Satu Dasawarsa Perjalanan Ngeblog di Rumah Digital IstanArina
Sebelas tahun yang lalu, seorang ibu muda mulai mengalami tanda-tanda baby blues_meski pada saat itu ia tak menyadarinya. Banyak hal yang membuatnya mengalami syndrome tersebut. Perasaan bersalah pada suaminya karena berakhir tak bisa melahirkan secara normal sedangkan dana yang disiapkan untuk melahirkan hanya cukup untuk bersalin di bidan terdekat, kaget dengan ritme menjadi ibu baru dengan suami hal asing seputar bayi dan bekas luka sesar, juga minder karena berkali-kali diejek belum sempurna menjadi ibu karena belum melahirkan normal, semuanya berkecamuk di kepalanya.
Sembari menahan nyeri bekas operasi, mastitis karena bayi belum pandai menyusui, kerapkali ia hanya bisa menangis saat bayinya meraung kencang bahkan di tengah malam.
Dua bulan berlalu setelah lahir anak pertamanya, barulah perlahan mulai bisa beradaptasi dengan segala roller coaster pasangan muda yang baru dikaruniai anak pertama.
"Mau nulis lagi? Biar ngurangin stres," tanya suaminya saat itu.
"Iya, tapi bisanya nulis juga cuma sebentar, laptop dibawa kerja. Gimana, dong?”
Kerapkali ia ingin menulis lagi, meluapkan segala kecamuk hati dan otaknya, tapi terkendala dengan gawai. Saat itu ia belum memiliki ponsel pintar yang bisa digunakan untuk mengetik. Laptop pun bergantian dengan suaminya karena laptop lama telah rusak. Belum lagi harus siap sedia untuk "berlari" ketika bayi "memanggil".
Tepat di tanggal pernikahan mereka, suaminya pulang membawa tab sederhana yang cukup untuk mengetik, edit foto, posting tulisan di blog, medsos, dan aplikasi pesan. Sebuah hadiah pernikahan pertama yang istimewa, yang menjadi titik poin hingga ia menjadi saat ini.
Perlahan ia mulai menulis kembali, mengikuti event lomba menulis di FB, dan mencari komunitas ibu-ibu penulis di Semarang. Di komunitas ini lah ia menemukan sahabat baru, ibu-ibu dan kaum perempuan yang punya kesamaan hobi: menulis. Ia pun memulai kembali menulis di blog yang pernah ia buat saat masih di bangku kuliah. Rasa yang ia luapkan lewat tulisan, bisa mengobati hatinya. Perlahan ia juga bisa menyingkirkan rasa mindernya, menemukan kepercayaan diri untuk berbagi tulisan di blog.
Ibu itu adalah aku, dan bayi itu tepat berusia 11 tahun, hari ini.
![]() |
Pertama kali ikut kopdar ibu penulis Semarang |
10 Tahun IstanArina, Rumah Digital Ibu Anak Tiga
Bisa dibilang, saya mulai lebih serius mengelola blog adalah sejak membeli domain dotcom 10 tahun yang lalu. Sejak itu, saya dengan bangga menyebut diri saya seorang mom blogger. Ajaibnya, sampai hari ini saya masih bertahan mengelola blog ini, meskipun tak se-intens dulu. Produktivitas berkurang karena ada hal lain yang lebih diprioritaskan. Namun menulis dan berbagi di blog tetap menjadi hal yang menyenangkan bagiku.
Kutemukan Bahagia Selama 10 Tahun Menjadi Narablog
Salah satu berkah yang kudapatkan ketika menjadi seorang blogger adalah bisa “mengobati diri-sendiri” (baca: self healing) dengan menulis dan berbagi tulisan. Tentunya tetap dengan menyaring apa yang akan di-sharing. Ada banyak hal lain juga yang kulalui dan kudapatkan selama perjalanan 10 tahun ngeblog. Ya, sejak tahun 2015 hingga tahun 2025.
Saling Mendukung di Komunitas
Hal yang kusyukuri, komunitas yang kuikuti selalu menularkan positive vibes. Maka saya pun tak ragu ketika pindah dari Semarang ke Bali, saya mencari komunitas ibu-ibu blogger. Kami pun dipertemukan dalam kegiatan yang diadakan oleh komunitas blogger. Senang, karena baru pertama kali bertemu tapi seperti teman yang lama tak bersua.
Saya pun tetap menjadi anggota komunitas blogger Gandjel Rel (GR), karena KTP saya masih KTP Semarang, hahahaha. Begitulah. GR adalah komunitas blogger pertama yang saya ikuti. Di sini lah saya tumbuh menjadi blogger, belajar dari para senior mulai dari hal yang paling dasar. Kadung tresno, meski berjauhan jarak, hati tetap dekat. Ceilah!
Senangnya lagi, terkadang saya bisa silaturahmi dengan teman-teman blogger yang sedang liburan ke Bali. Seneng banget lho, yang biasanya berjauhan dan hanya berinteraksi lewat media sosial dan blog, lalu dipertemukan di dunia nyata. MasyaAllah… nambah saudara.
![]() |
Event bersama GR |
![]() |
Kenangan ultah GR ke-3 |
Tulisan yang Bermanfaat untuk Orang Lain
Saya yakin setiap narablog atau penulis akan merasa bertambah energinya ketika tulisan yang dibaca oleh orang lain menjadi sumber inspirasi atau bisa diambil manfaatnya. Saya pun demikian, meskipun sebenarnya hal kecil, tapi ketika orang menanggapi positif kisah saya melalui persalinan VBAC (pesalinan normal setelah sebelumnya pernah operasi sesar) saya bersyukur pernah menuliskan kisah itu dan membaginya di blog. Begitu juga ketika saya menuliskan tentang Buah Salju khas Bali, membuat ulasan kasur Inthebox, ulasan resto hotel halal di Bali, mengulas chopper Mitochiba, dll.
Setidaknya, di antara tulisan ‘kentang’ di blog yang isinya sekadar curhat, ada tulisan-tulisan yang saya tulis dengan sepenuh hati dengan niat untuk memberi manfaat ke banyak orang. Semoga tulisan tersebut menemukan pembacanya dan sesuai dengan niat saya, memberi manfaat bagi mereka. Aamiin.
Terkadang ada yang meninggalkan pesan di blog atau medsos karena mendapat insight dari blog saya. Inilah yang seringkali menjadi pelecut saat saya malas menulis atau mencari-cari alasan untuk menunda menulis. Agar apa yang saya share melalui blog bisa memberi manfaat luas, tidak hanya menjadi “penghuni” memori HP dan laptop.
Bonus Materi dan Hadiah Lomba, Penolong di Masa Sulit
Saya masih ingat betul, tahun 2016 saya dapat hadiah HP ASUS dari lomba blog yang diadakan oleh Gandjel Rel X ASUS. Saat itu, saya membatin kalau dapat hadiah HP bakal dipakai sama adik untuk bisnis craft. Rupanya, doaku didengar oleh Allah. Saya memenangkan hadiah HP dan akhirnya adik saya punya HP yang support untuk jualan online. Meksipun saat itu ia memilih HP lama saya, bukan HP baru hadiah lomba.
Lalu di awal tahun 2017, saat sedang hamil anak kedua, suami keluar dari pekerjaannya dan membuka usaha warung es degan. Pendapatan kami otomatis berbeda dari bulan-bulan sebelumnya, padahal harus melakukan persiapan untuk melahirkan juga. Namanya rezeki sudah diatur porsinya, ketika satu pintu tertutup maka pintu lainnya terbuka. Penghasilan utama suami berkurang, pendapatan dari side job-nya membuka jasa terjemahan tersumpah mendadak melonjak. Saya pun demikian, job event dan tulisan mendadak berdatangan melebihi ekspektasi.
Jungkir Balik dengan Tetek Bengek DA-PA-SEO
Ada masanya, saya merasa minder karena tidak tahu apa itu Domain authority (DA), page authority (PA), search engine optimization (SEO), dll. Saya pun mencari tahu lewat teman blogger dan kelas-kelas yang diadakan blogger senior atau ahli SEO. Saat itu, rasanya ingin mengejar DA tinggi supaya lebih berpeluang dapat job. Namun DA blog saya masih di situ-situ aja, nggak naik seperti yang saya harapkan. And yes, rasanya sampai frustrasi karena “iri” melihat teman-teman yang blog-nya keren-keren luar biasa dan sering dapat job lewat blog-nya.
Sekarang saya jauh lebih selow, sebagaimana saat itu blog bisa menjadi jalan saya mendapat rezeki, saat ini saya pun yakin Allah telah menakar rezeki saya dengan baik. Saya tetap mengelola blog ini, jika memang masih rezeki untuk mendapatkan penghasilan, maka Allah akan mendatangkannya. Semua itu hanyalah bonus, bukan tujuan utama. Tujuan utama saya tetap menulis dan berbagi, memberi manfaat, dan curhat ben rak ngganjel (biar tidak mengganjal_di hati), seperti tag-line Blogger Gandjel Rel.
Saya tak lagi terlalu ambil pusing dengan segala hal teknis (sebenarnya memang karena kurang waktu untuk ini). Saya menulis untuk bersenang-senang. Ada kalanya saya curhat seperti saya bercerita di depan orang lain, ada kalanya saya menulis menggunakan teknis SEO.
Tentunya, setiap proses ada suka dan dukanya, hal alamiah yang pasti akan dilewati. Namun tak perlu saya ceritakan susah-susahnya, karena memang nggak sesusah itu juga, hehe. Sing penting hepi, tho!
11 Tahun Lebih Bersama "Lupita"
Lupita, si Laptop Putih Tercinta adalah laptop ASUS pertama yang kupunya, hadiah dari bapak mertua karena beliau tahu menantunya ini butuh laptop untuk menulis dan jualan online. Namun setelah laptop suami saya rusak, si Lupita-lah yang menemaninya kerja sehingga harus “rebutan” tiap mau pakai. Dia telah melewati berbagai rintangan. And yes, perjalanan ngeblog saya juga ada andil besar darinya.
Pernah terjatuh dari motor saat dibawa kerja ke lapangan oleh suami, charger aslinya rusak karena kabelnya dimakan tikus, dibawa terbang boyongan ke Bali lalu LCD-nya rusak dan harus diganti, kemudian charger-nya kembali rusak. Terakhir, tiba-tiba mati karena ada part-nya yang rusak. Alhamdulillah bisa terselamatkan setelah ganti SSD. Hebatnya, si ASUS Lupita ini masih bertahan sampai sekarang, termasuk untuk menulis perjalanan 10 tahun saya ngeblog ini. Saya bahkan tak ingat lagi serinya, lho.
Pengalaman memiliki laptop ASUS yang super bakoh ini membuat saya sebegitunya mendambakan laptop ASUS. Terlebih ASUS rajin sekali mengeluarkan seri terbaru dengan inovasi mutakhir sesuai perkembangan teknologi, dan laptop adalah alat temput utama buat seorang blogger.
Dukungan ASUS terhadap Perjalanan Komunitas Blogger
Sejak tahun 2015, ASUS telah memberikan dukungan besar terhadap perjalanan komunitas blogger di Indonesia dengan mengadakan berbagai event online maupun offline. Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, hadiah lomba blog yang “moncer” pertama buat saya adalah hadiah HP ASUS dari lomba blog “Jepret Kuliner Nusantara dengan Smartphone”. ASUS juga rutin mengadakan lomba dengan hadiah laptop. Salah satu pelecut bagi blogger untuk terus menulis dengan apik.
Laptop Idamanku: ASUS Vivobook S14 OLED
Setelah tinggal di Bali, saya pun beberapa kali mengikuti gathering media dan blogger yang diadakan oleh ASUS saat roadshow launching produk baru. Senang banget saat ada event seperti ini karena bisa kopdar dengan teman blogger yang jarang sekali bertemu. Selain itu, juga jadi tambah informasi seputar laptop dan teknologi terbarunya.
Belum lama ini, saya naksir berat dengan laptop ASUS S14 OLED setelah mengikuti gathering ASUS di Bali. Sampai terbayang-bayang kalau punya laptop baru ini, mungkin aktvitas di rumah jadi lebih baik. Suami saya butuh untuk kerja dengan sesekali aktivitas teleconference seperti zoom meeting, saya butuh untuk ngeblog dan edit foto/video, anak saya butuh untuk kelas online, praktik pelajaran TIK, dan belajar desain grafis.
![]() |
ASUS Vivobook S14 OLED idamanku |
Alasan ASUS Vivobook S14 OLED Menjadi Laptop Idamanku
Laptop Bersama di Rumah
Kebutuhan 3 orang di rumah saya semuanya masih dalam tataran kebutuhan middle range (Next level AI for medium AI User). Beberapa aplikasi yang saya gunakan memang membutuhkan laptop yang powerful, sesuai dengan performa ASUS Vivobook S 14 OLED. ASUS Vivobook S 14 OLED (S5406) ataupun Vivobook S 14 OLED (M5406). Kedua laptop ini diperkuat oleh prosesor hingga Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H atau pun AMD Ryzen™ 7 8840HS dengan TDP yang lebih tinggi yakni hingga 50W. Produk ini juga sudah dipasarkan di harga mulai dari Rp15.799.000. di jajaran laptop ASUS AI, memang laptop ini yang paling affordable.
Kinerja laptop AI bakal lebih prima karena adanya NPU. Neutral Processing Unit (NPU) adalah jenis prosesor khusus yang dirancang untuk mempercepat pemrosesan algoritma kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning). Kalau sudah pakai NPU, dijamin kinerja bakal makin optimal. Untuk rendering atau task berat, akan lebih cepat selesai di laptop NPU.
The Most Powerful and Compact AI Laptop
Vivobook S14 OLED. Dengan berat hanya 1,3 kg dan ketebalan 1,39 cm, ringan dan tipis untuk dibawa pergi. Masuk tas kerja atau ransel. Sebagai pengurus beberapa organisasi dan dituntut untuk mobile, seringkali harus membawa laptop untuk keperluan kegiatan di luar. Tentunya, saya butuh laptop yang compact. Lebih keren lagi karena bisa dimiringkan sampai 180°. Aman buat dibawa dan digunakan saat berada di lapangan.
Tampilan desainnya canggih dengan metal look. Dua warna pilhan yaitu Mist Blue dan Neutral Black. Keduanya warna yang soft dan cocok dipakai oleh siapa saja. Kalau saya naksir yang warna hitam.
Buat teleconference macam zoom meeting pun bakal oke banget karena adanya Next-level AI Noise-canceling Audio Technology. Untuk memberikan pengalaman kerja jarak jauh dan konferensi video yang luar biasa, laptop ini sudah dilengkapi dengan Teknologi Peredam Kebisingan AI. Teknologi ini membantu menyaring kebisingan sekitar untuk kualitas panggilan konferensi grup yang optimal. Kakak dan Ayah nggak terganggu lagi saat sedang zoom meeting kerja dan kelas online tapi ada adik-adiknya yang ikut rempong di sekitarnya.
Saat melakukan teleconference juga makin mudah Karena ASUS sudah memastikan untuk memberikan pengalaman panggilan video terbaik dengan kamera ASUS AiSense. Kamera dengan Windows Studio Effects ini memastikan pengguna untuk selalu tampil terbaik selama konferensi virtual. saya yakin sekarang ini hampir setiap orang membutuhkan gawai untuk keperluan semacam ini.
ASUS AiSense Camera with Windows Studio Effects ini memiiki 4 fungsi yaitu: pertama, Background Blur, untuk mengaburkan latar belakang saat teleconference. Privasi jadi lebih terjaga karena bagian belakang tidak terekam jelas saat melakukan panggilan.
Kedua, Eye Contact Correction, yang secara otomatis mendeteksi gerakan mata agar pandangan tampak selalu sedang melihat ke kamera. Ketiga, ASUS 3DNR yaitu Teknologi ASUS 3D Noise Reduction untuk meningkatkan kejernihan gambar. Keempat, Automatic Framing, yang secara otomatis mendeteksi dan mengikuti gerakan pengguna. Saat harus presentasi sambil berdiri, nggak takut lagi bakal out of frame. Makin leluasa saat sedang melakukan presentasi online.
Keyboard dan touchpad-nya juga unik banget, dilengkapi dengan Single-zone RGB Backlight yang memungkinkan pengguna buat mengganti warna backlight keyboard sesuai dengan warna favorit masing-masing. Saya penyuka warna biru. Kalau kamu?
Untuk konektivitas, laptop ini juga sudah lengkap banget. Sudah punya USB 3.2 Gen 1 Type-A, HDMI 2.1 TMDS, ThunderboltTM 4 USB-C® / USB 4.0 Gen Type-C, MicroSD card reader, dan Audio combo jack. Baterainya juga kapasitas tinggi yang bisa bertahan hingga 16+jam dengan teknologi fast charging sehingga mudah untuk recharge.
Lebih senang lagi karena Vivobook S 14 OLED sudah dibekali dengan layar ASUS Lumina OLED. Layar OLED ASUS Lumina lebih akurat, lebih adaptif, dan lebih andal dibandingkan layar OLED lainnya. Penderita mata minus akan lebih cocok menggunakan layar ini. Cahaya biru yang lebih rendah lebih aman buat mata dan bikin kualitas tidur lebih baik. Biasanya setelah cukup lama di depan layar, tidur jadi lebih sulit karena masih terkena pengaruh cahaya biru, nah kalau pakai laptop ini bakal lebih nyaman.
Dengan up to 60Hz Refresh rate, up to 89% Screen-to-body ratio Aspect bikin pengalaman menonton kita makin nyaman. Buat main games atau nonton video jadi lebih atraktif. Menyenangkan banget, ya!
Namanya laptop AI, pastinya sudah didukung dengan perangkat artificial intelligence (AI) . Laptop Vivobook S14 OLED dibekali dengan operasi Windows 11 yang sudah sepaket dengan dengan Ms. Copilot for Windows. AI ini memungkinkan kita untuk mendapatkan wawasan segar, mengeksplorasi keterampilan baru, berkreasi dengan mudah, dan menghemat waktu yang berharga.
Yang tak kalah penting, sudah dilengkapi juga dengan ASUS IceCool Thermal technology. Teknologi pendingin yang bikin laptop tetap stay cool meskipun dipakai dalam jangka waktu lama atau task yang berat. Masih banyak lagi fitur tambahan dan teknologi mutakhir di dalam laptop ini.
Gimana, Temans? Sependapat dengan saya kalau laptop ASUS Vivobook S14 OLED ini layak banget untuk dimiliki dan dijadikan laptop idaman?
Selama 10 tahun terakhir, ASUS telah memberikan banyak kontribusi bagi blogger Indonesia pada umumnya dan komunitas blogger khususnya. Saya secara pribadi juga mengucapkan terima kasih karena seringkali adanya lomba blog yang diadakan oleh ASUS bikin semangat nulis saya membara lagi.
Last but not least, _meskipun terlambat_ saya mengucapkan slamat ulang tahun ke-10 untuk Komunitas Blogger Gandjel Rel yang selama 10 tahun telah menjadi tempat saya bernaung dan belajar banyak hal. Terima kasih atas ilmu dan bimbingan dari para founder dan senior, terima kasih atas persaudaraan yang indah ini, terima kasih atas semuanya. Semoga semakin bersinar, terus eksis sebagai komunitas blogger yang semua anggotanya adalah perempuan, dan semakin luas memberi manfaat.
Sungguh saya pun mellow sekali menapaktilasi perjalanan ngeblog saya selama 10 tahun ini. Ada rasa bahagia, haru, campur-aduk pokoknya. Ternyata saya telah melewati masa yang tak sebentar dan masih bertahan untuk mengelola “rumah” ini. Sebuah rumah digital tempatku berbagi dan mengobati diri sendiri, IstanArina.
Tentunya ini juga tak luput dari peran para support system saya (terkhusus suami dan anak), teman-teman di komunitas Gandjel Rel dan blogger Bali, teman-teman di komunitas blogger lain, juga teman-teman di circle lain yang sering saya mintai pendapat atau berbagi cerita dan berkolaborasi sehingga terwujud artikel-artikel yang saya publish di blog. Terima kasih banyak, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan yang telah kalian berikan. Doakan semoga terus bertahan dan menyemarakkan literasi di Indonesia, ya. Love you all!
Semoga bermanfaat,
Salam,
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog 2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku yang diadakan oleh Gandjel Rel
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Salut juga buat Lupita yang jd saksi jatuh bangunnya kehidupan.
Tetep mengispirasi ya. Tulisannya bagus 😍❤️🥰
Ohiya, masih kuingat juga rasa bahagia saat dinas di Bali, kamu sempatkan ketemu + dioleh,-olehi.. Duuh.. terharu aku..
Sehat selalu ya Rin..kita ketemu lagi kapan2..
Banyak sekali kaum blogger yang sekaran sudah mlipir dan mencari jalan lain jauh dari dunia blog.
Sedangkan mbak bisa menulis di blog lebih dari satu dekade.
Salut. Saya angkat topi untuk itu.
Apalagi, kalau tambahan informasinya adalah beranak tiga. Hahaha luar biasa. Saya tidak bisa membayangkan kerepotannya dalam mengurus tiga anak + ngurus blog. Pasti butuh kesabaran dan motivasi diri yang luar biasa besar.
Belum lagi dengan segala prestasinya.
Saya sendiri bahkan sempat harus hiatus ngeblog selama dua tahun. Alasannya bukan karena bosan sih, tetapi tetap saja, saya sendiri merasa kerepotan dalam menjalani kehidupan sebagai blogger dan bisa menjadi tidak konsisten.
Jadi, salut dan angkat topi dari saya untuk Mbak.
Keep on writing ya, keep on inspiring