ini benar-benar cerah bahkan udara cenderung panas.
Jam 10 malam akhirnya bisa keluar menikmati pemandangan langit yang sangat memukau, MasyaAllah. Sayang, tidak bisa saya abadikan dengan kamera HP, karena belum belajar bagaimana memotret milky way.
Saat sahur, kami menyalakan lampu di ruang tamu _karena lubang ventilasi juga sudah kami tutup_ sekadar untuk makan sahur. Setelah itu dimatikan lagi sampai pagi dan bisa beraktivitas seperti biasa karena nyepi sudah usai.
Wisata ke Bali saat Nyepi
Banyak orang yang penasaran dengan suasana Nyepi di Bali. Boleh juga lho, untuk mencoba pengalaman ini. Karena sebelum nyepi banyak kegiatan budaya/agama yang bisa dilihat oleh masyarakat umum seperti melasti dan pawai ogoh-ogoh.
Tertarik untuk mencobanya juga?
Semoga bermanfaat,
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam