Food Experience: Kuliner Hot Plate Pepper Lunch
Assalamualaikum,
Siapa nih yang favoritnya makan di Pepper Lunch?
Sebenarnya, sudah lama saya penasaran banget dengan menu dan pengalaman makan di Pepper Lunch. Awalnya tahu resto ini dari postingan seorang teman blogger. Beliau membuat video sedang "memasak" menunya sendiri di atas hot plate. Nasi, telur, potongan daging sapi, dan sayuran yang masih mentah diaduk-aduk sampai bisa dimakan. Wah, seru! Sepertinya enak, nih! Apalagi sudah ada sertifikat halal MUI-nya. Batinku waktu itu, sambil menelan ludah.
Suatu hari saat tengah mencari sepatu kerja suami, beliau menawarkan untuk makan siang di mall. Kebetulan lewat Pepper Lunch, auto ngiler pengen ke sana. Tapi begitu lihat harganya (ada banner yang dipasang di pinggir jalan dan bukan di depan pintu masuknya), saya bilang nggak jadi aja, kemahalan buat kantong kita. Hihi. Tapi bayangan menu-menunya masih main-main aja di kepala.
Makan Siang di Icon Mall
Beberapa waktu yang lalu, saat suami libur di akhir pekan, anak-anak merengek untuk jalan-jalan. Akhirnya kami memutuskan untuk ke Icon Mall karena bisa dijangkau dengan naik bus (anak-anak suka sekali naik bus) dan ada akses langsung ke pantai Sanur (Kakak H kangen main ke pantai).
Setelah muterin mall dan puas lihat sana-sini, anak-anak bilang lapar, pengen makan. Kami pun menuju lantai yang banyak restonya. Sempat mau milih MM Juice karena sudah beberapa kali ke sana dan sudah tahu harga dan menunya, sayangnya sedang full. Memang jam makan siang sih, jadi hampir semua resto dipadati pengunjung.
Akhirnya pilihan jatuh pada Pepper Lunch setelah Ayah tanya lagi Bunda pengen makan apa.
"Tapi harganya mahal, lho!" Kataku memastikan.
"Iya, nggak apa-apa, sesekali aja, jangan sering-sering,"
"Siap, Boss!"
Nah, beliau dulunya suka kagetan lihat harga-harga, setelah kerja di bandara, udah nggak kagetan lagi tapi masih tahu diri mana yang bisa kami afford dan mana yang harus di-skip aja.
Menu yang Dicoba di Pepper Lunch
Jujur, bingung banget waktu mau pesan, mau pilih menu apa. Yang jelas pengennya makan yang daging sapi. Eh, lihat ada yang promo, yaudahlah akhirnya ambil 1 menu yang promo, Kobashii spice beef sudah termasuk minum lemon tea iced. Untuk anak-anak pesannya Spaghetti Aglio Olio dengan topping beef juga. Si Ayah nyoba menu yang paling simpel, yang veggie, jadi nggak ada protein hewaninya. Kata beliau, macam makan nasi pecel. Wkwkwkwk. Si Kecil yang masih belum bisa makan 1 porsi, kami pesankan french fries.
Kobashii Spice Beef
Kobashii spice beef ini jadi favorit sih. Isinya ada nasi, sayuran (jagung pipil, tauge, dan baby buncis), US beef slices, dan bumbu aromatik dan ada sensasi pedasnya.
Kalau info dari Pepper Lunch, menu ini adalah perpaduan bumbu Jepang dan Indonesia. Pantesan, saat masuk mulut, aroma yang paling terasa adalah aroma sereh, seperti yang khas di Mie Aceh dan Makanan khas Bali.
Berhubung baru pertama kali makan di sini, tentu saja kami sharing makanan, coba sana-sini. Kesimpulannya, yang paling sesuai sama lidah adalah si Kobashii Spice Beef ini. Kalau untuk Aglio Olio dan Veggie Rice Pepper-nya, B aja. Tentunya ini menurut selera kami ya, tentunya selera tiap orang berbeda.
Kesan Makan di Pepper Lunch Icon Mall Bali
"Bun, kapan-kapan ke sini lagi, ya!" Kata Kakak H saat spaghetti di piringnya belum habis. Saya hanya berpandangan dan senyum penuh arti ke suami.
"Kenapa Kak? Enak ya makanannya?"
"Iya, enak banget tuh yang dipesan Bunda. Pedas sih, tapi enak ya Bun. Dagingnya lembut, aku juga mau sayurnya kecuali buncis. Trus seru, kaya masak sendiri..." Kata si Kakak.
Anak ini memang senang sekali bereksperimen di dapur. Jadi, makan di hot plate dari terlihat bahannya masih mentah sampai bisa dimakan, bagi mereka adalah pengalaman luar biasa.
"Belum tahu ya Kak kapan kita bisa kek gini lagi. Harganya cukup mahal soalnya."
"Oh, gitu. Ya pokoknya kapan-kapan deh, terserah Bunda," jawabnya lagi.
"OK deh, doakan Ayah sama Bunda rezekinya lancar terus, berlimpah, biar bisa sering nyenengin kalian."
"Aamiin..."
Selain pengalaman makannya yang seru, pelayanan di sini juga oke banget. Saat kami akan memesan, ada yang mencarikan kursi dan ngasih nomor reservasi. Kebetulan waktu itu ramai dan antre-nya cukup lama. Selesai memesan, pengunjung makin ramai. Rupanya, meja dengan nomor reservasi kami sudah ada yang menempati. Kami pun celingak-celinguk berniat mencari meja lain, tapi kasir resto langsung memanggil temannya yang gercep meminta pengunjung pindah tempat. Akhirnya kami pun tetap bisa duduk di kursi yang sudah kami pilih sebelumnya.
Saat penyajian pun karyawannya menjelaskan bagaimana caranya dan bumbu cair/saus apa saja yang tersedia di meja.
Alhamdulillah, food experience yang cukup menarik buat kami. Biasanya penyajian pakai hot plate di Warong Steak sekadar untuk menjaga makanan lebih lama panasnya, tapi kalau di Pepper Lunch beneran buat bikin makanannya matang.
Oh ya, aroma yang menguar saat di dalam resto juga bikin lapar. Tiap ada pesanan sampai ke meja, aromanya enak banget.
Seperti kata Kakak H, pengen kapan-kapan ke Pepper Lunch. Tapi secara umum memang harga di resto ini melebihi budget kami. Cukup lah ya, sekadar biar nggak penasaran dan punya pengalaman pernah makan di sini (Hihi. Norak ya.. biarin deh. Ups).
Temans ada yang favoritnya ke Pepper Lunch? Sharing yuk.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Pepper Lunch Bali:
1. Mall Beachwalk Level 2
2. Trans Studio Mall Level 1
3. Living World Mall LG
4. Icon Mall Level 1
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam