Mengapa Memilih Rental Mobil
Perihal Mobil Rental
Saya pernah tergelitik membaca komentar di grup FB, tentang orang yang sedang cari mobil rental tapi cari yang paling ekonomis. Tak sedikit yang komen "nggak usah gengsi, naik kendaraan umum kalau cari yang murah," "dana sedikit nggak usah gaya," dan komentar-komentar senada itu lah, yang menganggap si pembuat status ngejar gengsi.
Hei! Coba lihat dari sisi yang lain, ya. Jangan samakan setiap hal dengan dirimu-sendiri. Kalau dirimu rental mobil demi gengsi, belum tentu orang lain juga sama.
Saya cerita diri-sendiri karena beberapa kali mengalami. Saya memilih rental mobil karena justru lebih ekonomis dan praktis dibanding saya naik kendaraan umum atau taksi online.
Alasan Memilih Rental Mobil
1. Ekonomis
Waktu masih pandemi, tapi sudah mulai mereda, ada acara dengan teman-teman di daerah Jimbaran. Biasanya, ke mana-mana kalau tidak bonceng suami, saya naik go-car atau naik bus. Tergantung situasi dan kondisi, kalau dekat saja, cukup jalan kaki.
Berhubung acara di Jimbaran, kalau mau naik motor ber-5 dengan bayi, rasanya riskan. Coba cek tarif gocar, ternyata sekali jalan sudah 125 ribu, bukan saat ramai. Artinya, kalau ramai pasti tarifnya naik. Bolak-balik sudah minimal 250 ribu.
Saya segera cari info rental mobil ke kenalan, dan tarifnya ternyata cukup murah, 175 ribu untuk rental Avanza selama 24 jam. Lumayan banget lah, buat keliling angkut keluarga dan jalan-jalan dulu sebelum ke acara. Dengan biaya kurang lebih 275 ribu sudah bisa seharian ke mana-mana. Iya sih, belum termasuk biaya makan dan jajan, tapi kalau naik angkutan lain pun bakal tetap kena biaya-biaya lainnya.
Sebenarnya, ketika sudah memiliki anak 3, tak jarang kami membahas bagaimana memiliki mobil. Peluang untuk dapat pinjaman soft loan non ribawi pun ada. Namun lagi-lagi kami belum berani untuk nekat dan mengambil risiko itu. Kami sangat sadar bahwa memiliki mobil itu, tak hanya urusan bisa membeli unit mobil tapi juga bagaimana merawat dan membayar pajak rutin tiap tahun.
Pengalaman sewaktu bapak mertua punya mobil second, selain biaya rutin yang cukup menguras kantong, rasanya waktu setahun sangat cepat berlalu. Tahu-tahu sudah harus bayar pajak lagi.
Jujur, pernah mau nekat, tapi setelah dipikir-pikir lagi, jika bisa beli mobil tapi jarang dipakai artinya belum se-urgent itu untuk memiliki. Menggunakan angkutan umum, taksi online, dan rental mobil jadi solusi tepat.
2. Praktis untuk Berkeliling ke Rumah Saudara
Sama halnya saat mudik Semarang-Wonosobo. Sejak mobil mertua dijual karena nggak ada yang pakai, kalau mudik pilih rental mobil. Alasannya juga sama, demi kepraktisan dan malah lebih ekonomis. Apalagi ada kenalan yang rentalin mobil harga miring di Semarang.
Ko bisa, rental mobil lebih ekonomis? Iyes! Karena suami nyetir sendiri, otomatis memangkas biaya driver. Kalau waktunya pas dengan keluarga adik di Semarang, kami juga bisa patungan biar makin hemat.
Coba kalau naik bus atau travel, minimal pesan 4 kursi. Saat musim mudik lebaran, harga naik drastis bukan? Belum lagi biaya taksi dari rumah menuju pool/terminal, dan dari pool menuju rumah di kampung. FYI, rumahku cukup jauh dan tidak ada akses angkutan umum yang sampai desa selain ojek (atau nyambung angkot-ojek). Yakali bawa koper dan barang-barang banyak, berlima, mau naik ojek. Naik taksi memang pilihan paling tepat.
Sudah gitu, kalau mudik, agendanya biasanya keliling rumah saudara. Karena jarang pulang, sekalinya pulang diusahakan untuk silaturahmi. Motor di rumah bapak cuma ada 1, nggak bisa dong pergi sekeluarga. Belum lagi, di Wonosobo itu sering banget hujan, jadi nggak praktis kan kalau harus nunggu hujan reda dulu. Padahal waktu mudik biasanya sangat terbatas, maksimal 10 hari PP Denpasar-Semarang-Wonosobo-Denpasar.
Kalau dulu ada yang bilang saya sombong tiap mudik bawa mobil, asli saya cuma bisa ketawa. Sombong dari mananya, rental mobil dituduh sombong dan gengsi. Wkwkwkwk.
Pasti ada aja sih, orang yang memang gengsi dan sombong, tapi pliiss, jangan samakan semua orang begitu.
Kalau masih memungkinkan, mudik motoran juga ayo aja. Dulu waktu anak masih 1, beberapa kali juga mudik motoran, bawa koper sampai besi tambahan di belakang motor somplak, kehujanan deras di daerah Sukorejo, kabut di Sigedang, seru pokoke. Sekarang sudah ada anak 3 masa mau mudik motoran juga 😁😁
Makanya saya selalu berdoa punya rumah impian sama mobil yang bagus dan nyaman. Biar kalau mudik nggak pusing mikirin hunting tiket murah, ngepasin jadwal kereta, cari rentalan, dll.
Selama belum punya mobil, semoga selalu ada rental mobil ekonomis yang bisa kumanfaatkan 🤭🤭🤭
Semoga orang-orang yang menuduh para mudiker tiap mudik bawa mobil bukan milik sendiri, demi gengsi, dibukakan hatinya untuk tidak asal tuduh. Buat yang memang sengaja mau sombong dan pamer, semoga tersadar juga, meskipun itu bukan urusan saya. Hahaha.
Dahlah! Panjang amat curhat.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam